26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

BWSS II Masih Mapping Sungai

Tata Ulang
Sementara, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli menilai, kinerja Pemko Medan lemah dalam menyelesaikan persoalan banjir. Dia juga mengakui, banjir yang terjadi bukan lantaran penyempitan sungai. “Setelah dilakukan kajian dan tinjauan ke lapangan, penyebab banjir di Medan bukan mutlak lantaran penyempitan sungai. Tapi karena saluran drainase banyak yang tersumbat,” ujarnya.

Politisi Golkar ini menuturkan, drainase harus ditata ulang karena banyak yang tak sesuai dengan fungsi dan ukurannya juga berbeda-beda sehingga mempengaruhi pembuangan air. “Ukuran drainase juga sangat mempengaruhi untuk tidak terjadinya banjir. Di dalam Perda sudah diatur tentang ukuran drainase. Namun kenyataan di lapangan, banyak ukuran itu tidak sesuai. Ini pengawasan di lapangan yang kurang,” sebut anggota dewan yang sering dipanggil Nanda ini.

Dia mengingatkan para pemborong yang melakukan pengorekan drainase agar segera mengangkut tanah bekas korekan. “Jangan tunggu kering dulu, baru diangkat. Setelah dikorek, langsung diangkut tanahnya. Jadi tanah korekan itu enggak masuk lagi ke parit kalau datang hujan,” tegasnya.

Nanda menambahkan, persoalan buruknya sistem drainase tersebut sudah disampaikan pada wali kota Medan agar dapat teratasi. (prn/ris)

Tata Ulang
Sementara, Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli menilai, kinerja Pemko Medan lemah dalam menyelesaikan persoalan banjir. Dia juga mengakui, banjir yang terjadi bukan lantaran penyempitan sungai. “Setelah dilakukan kajian dan tinjauan ke lapangan, penyebab banjir di Medan bukan mutlak lantaran penyempitan sungai. Tapi karena saluran drainase banyak yang tersumbat,” ujarnya.

Politisi Golkar ini menuturkan, drainase harus ditata ulang karena banyak yang tak sesuai dengan fungsi dan ukurannya juga berbeda-beda sehingga mempengaruhi pembuangan air. “Ukuran drainase juga sangat mempengaruhi untuk tidak terjadinya banjir. Di dalam Perda sudah diatur tentang ukuran drainase. Namun kenyataan di lapangan, banyak ukuran itu tidak sesuai. Ini pengawasan di lapangan yang kurang,” sebut anggota dewan yang sering dipanggil Nanda ini.

Dia mengingatkan para pemborong yang melakukan pengorekan drainase agar segera mengangkut tanah bekas korekan. “Jangan tunggu kering dulu, baru diangkat. Setelah dikorek, langsung diangkut tanahnya. Jadi tanah korekan itu enggak masuk lagi ke parit kalau datang hujan,” tegasnya.

Nanda menambahkan, persoalan buruknya sistem drainase tersebut sudah disampaikan pada wali kota Medan agar dapat teratasi. (prn/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/