25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jokowi: Ini Tugas Berat yang Diberikan kepada Saya

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ANUGERAH: Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam menyampaikan sambutan pada penganugerahan gelar kepada Presiden Joko Widodo, Minggu (7/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi menjadi kerabat baru Kesultanan Deli. Itu setelah Jokowi mendapat penyematan gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri oleh Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam, di Istana Maimun Medan, Minggu (7/10) PRESIDEN Jokowi dan ibu negara Iriana tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang, Minggu (7/10) pagi. Kedatangan presiden dan rombongan ini disambut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmyadi yang mengenakan teluk belangan berwarna putih, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis.

Turun dari pesawat, Joko Widodo dan Edy Rahmayadi berjalan berdampingan hingga memasuki ruang VIP bandara. Turut hadir bersama Gubsu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Agus Andrianto, Pangdam I BB M S Fadillah Sabrar. Sesampainya di VIP Bandara Kualanamu, Joko Widodo dan rombongan bergerak menuju Istana Maimun Medan untuk menerima anugerah gelar kesultanan dari Kesultanan Deli. Tampak Jokowi telah bertukar pakaian, mengenakan teluk belangan berwarna hitam dengan corak keemasan.

Di Istana Maimun, keluarga kesultanan sudah bersiap. Di halaman muka Istana Maimun, masyarakat sudah menyemut sejak pagi hari. Bahkan hujan gerimis tak menyurutkan niat ribuan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya menyaksikan langsung gelar kebangsawanan yang diterima presiden Indonesia ketujuh, di tempat yang penuh sejarah dan juga sacral itu.

Sejumlah penari adat Melayu pun sudah bersiap menyambut kedatangan orang nomor satu di republik ini. Mereka berdiri berjejer mulai dari depan pintu masuk Istana Maimun. Begitupun para pejabat daerah baik Sumut dan Kota Medan, ikut meramaikan prosesi penyambutan menggunakan pakaian Melayu.

Ketika turun dari mobil, Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja seperti Pramono Anung, Tjahjo Kumolo dan lainnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut, serta sejumlah pejabat teras yang ada di Sumut.

Sesampainya di ruangan dalam Istana Maimun, Jokowi disambut hangat Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam, didampingi pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhaj, unsur perangkat dari Kesultanan Deli dan Datuk Empat Suku.

Prosesi pemberian gelar berlangsung khidmat di Balairung Istana Maimun. Didahului pembacaan sinopsis Gelar Adat oleh Profesor Dr H OK Saidin SH Mhum bergelar Datuk Sri Amar Lela Cendikia. Prosesi kemudian dimulai dengan pemasangan Tengkulok oleh Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhaj kepada Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Pin Kesultanan dan Keris disematkan oleh Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam. Dan berakhir dengan penandatanganan Surat Ceri dan Cap Kesultanan. Dengan demikian, Presiden Jokowi telah sah menjadi kerabat baru di Kesultanan Deli dan mengambil tempat di kursi kehormatan.

Sebagai ucapan rasa syukur dan selamat, Presiden Jokowi ditepung tawari oleh Sultan Deli dan beberapa unsur perwakilan. Termasuk, Gubsu Edy Rahmayadi yang bergelar Datuk Laksamana Nara Diraja, Walikota Medan Dzulmi Eldin, dan perwakilan keluarga raja-raja. Hadir diantaranya Yani S Kuswodijoyo dari Kesultanan Sumenep dan Ratu Kokoda dari Papua Barat.

Laporan dari pihak Kesultanan Deli, ini merupakan kali kedua kunjungan Jokowi ke Istana Maimun sejak menjadi Presiden RI. Dalam sejarah berdirinya Istana Maimun, untuk kali ketiga seorang presiden berkunjung ke sana setelah sebelumnya Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli yang bermakna pemimpin yang baik pembawa angin segar ke pelosok negeri. Katanya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penganugerahan gelar tersebut kepada Presiden Jokowi.

