32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Masa Tugas 50 Anggota DPRD Medan Habis

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS Sejumlah anggota DPRD Medan menggelar rapat paripurna di gedung dewan Jalan Maulana Lubis Medan, Kamis (9/1/2014) lalu.  Sebanyak 50 anggotaDPRD Medan
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Sejumlah anggota DPRD Medan menggelar rapat paripurna di gedung dewan Jalan Maulana Lubis Medan, Kamis (9/1/2014) lalu. Sebanyak 50 anggotaDPRD Medana selesai masa tugasnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa bakti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan priode 2009-2014 habis. Unsur pimpinan yang saat ini menjabat hampir dipastikan tidak akan menduduki posisi strategis dengan berbagai macam alasan.

Sekretaris DPRD Medan, Azwarlin menuturkan, pihaknya sudah menerima surat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Partai Golongan Karya (Golkar) mengenai sosok yang akan menjadi pimpinan. Disebutkannya, untuk PDIP menunjuk Hendri Jhon Hutagalung sebagai pimpinan. Sedangkan Partai Golkar menunjuk Iswanda Nanda Ramli sebagai wakil ketua.

“Untuk sementara waktu sifatnya masih ketua dan wakil ketua sementara,” ujar Azwarlin, di gedung DPRD Medan akhir pekan kemarin.

Menurutnya, proses defenitif unsur pimpinan DPRD Medan menunggu kebijakan dari partai politik (parpol) masing-masing. “Kalau sudah ada dari parpolnya, maka nama tersebut akan diusulkan kepada Gubernur untuk dibuatkan Surat Keterangan (SK) sebagai pimpinan DPRD Medan,” terang mantan Camat Medan Johor itu.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Medan Bersatu, Godfried Efendi Lubis mengatakan, sampai saat ini dirinya belum mendapatkan informasi mengenai siapa yang akan menjadi piminan sementara DPRD Medan.

Dijelaskannya, usai pelantikan anggota dewan priode 2014-2019 ditunjuk ketua dan wakil ketua sementara dari parpol pemenang pertama dan pemenang kedua pemilihan umum legislatif pada April lalu.

“Usai pelantikan maka anggota dewan priode 2014-2019 akan menggelar sidang paripurna untuk membuat tata tertib (tatib),” ujarnya.

Ia menambahkan usai dibuatnya tatib maka, akan dibuat alat kelengkapan dewan seperti ketua-ketua komisi, Ketua Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK) DPRD. “Sebelum alat kelengkapan dibentuk, biasanya unsur pimpinan defenitif sudah ada,”katanya.

Pria berkacamata itu mengaku walaupun pilihan parpol adalah sosok yang minim pengalaman sebagai anggota dewan, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut karena di masing-masing partai tentu ada pelatihan tersendiri.

“Tentu partai tidak sembarang memilih untuk mengisi posisi unsur pimpinan dan memiliki pertimbangan dan seleksi sendiri, jadi saya yakin dengan keputusan masing-masing parpol,” terang anggota dewan yang duduk di Komisi D itu.

Terpisah, Sekretaris Fraksi Patriot Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Medan, Abdul Rani mengatakan setiap parpol yang mendapat jatah kursi pimpinan dewan telah memiliki pertimbangan masing-masing untuk menempatkan kadernya.

“Itu keputusan partai masing-masing,” kata Rani. Disebutkannya, setiap orang yang telah memutuskan diri untuk terjun kedunia politik pasti sudah mengetahui apa itu dunia politik. “Saya yakin proses pembelajaran akan berjalan dengan sendirinya, apalagi masing-masing utusan partai sudah memiliki pengalaman tersendiri dimasing-masing partainya,” akunya.

Jajaran Sekretaris Dewan Kota Medan beserta Walikota sudah menggelar acara perpisahan kepada 50 anggota dewan yang telah habis masa tugasnya, Minggu (7/9). Acara ini akan dihadiri anggota DPRD Medan terpilih priode 2014-2019.

Sekadar diketahui, pekan kemarin adalah hari terakhir bagi ke 50 anggota DPRD Medan priode 2009-2014 bertugas mengabdikan dirinya sebagai wakil masyarakat di legislatif. Pada tanggal 15 September mendatang, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho akan melantik ke 50 anggota DPRD Medan terpilih untuk priode berikutnya 2014-2019.

