26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Jalur Layang Kereta Api Medan-Kualanamu Desember Beroperasi

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Jalur layang: Jalur layang kereta api yang melintang di atas ruas jalan salah satu Kota Medan. Akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara tengah melakukan pemasangan rel pada jalur layang kereta api (KA) Stasiun Besar Medan-Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten, untuk mengejar target agar bisa dioperasikan pada akhir tahun 2018 ini.

“Sedang pemasangan rel di atas dan penyelesaian pemasangan box girder 40 span lagi,” ungkap Kasubag Tata Usaha Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, Oktaviandy Ali kepada Sumut Pos, Minggu (7/10) siang.

Ali mengungkapkan, pihaknya menargetkan di bulan Desember 2018 ini bisa dioperasikan keseluruhan untuk untuk menunjang opersionalnya kereta Railink. Namun, kondisi fisik pembangunan ?jalur layang kereta api belum 100 persen.”Untuk pekerjaan jalur Kereta Api sudah 91 persen totalnya saat ini. Pembangunan fisik tengah dilakukan dengan waktu sudah ditentukan untuk dioperasikan,” paparnya.

Disinggung soal kendala pada jalur layang kereta api tersebut, Ali mengaku, karena akses yang terbatas. Tapi, hal tersebut bukan kendala untuk pembangunan jalur layang ketera api itu.”Lokasi kerja berada di atas jalur rel aktif. Jadinya, untuk box girder harus double handling dan dilakukan secara berhati-hati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan menyebutkan, pihaknya juga tengah melakukan pengerjaan untuk pembangunan stasiun bagi kereta api layang akan kereta api Rallink Indonesia atau disebut dengan kereta api bandara.

“Iya, termasuk melakukan pembangunan Depo juga yang ada di Pulo Brayan. Kita lagi kerjar progres semua untuk penyelesaian pengerjaannya,”jelas Fakhrul.

Untuk Stasiun Bandara Kualanamu, tidak ada pengerjaan. Menurut Fakhrul sudah ada stasiun sebelum jalur layang kereta api itu dibangun. Sedangkan stasiun untuk di Medan juga sedang dilakukan pembangunan untuk keseluruhannya. “Untuk Stasiun Kualanamu kan sudah selesai. Kita gak ada pekerjaan disitu,” ungkap Fakhrul.

Dia menambahkan, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga melakukan In Schedule untuk hal-hal menjadi kendala. Namun, Fakhrul enggan membeberkan kendala tersebut.

Untuk diketahui, jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu memiliki panjang rel 10,8 kilometer. Bila operasi akan mengurai kemacetan lalu lintas saat kereta api Railink melintas di sejumlah titik perlintas kereta api.

Dengan jalur layang ini, PT Railink Indonesia akan bisa melayani kereta api bandara Medan-Kualanamu dengan frekuensi pelayanan sebanyak 70 kali perjalan perharinya. Yang sebelumnya, 40 kali perhari. Dengan jarak tempuh 20 sampai 22 menit. Yang sebelumnya, hanya bisa ditempuh 30 menit.(gus/ila)

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Jalur layang: Jalur layang kereta api yang melintang di atas ruas jalan salah satu Kota Medan. Akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara tengah melakukan pemasangan rel pada jalur layang kereta api (KA) Stasiun Besar Medan-Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Kabupaten, untuk mengejar target agar bisa dioperasikan pada akhir tahun 2018 ini.

“Sedang pemasangan rel di atas dan penyelesaian pemasangan box girder 40 span lagi,” ungkap Kasubag Tata Usaha Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, Oktaviandy Ali kepada Sumut Pos, Minggu (7/10) siang.

Ali mengungkapkan, pihaknya menargetkan di bulan Desember 2018 ini bisa dioperasikan keseluruhan untuk untuk menunjang opersionalnya kereta Railink. Namun, kondisi fisik pembangunan ?jalur layang kereta api belum 100 persen.”Untuk pekerjaan jalur Kereta Api sudah 91 persen totalnya saat ini. Pembangunan fisik tengah dilakukan dengan waktu sudah ditentukan untuk dioperasikan,” paparnya.

Disinggung soal kendala pada jalur layang kereta api tersebut, Ali mengaku, karena akses yang terbatas. Tapi, hal tersebut bukan kendala untuk pembangunan jalur layang ketera api itu.”Lokasi kerja berada di atas jalur rel aktif. Jadinya, untuk box girder harus double handling dan dilakukan secara berhati-hati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan menyebutkan, pihaknya juga tengah melakukan pengerjaan untuk pembangunan stasiun bagi kereta api layang akan kereta api Rallink Indonesia atau disebut dengan kereta api bandara.

“Iya, termasuk melakukan pembangunan Depo juga yang ada di Pulo Brayan. Kita lagi kerjar progres semua untuk penyelesaian pengerjaannya,”jelas Fakhrul.

Untuk Stasiun Bandara Kualanamu, tidak ada pengerjaan. Menurut Fakhrul sudah ada stasiun sebelum jalur layang kereta api itu dibangun. Sedangkan stasiun untuk di Medan juga sedang dilakukan pembangunan untuk keseluruhannya. “Untuk Stasiun Kualanamu kan sudah selesai. Kita gak ada pekerjaan disitu,” ungkap Fakhrul.

Dia menambahkan, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga melakukan In Schedule untuk hal-hal menjadi kendala. Namun, Fakhrul enggan membeberkan kendala tersebut.

Untuk diketahui, jalur layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu memiliki panjang rel 10,8 kilometer. Bila operasi akan mengurai kemacetan lalu lintas saat kereta api Railink melintas di sejumlah titik perlintas kereta api.

Dengan jalur layang ini, PT Railink Indonesia akan bisa melayani kereta api bandara Medan-Kualanamu dengan frekuensi pelayanan sebanyak 70 kali perjalan perharinya. Yang sebelumnya, 40 kali perhari. Dengan jarak tempuh 20 sampai 22 menit. Yang sebelumnya, hanya bisa ditempuh 30 menit.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/