“Perimbangan-pertimbangan utama kami untuk menganugerahkan gelar kebangsawanan tertinggi bagi Presiden RI, Bapak Ir H Joko Widodo, adalah setelah menyaksikan betapa kerasnya upaya Bapak Presiden dalam menjalankan program-program pemerintahan, membangun negara, dan mensejahterakan kehidupan rakyat di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda dunia saat ini,” ucap Sultan Deli kelahiran Agustus 1997 itu.

Lebih lanjut, Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam mengatakan, salah satu pertimbangan lainnya adalah perhatian besar Presiden Jokowi terhadap kelangsungan hidup kesultanan dan kerajaan yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan serangkaian pertemuan secara rutin oleh Presiden dengan para sultan dan raja se-Nusantara untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Kesultanan dan Kerajaan beserta masyarakat adat.

Sementara itu, Presiden RI Ir H Joko Widodo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kesultanan Deli atas gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri yang telah diperolehnya. “Di dalam gelar adat ini, saya merasakan terkandung amanat dan tugas berat yang diberikan pada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli, harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, pemangku adat Indonesia, dan ulama untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang Baldatun, Thoyibatun wa Rabbun Gofur,” ucapnya.

Menurut Jokowi, banyak yang berpikir bahwa kemajuan dapat dicapai dengan mengesampingkan budaya dan menyingkirkan adat istiadat. Tetapi bagi Indonesia, kata Jokowi, justru energi utama dan modal untuk meraih kemajuan Indonesia adalah budaya. Untuk itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk turut melestarikan budaya dan adat istiadat. “Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia,” tuturnya.

Acara Anugerah Gelar Adat turut disaksikan oleh lima ribuan lebih masyarakat Sumut di pelatarah halaman Istana Maimun. Turut hadir dalam gelar adar tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) Hj Sabrina, Gubernur Sumut periode 2013-2018 Tengku Erry Nuradi, datuk empat suku Kesultanan Deli serta kerabat kesultanan Deli, Pengurus Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), raja dan sultan nusantara yang hadir.(*)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ANUGERAH: Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam menyampaikan sambutan pada penganugerahan gelar kepada Presiden Joko Widodo, Minggu (7/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi menjadi kerabat baru Kesultanan Deli. Itu setelah Jokowi mendapat penyematan gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri oleh Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam, di Istana Maimun Medan, Minggu (7/10) PRESIDEN Jokowi dan ibu negara Iriana tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang, Minggu (7/10) pagi. Kedatangan presiden dan rombongan ini disambut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmyadi yang mengenakan teluk belangan berwarna putih, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis.

Turun dari pesawat, Joko Widodo dan Edy Rahmayadi berjalan berdampingan hingga memasuki ruang VIP bandara. Turut hadir bersama Gubsu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Agus Andrianto, Pangdam I BB M S Fadillah Sabrar. Sesampainya di VIP Bandara Kualanamu, Joko Widodo dan rombongan bergerak menuju Istana Maimun Medan untuk menerima anugerah gelar kesultanan dari Kesultanan Deli. Tampak Jokowi telah bertukar pakaian, mengenakan teluk belangan berwarna hitam dengan corak keemasan.

Di Istana Maimun, keluarga kesultanan sudah bersiap. Di halaman muka Istana Maimun, masyarakat sudah menyemut sejak pagi hari. Bahkan hujan gerimis tak menyurutkan niat ribuan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya menyaksikan langsung gelar kebangsawanan yang diterima presiden Indonesia ketujuh, di tempat yang penuh sejarah dan juga sacral itu.

Sejumlah penari adat Melayu pun sudah bersiap menyambut kedatangan orang nomor satu di republik ini. Mereka berdiri berjejer mulai dari depan pintu masuk Istana Maimun. Begitupun para pejabat daerah baik Sumut dan Kota Medan, ikut meramaikan prosesi penyambutan menggunakan pakaian Melayu.

Ketika turun dari mobil, Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja seperti Pramono Anung, Tjahjo Kumolo dan lainnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut, serta sejumlah pejabat teras yang ada di Sumut.