Dari 50 Anggota DPRD Kota Medan periode 2014-2019, sebanyak 17 orang merupakan wajah lama. Sementara sisanya, sebanyak 33 orang merupakan wajah baru. (dik/smg)

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS Sejumlah anggota DPRD Medan menggelar rapat paripurna di gedung dewan Jalan Maulana Lubis Medan, Kamis (9/1/2014) lalu.  Sebanyak 50 anggotaDPRD Medan
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Sejumlah anggota DPRD Medan menggelar rapat paripurna di gedung dewan Jalan Maulana Lubis Medan, Kamis (9/1/2014) lalu. Sebanyak 50 anggotaDPRD Medana selesai masa tugasnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa bakti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan priode 2009-2014 habis. Unsur pimpinan yang saat ini menjabat hampir dipastikan tidak akan menduduki posisi strategis dengan berbagai macam alasan.

Sekretaris DPRD Medan, Azwarlin menuturkan, pihaknya sudah menerima surat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Partai Golongan Karya (Golkar) mengenai sosok yang akan menjadi pimpinan. Disebutkannya, untuk PDIP menunjuk Hendri Jhon Hutagalung sebagai pimpinan. Sedangkan Partai Golkar menunjuk Iswanda Nanda Ramli sebagai wakil ketua.

“Untuk sementara waktu sifatnya masih ketua dan wakil ketua sementara,” ujar Azwarlin, di gedung DPRD Medan akhir pekan kemarin.

Menurutnya, proses defenitif unsur pimpinan DPRD Medan menunggu kebijakan dari partai politik (parpol) masing-masing. “Kalau sudah ada dari parpolnya, maka nama tersebut akan diusulkan kepada Gubernur untuk dibuatkan Surat Keterangan (SK) sebagai pimpinan DPRD Medan,” terang mantan Camat Medan Johor itu.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Medan Bersatu, Godfried Efendi Lubis mengatakan, sampai saat ini dirinya belum mendapatkan informasi mengenai siapa yang akan menjadi piminan sementara DPRD Medan.

Dijelaskannya, usai pelantikan anggota dewan priode 2014-2019 ditunjuk ketua dan wakil ketua sementara dari parpol pemenang pertama dan pemenang kedua pemilihan umum legislatif pada April lalu.

“Usai pelantikan maka anggota dewan priode 2014-2019 akan menggelar sidang paripurna untuk membuat tata tertib (tatib),” ujarnya.

Ia menambahkan usai dibuatnya tatib maka, akan dibuat alat kelengkapan dewan seperti ketua-ketua komisi, Ketua Badan Legislasi (Banleg), Badan Kehormatan (BK) DPRD. “Sebelum alat kelengkapan dibentuk, biasanya unsur pimpinan defenitif sudah ada,”katanya.

Pria berkacamata itu mengaku walaupun pilihan parpol adalah sosok yang minim pengalaman sebagai anggota dewan, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut karena di masing-masing partai tentu ada pelatihan tersendiri.

“Tentu partai tidak sembarang memilih untuk mengisi posisi unsur pimpinan dan memiliki pertimbangan dan seleksi sendiri, jadi saya yakin dengan keputusan masing-masing parpol,” terang anggota dewan yang duduk di Komisi D itu.

Terpisah, Sekretaris Fraksi Patriot Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Medan, Abdul Rani mengatakan setiap parpol yang mendapat jatah kursi pimpinan dewan telah memiliki pertimbangan masing-masing untuk menempatkan kadernya.

“Itu keputusan partai masing-masing,” kata Rani. Disebutkannya, setiap orang yang telah memutuskan diri untuk terjun kedunia politik pasti sudah mengetahui apa itu dunia politik. “Saya yakin proses pembelajaran akan berjalan dengan sendirinya, apalagi masing-masing utusan partai sudah memiliki pengalaman tersendiri dimasing-masing partainya,” akunya.

Jajaran Sekretaris Dewan Kota Medan beserta Walikota sudah menggelar acara perpisahan kepada 50 anggota dewan yang telah habis masa tugasnya, Minggu (7/9). Acara ini akan dihadiri anggota DPRD Medan terpilih priode 2014-2019.

Sekadar diketahui, pekan kemarin adalah hari terakhir bagi ke 50 anggota DPRD Medan priode 2009-2014 bertugas mengabdikan dirinya sebagai wakil masyarakat di legislatif. Pada tanggal 15 September mendatang, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho akan melantik ke 50 anggota DPRD Medan terpilih untuk priode berikutnya 2014-2019.

Dari 50 Anggota DPRD Kota Medan periode 2014-2019, sebanyak 17 orang merupakan wajah lama. Sementara sisanya, sebanyak 33 orang merupakan wajah baru. (dik/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/