MEDAN- Aksi puluhan mahasiswa HKBP Nommensen (UHN) di depan kampus mereka Jalan Perintis Kemerdekaan nyaris ricuh, Jumat (7/10) siang pukul 14.00 WIB. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai protes pemecatan yang dilakukan rektorat terhadap tujuh rekan mereka, yakni dua dari Fakultas Teknik Elektro, empat dari Frakultas Hukum dan satu dari Fakultas Ekonomi.
“Kami tak terima pemecatan yang dilakukan secara sepihak oleh rektorat tanpa ada memberikan surat peringatan,” ucap J Nainggolan, mahasiswa Fakultas Hukum sementer IX yang turut dipecat pihak rektorat.
Ia mengatakan, tuduhan pihak rektorat bahwa mereka memakai narkoba tidak terbukti Pasalnya, berdasarkan hasil labotorium dari Klinik Prodia, ketujuhnya negatif memakai narkoba. “Saya tak terima di pecat seperti ini, orangtua saya sampai jatuh sakit, gara-gara fitnah dari pihak rektorat. Seenaknya saja mereka memecat. Saya sudah semester IX dan sebentar lagi wisuda,” ucapnya.
Ia menambahkan, SK pemecatan yang dilakukan rektorat tersebut, di luar dari makna pendidikan. “Kalau kami salah, jagan dipecat tapi dibina. Ini tidak, pihak rektorat menunjukkan kekuasaan yang disalahgunakan,” terangnya.
Aksi nyaris ricuh ketika beberapa Satpam menyiram ban yang dibakar mahasiswa di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan. Spontan membuat mahasiswa yang melakukan aksi langsung mengejar Satpam tersebut dan hampir memukulinya. Namun massa yang lain sempat melerai, sehingga bentrokkan dapat dihindari.
Polisi yang mengawal jalannya aksi sempat kewalahan mengatur lalu lintas yang macet akibat aksi yang dilakukan dipinggir jalan. Sekitar 30 menit massa aksi melakukan orasi akhirnya membubarkan diri dan arus lalu lintas pun kembali lancar.
Secara terpisah, Rektor UHN Jongkres Tampubolon menampik jika aksi tersebut dilakukan sejumlah mahasiswanya. “Kami yakin yang melakukan aksi di luar kampus, berarti bukan mahasiswa kampus kita,” ungkapnya.
Jongkres mengakui, beberapa waktu lalu, pihaknya telah memberhentikan tujuh mahasiswa yang diduga terlibat penggunaan narkoba dan keputusan itu diambil setelah terekam dalam video, jika ketujuh mahasiswa itu terlibat narkoba.
Dia juga mengakui, para orangtua mahasiswa tidak keberatan atas pemecatan yang dilakukan UHN. “Kita hanya ingin selamatkan masa depan mereka. Untuk itu, kami
sarankan kepada orangtua mereka membawanya ke daerah yang aman dari sentuhan narkoba,” sebutnya. (uma)