Sesampainya di ruangan dalam Istana Maimun, Jokowi disambut hangat Sultan Deli Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam, didampingi pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhaj, unsur perangkat dari Kesultanan Deli dan Datuk Empat Suku.

Prosesi pemberian gelar berlangsung khidmat di Balairung Istana Maimun. Didahului pembacaan sinopsis Gelar Adat oleh Profesor Dr H OK Saidin SH Mhum bergelar Datuk Sri Amar Lela Cendikia. Prosesi kemudian dimulai dengan pemasangan Tengkulok oleh Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhaj kepada Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Pin Kesultanan dan Keris disematkan oleh Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam. Dan berakhir dengan penandatanganan Surat Ceri dan Cap Kesultanan. Dengan demikian, Presiden Jokowi telah sah menjadi kerabat baru di Kesultanan Deli dan mengambil tempat di kursi kehormatan.

Sebagai ucapan rasa syukur dan selamat, Presiden Jokowi ditepung tawari oleh Sultan Deli dan beberapa unsur perwakilan. Termasuk, Gubsu Edy Rahmayadi yang bergelar Datuk Laksamana Nara Diraja, Walikota Medan Dzulmi Eldin, dan perwakilan keluarga raja-raja. Hadir diantaranya Yani S Kuswodijoyo dari Kesultanan Sumenep dan Ratu Kokoda dari Papua Barat.

Laporan dari pihak Kesultanan Deli, ini merupakan kali kedua kunjungan Jokowi ke Istana Maimun sejak menjadi Presiden RI. Dalam sejarah berdirinya Istana Maimun, untuk kali ketiga seorang presiden berkunjung ke sana setelah sebelumnya Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli yang bermakna pemimpin yang baik pembawa angin segar ke pelosok negeri. Katanya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penganugerahan gelar tersebut kepada Presiden Jokowi.

“Perimbangan-pertimbangan utama kami untuk menganugerahkan gelar kebangsawanan tertinggi bagi Presiden RI, Bapak Ir H Joko Widodo, adalah setelah menyaksikan betapa kerasnya upaya Bapak Presiden dalam menjalankan program-program pemerintahan, membangun negara, dan mensejahterakan kehidupan rakyat di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda dunia saat ini,” ucap Sultan Deli kelahiran Agustus 1997 itu.

Lebih lanjut, Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam mengatakan, salah satu pertimbangan lainnya adalah perhatian besar Presiden Jokowi terhadap kelangsungan hidup kesultanan dan kerajaan yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan serangkaian pertemuan secara rutin oleh Presiden dengan para sultan dan raja se-Nusantara untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Kesultanan dan Kerajaan beserta masyarakat adat.

Sementara itu, Presiden RI Ir H Joko Widodo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kesultanan Deli atas gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri yang telah diperolehnya. “Di dalam gelar adat ini, saya merasakan terkandung amanat dan tugas berat yang diberikan pada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli, harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, pemangku adat Indonesia, dan ulama untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang Baldatun, Thoyibatun wa Rabbun Gofur,” ucapnya.

Menurut Jokowi, banyak yang berpikir bahwa kemajuan dapat dicapai dengan mengesampingkan budaya dan menyingkirkan adat istiadat. Tetapi bagi Indonesia, kata Jokowi, justru energi utama dan modal untuk meraih kemajuan Indonesia adalah budaya. Untuk itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk turut melestarikan budaya dan adat istiadat. “Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia,” tuturnya.

Acara Anugerah Gelar Adat turut disaksikan oleh lima ribuan lebih masyarakat Sumut di pelatarah halaman Istana Maimun. Turut hadir dalam gelar adar tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) Hj Sabrina, Gubernur Sumut periode 2013-2018 Tengku Erry Nuradi, datuk empat suku Kesultanan Deli serta kerabat kesultanan Deli, Pengurus Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), raja dan sultan nusantara yang hadir.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/