25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Maling Berkeliaran di RSU dr Pirngadi

Jadi Korban, Pasien Trauma

Dalam dua minggu terakhir, dua kasus kemalingan terjadi di RSU dr Pirngadi Medan.

Seorang keluarga pasien Frans Lubis (32) warga Jalan Pancing, mengatakan, sekitar dua minggu yang lalu, adiknya menjaga ayah mereka yang dirawat di ruang 18 bagian Paru kehilangan dompet saat tidur. “Dompetnya berisi uang dan surat lainnya. Waktu itu sekira pukul 04.00 WIB,” ungkapnya, Jumat (7/9).

Tak hanya itu, Frans juga mendapat kabar ada seorang perawat yang juga kehilangan uangnya saat melaksanakan tugas malam di rumah sakit pemerintah itu.

“Maunya satpam rumah sakit lebih aktif lagi memantau setiap ruangan. Karena bisa saja, malingnya seorang yang tak dikenal yang dikira keluarga dari si pasien. Kita mana tahu,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, Frans mengaku trauma, terutama saat malam hari. Meski petugas medis dan siswa yang praktik datang saat dipanggil, namun hendaknya diberikan shift atau waktu untuk melihat kondisi pasien. Terlebih setelah di atas pukul 00.00 WIB. “Mereka tidur, walaupun kalau kita panggil untuk ganti infus mereka datang,” terangnya.

Disinggung mengenai kebersihan, Frans mengaku kondisi di sana memang sudah bersih apalagi saat sore dan malam. Karena sekira pukul 22.00 WIB ada petugas kebersihan yang datang membersihkan ruangan dan kamar mandi. “Tapi lantai keramik kamar mandinya sudah pada pecah dan rusak,” ujarnya.
Pantauan Sumut Pos, kebersihan juga tampak di ruang IGD, lantai 1 hingga 4 gedung baru dan gedung berlantai 8. Namun, ruang tunggu pasein di lantai 3 gedung berlantai 8, tampak puntung rokok dan plastik masih berserakan.

Kasubag Hukum dan Humas RSU dr Pirngadi Edison SH, MKes yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya memang mendapat laporan dari satpam mengenai seorang perawat yang kehilangan.

“Tapi itu sudah lama. Mengenai barang-barang kecil sebaiknya di urus keluarga pasien sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut Edison menuturkan, pihak rumah sakit terus berupaya meningkatkan keamanan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengunjung dan pasien. “Tadi pagi kita sudah keliling dengan direktur dr Amran. Beliau menginstruksikan untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan kepada pasien. Dalam minggu ini lantai keramik yang rusak akan diperbaiki semuanya, ini instruksi langsung direktur saat meninjau semua ruangan,” paparnya.

Sedangkan mengenai sampah yang masih tanmpak berserakan, akan dilaporkan hal itu kepada bagian perawatan atau kordinator kebersihan untuk menindaklanjutinya.

“Manajemen rumah sakit sudah menginstruksikan agar keluarga pasien memakai tanda pengenal. Ruang tunggu bukan untuk tempat tidur, sehingga membawa tikar juga bertujuan untuk menjaga kebersihan,” kata Edison lagi.

Dia juga menerangkan, di rumah sakit bukan tempat merokok dan sudah ada larangan yang dibikin.
“Satpam sudah kita instruksikan agar menegur dan melalukan sosialisasi dengan santun kepada pengunjung dan lainnya untuk tidak merokok di rumah sakit, terlebih di ruangan,” pungkasnya. (mag-19)

Jadi Korban, Pasien Trauma

Dalam dua minggu terakhir, dua kasus kemalingan terjadi di RSU dr Pirngadi Medan.

Seorang keluarga pasien Frans Lubis (32) warga Jalan Pancing, mengatakan, sekitar dua minggu yang lalu, adiknya menjaga ayah mereka yang dirawat di ruang 18 bagian Paru kehilangan dompet saat tidur. “Dompetnya berisi uang dan surat lainnya. Waktu itu sekira pukul 04.00 WIB,” ungkapnya, Jumat (7/9).

Tak hanya itu, Frans juga mendapat kabar ada seorang perawat yang juga kehilangan uangnya saat melaksanakan tugas malam di rumah sakit pemerintah itu.

“Maunya satpam rumah sakit lebih aktif lagi memantau setiap ruangan. Karena bisa saja, malingnya seorang yang tak dikenal yang dikira keluarga dari si pasien. Kita mana tahu,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, Frans mengaku trauma, terutama saat malam hari. Meski petugas medis dan siswa yang praktik datang saat dipanggil, namun hendaknya diberikan shift atau waktu untuk melihat kondisi pasien. Terlebih setelah di atas pukul 00.00 WIB. “Mereka tidur, walaupun kalau kita panggil untuk ganti infus mereka datang,” terangnya.

Disinggung mengenai kebersihan, Frans mengaku kondisi di sana memang sudah bersih apalagi saat sore dan malam. Karena sekira pukul 22.00 WIB ada petugas kebersihan yang datang membersihkan ruangan dan kamar mandi. “Tapi lantai keramik kamar mandinya sudah pada pecah dan rusak,” ujarnya.
Pantauan Sumut Pos, kebersihan juga tampak di ruang IGD, lantai 1 hingga 4 gedung baru dan gedung berlantai 8. Namun, ruang tunggu pasein di lantai 3 gedung berlantai 8, tampak puntung rokok dan plastik masih berserakan.

Kasubag Hukum dan Humas RSU dr Pirngadi Edison SH, MKes yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya memang mendapat laporan dari satpam mengenai seorang perawat yang kehilangan.

“Tapi itu sudah lama. Mengenai barang-barang kecil sebaiknya di urus keluarga pasien sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut Edison menuturkan, pihak rumah sakit terus berupaya meningkatkan keamanan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengunjung dan pasien. “Tadi pagi kita sudah keliling dengan direktur dr Amran. Beliau menginstruksikan untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan kepada pasien. Dalam minggu ini lantai keramik yang rusak akan diperbaiki semuanya, ini instruksi langsung direktur saat meninjau semua ruangan,” paparnya.

Sedangkan mengenai sampah yang masih tanmpak berserakan, akan dilaporkan hal itu kepada bagian perawatan atau kordinator kebersihan untuk menindaklanjutinya.

“Manajemen rumah sakit sudah menginstruksikan agar keluarga pasien memakai tanda pengenal. Ruang tunggu bukan untuk tempat tidur, sehingga membawa tikar juga bertujuan untuk menjaga kebersihan,” kata Edison lagi.

Dia juga menerangkan, di rumah sakit bukan tempat merokok dan sudah ada larangan yang dibikin.
“Satpam sudah kita instruksikan agar menegur dan melalukan sosialisasi dengan santun kepada pengunjung dan lainnya untuk tidak merokok di rumah sakit, terlebih di ruangan,” pungkasnya. (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/