30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Penantian 47 Tahun Jadi Tuan Rumah, Presiden Jokowi Resmi Buka MTQN XXVII/2018

Pengunjung Padati Astaka MTQ Nasional
Sejak Minggu (7/10) siang hingga menjelang pembukaan oleh Presiden Jokowi, ribuan masyarakat sudah memadati lokasi MTQN XXVII 2018 di Jalan Pancing Medan. Masyarakat yang antusias pun dapat menikmati berbagai jenis kuliner dengan harga terjangkau.

Arus lalu lintas yang direkayasa menjadi satu arah ke arah UIN, menjadi jalur utama warga dan peserta (kafilah) untuk memasuki arena Astaka dan gedung Serbaguna sebagai lokasi perlombaan MTQ. Bahkan tidak sedikit siswa berseragam sekolah antusias memasuki kawasan yang juga tersedia berbagai macam kuliner dan souvenir.

“Lumayan terjangkau harga makanan di sini. Tempatnya juga nyaman, ada hiburan Islami juga. Tetapi memang sudah padat tempatnya, jadi kemungkinan bisa nonton dari jauh, dari vedio,” ujar seorang pengunjung, Ulfa yang datang bersama keluarganya di arena air mancur lokasi utama MTQ Nasional XXVII 2018.

Sementara dari lokasi perlombaan untuk cabang/golongan Naskah dan Dekorasi di Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) XXVII 2018 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan Pancing Medan yang digelar sejak pagi pukul 08.00 Wib, hasil karya akan dinilai para dewan hakim untuk mengambil satu orang yang tebaik.

Mewakili Dewan Hakim untuk golongan ini, H Muhammad Faiz Abdul Razaq yang juga penulis kaligrafi Majid Istiqlal Jakarta, mengatakan pihaknya telah menerima hasil karya para peserta baik naskah maupun goresan dekorasi (kaligrafi). Selanjutnya, dari sekitar puluhan orang dari dua cabang itu, sebanyak 10 karya seni masing-masing akan dipilih. Kemudian diambil enam terbaik untuk sebelumnya menentukan siapa yang jadi juara.

“Jadi untuk peringkat empat sampai enam, menjadi juara harapan satu sampai tiga. Ya malam ini juga kami koreksi. Besok kita tampilkan di sini, biar terbuka. Jadi juara satu nanti pialanya untuk putra untuk putri, akan diberikan kepada sekolah yang bersangkutan,” sebutnya.

Sementara satu peserta asal Kalimantan Timur, Ika Jasmadila mengaku tahun ini adalah yang kali pertama dirinya mengabmil kesempatan mengikuti event lomba tingkat Nasional tersebut. Apalagi selain kemauan sendiri, juga ada dorongan orang tua serta orang terdekat.

“Yang penting latihan, jadi biar nggak grogi. Cuma bismillah saja lah,’ pungkas perempuan suku Bugis ini. (prn/bal)

Pengunjung Padati Astaka MTQ Nasional
Sejak Minggu (7/10) siang hingga menjelang pembukaan oleh Presiden Jokowi, ribuan masyarakat sudah memadati lokasi MTQN XXVII 2018 di Jalan Pancing Medan. Masyarakat yang antusias pun dapat menikmati berbagai jenis kuliner dengan harga terjangkau.

Arus lalu lintas yang direkayasa menjadi satu arah ke arah UIN, menjadi jalur utama warga dan peserta (kafilah) untuk memasuki arena Astaka dan gedung Serbaguna sebagai lokasi perlombaan MTQ. Bahkan tidak sedikit siswa berseragam sekolah antusias memasuki kawasan yang juga tersedia berbagai macam kuliner dan souvenir.

“Lumayan terjangkau harga makanan di sini. Tempatnya juga nyaman, ada hiburan Islami juga. Tetapi memang sudah padat tempatnya, jadi kemungkinan bisa nonton dari jauh, dari vedio,” ujar seorang pengunjung, Ulfa yang datang bersama keluarganya di arena air mancur lokasi utama MTQ Nasional XXVII 2018.

Sementara dari lokasi perlombaan untuk cabang/golongan Naskah dan Dekorasi di Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) XXVII 2018 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan Pancing Medan yang digelar sejak pagi pukul 08.00 Wib, hasil karya akan dinilai para dewan hakim untuk mengambil satu orang yang tebaik.

Mewakili Dewan Hakim untuk golongan ini, H Muhammad Faiz Abdul Razaq yang juga penulis kaligrafi Majid Istiqlal Jakarta, mengatakan pihaknya telah menerima hasil karya para peserta baik naskah maupun goresan dekorasi (kaligrafi). Selanjutnya, dari sekitar puluhan orang dari dua cabang itu, sebanyak 10 karya seni masing-masing akan dipilih. Kemudian diambil enam terbaik untuk sebelumnya menentukan siapa yang jadi juara.

“Jadi untuk peringkat empat sampai enam, menjadi juara harapan satu sampai tiga. Ya malam ini juga kami koreksi. Besok kita tampilkan di sini, biar terbuka. Jadi juara satu nanti pialanya untuk putra untuk putri, akan diberikan kepada sekolah yang bersangkutan,” sebutnya.

Sementara satu peserta asal Kalimantan Timur, Ika Jasmadila mengaku tahun ini adalah yang kali pertama dirinya mengabmil kesempatan mengikuti event lomba tingkat Nasional tersebut. Apalagi selain kemauan sendiri, juga ada dorongan orang tua serta orang terdekat.

“Yang penting latihan, jadi biar nggak grogi. Cuma bismillah saja lah,’ pungkas perempuan suku Bugis ini. (prn/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/