25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Minyak Dunia Turun, Demokrat Sumut Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, M Lokot Nasution menyampaikan, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada saat yang tidak tepat. Di saat harga minyak dunia turun, pemerintah justru menaikkan harga BBM bersubsidi.`

Menurutnya, ada tiga alasan Partai Demokrat Sumut menolak kenaikkan harga BBM. Pertama, harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, dari sekitar US$ 85 per barel pada saat diputuskan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022), tapi per hari ini (8/9/2022) turun lagi menjadi US$ 80 per barel.

Kedua, sebut Lokot, kenaikan harga BBM ini tidak tepat karena, tingkat inflasi kita sedang tinggi. Bahkan di Sumut, sebut Lokot, tingkat inflasi menembus angka 5,3. Kondisi ini bisa semakin tidak baik, jika harga BBM naik. Dampaknya, akan banyak kenaikan dari mulai tarif transportasi konvensional dan online, harga sparepart kendaraan, sembako dan jasa lainnya. Sementara, kondisi hari ini pasar untuk penjualan produk domestik kita masih sangat lesu.

“Alasan terakhir, kita belum sepenuhnya pulih akibat kondisi pandemi Covid-19. Di mana kalangan pengusaha baru saja menata ulang usahanya, kini dibebankan dengan kondisi pasar yang belum pulih dan ditambah kenaikan harga-harga yang cukup siginifikan. Untuk itu, kami dari Partai Demokrat akan terus hadir untuk memenuhi harapan rakyat, dan terus berkoalisi dengan rakyat,” tegasnya.

Lokot juga menegaskan, melalui seluruh anggota DPRD kab/kota dan provinsi yang jumlahnya sebanyak 113 orang di tambah 3 orang perwakilan di DPR RI, akan terus bersuara untuk menurunkan kenaikan harga BBM dan mencari solusi untuk membantu rakyat, dengan cara mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah. “Kami juga siap menampung aspirasi masyarakat di kantor DPD Partai Demokrat Sumut di Jalan Sudirman Nomor 12, Medan Polonia. Komitmen kami adalah terus ada untuk memenuhi harapan rakyat,” katanya. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, M Lokot Nasution menyampaikan, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada saat yang tidak tepat. Di saat harga minyak dunia turun, pemerintah justru menaikkan harga BBM bersubsidi.`

Menurutnya, ada tiga alasan Partai Demokrat Sumut menolak kenaikkan harga BBM. Pertama, harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, dari sekitar US$ 85 per barel pada saat diputuskan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022), tapi per hari ini (8/9/2022) turun lagi menjadi US$ 80 per barel.

Kedua, sebut Lokot, kenaikan harga BBM ini tidak tepat karena, tingkat inflasi kita sedang tinggi. Bahkan di Sumut, sebut Lokot, tingkat inflasi menembus angka 5,3. Kondisi ini bisa semakin tidak baik, jika harga BBM naik. Dampaknya, akan banyak kenaikan dari mulai tarif transportasi konvensional dan online, harga sparepart kendaraan, sembako dan jasa lainnya. Sementara, kondisi hari ini pasar untuk penjualan produk domestik kita masih sangat lesu.

“Alasan terakhir, kita belum sepenuhnya pulih akibat kondisi pandemi Covid-19. Di mana kalangan pengusaha baru saja menata ulang usahanya, kini dibebankan dengan kondisi pasar yang belum pulih dan ditambah kenaikan harga-harga yang cukup siginifikan. Untuk itu, kami dari Partai Demokrat akan terus hadir untuk memenuhi harapan rakyat, dan terus berkoalisi dengan rakyat,” tegasnya.

Lokot juga menegaskan, melalui seluruh anggota DPRD kab/kota dan provinsi yang jumlahnya sebanyak 113 orang di tambah 3 orang perwakilan di DPR RI, akan terus bersuara untuk menurunkan kenaikan harga BBM dan mencari solusi untuk membantu rakyat, dengan cara mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah. “Kami juga siap menampung aspirasi masyarakat di kantor DPD Partai Demokrat Sumut di Jalan Sudirman Nomor 12, Medan Polonia. Komitmen kami adalah terus ada untuk memenuhi harapan rakyat,” katanya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/