MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau lokasi pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu (FPLT) di kompleks Kawasan Industri Medan (KIM), Jalan Pulau Batam, Percut Seituan, Deliserdang, Kamis (7/10). Keberadaan sarana ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengolahan limbah, terutama limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
“Saya memang menginginkan ada yang seperti ini di Sumut, sejak tiga tahun lalu. Karena ini akan banyak manfaatnya, terutama dalam hal pengolahan limbah, khususnya B3, dari Rumah Sakit,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Dirut PT KIM Ngurah Wirawan, Direktur Pengembagan dan Operasioal M Hita Tunggal dan Direktur Operasi I PT Adhi Karya Suko Widigdo.
Di lokasi pembangunan FPLT seluas lima hektare tersebut, Gubernur mengunjungi beberapa sarana pengoperasian pengolahan limbah, seperti laboratorium dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Gubernur pun menyampaikan bahwa usulan membangun kawasan seperti ini sejak tiga tahun lalu, karena beberapa laporan dan permohonan dari Rumah Sakit (RS) terkait pengolahan limbah B3.
”Karena biaya pengolahan limbah, khususnya B3 dari Rumah Sakit, harus dikirim ke Jawa Barat. Bisa dibayangkan berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk itu. Bahkan ada yang mencoba mengolah sendiri limbahnya, dengan cara yang tidak benar,” jelas Gubernur.
Gubernur bersyukur bahwa proyek yang telah dilakukan peletakan batu pertama tahun lalu, kini dalam progres yang baik. Sebab pada dasarnya, ide dan permohonan pembangunan instalasi pengolahan limbah terpadu ini sudah ia sampaikan pada 2018 silam.”Ini akan mempermudah penghapusan limbah, mengurangi biaya dan pastinya menampung banyak tenaga kerja,” pungkasnya.
Sementara Direktur Utama (Dirut) PT KIM Ngurah Wirawan mengapresiasi kehadiran Gubernur Edy Rahmayadi yang meninjau lokasi pembangunan FPLT tersebut. Dengan sarana ini, kawasan perindustrian ini akan memiliki pengolahan limbah yang berkapasitas cukup besar. Karenanya mereka meminta agar seluruh progres yang sudah berjalan, diyakinkan dapat mencapai target sebagaimana arahan Gubernur.
Senada dengan itu, Direktur Operasi I PT Adhi Karya Suko Widigdo menjelaskan bahwa di dalam FPLT ada beberapa proses. Pada tahap I, katanya, ada laboratorium B3, sarana pelatihan SDM untuk keperluan pengolahan limbah B3, IPAL dengan kapasitas COD (Chemical Oxygen Demand) tinggi bagi limbah berat. “Itu akan kami olah (limbah), sementara rencana 200 titik (pengolahan), dari target 500 titik. Kemudian kita ada insinerator, dan TPS (Tempat Pengolahan Sampah),” ujarnya.
Usai meninjau lokasi pembangunan FPLT, Gubernur pun menghadiri acara perayaan hari jadi ke-33 tahun PT KIM di Kantor Pusat PT KIM di kompleks tersebut. Ditandai dengan pemotongan tumpeng. (prn/ila)