Pasca digerebek Polresta Medan, kediaman Kopka SH di Jl. Tani Asri Gang Haji Abas, Ling II Barat Desa Tanjung Gusta, Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang tampak sepi.
Warga di sekitar mengaku terkejut dengan penggerebekan dan penangkapan istri Kopka SH. Pasalnya, sejak pindak ke lokasi tiga tahun lalu, Kopka SH dikenal tidak banyak bicara dan tak memiliki masalah dengan hukum. Warga juga mengakui bahwa rumah Kopka SH selalu ramai dikunjungi oleh orang yang berbeda-beda dan selalu membawa sepeda motor dengan berbagai merek.
“Selalu ada aja yang datang bawa kereta ke rumahnya. Rata-rata anak muda dan datangnya juga kadang pagi, sore dan malam. Pernah sekali itu saya liat ada yang masih pakai baju dinas coklat datang,” ungkap Een, tetangga Kopka SH. Mereka juga sempat curiga dengan aktivitas yang terjadi di rumah pasutri itu dan sempat menanyakan rasa penasaran tersebut padanya. Hanya saja, Kopka SH mengaku bahwa semua orang yang datang padanya bermaksud untuk menggadaikan sepeda motor.
“Setiap kami tanya, ngakunya orang gadai. Tapi nggak taulah. Susah mau ditanya-tanya, apa lagi dia aparat kan,” ujar Putra mengulang penasarannya dulu.
Barulah, semenjak penangkapan itu warga menjadi tahu bahwa sepeda motor yang disimpan di rumahnnya itu diduga hasil curian. “Memang dia jarang bergaul, tapi baru kali ini kami lihat dia bermasalah sama hukum,” ujar Leni salah seorang jiran yang tak jauh dari rumahnya.
SI KOPKA TUKANG TADAH
Pasca digerebek Polresta Medan, kediaman Kopka SH di Jl. Tani Asri Gang Haji Abas, Ling II Barat Desa Tanjung Gusta, Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang tampak sepi.
Warga di sekitar mengaku terkejut dengan penggerebekan dan penangkapan istri Kopka SH. Pasalnya, sejak pindak ke lokasi tiga tahun lalu, Kopka SH dikenal tidak banyak bicara dan tak memiliki masalah dengan hukum. Warga juga mengakui bahwa rumah Kopka SH selalu ramai dikunjungi oleh orang yang berbeda-beda dan selalu membawa sepeda motor dengan berbagai merek.
“Selalu ada aja yang datang bawa kereta ke rumahnya. Rata-rata anak muda dan datangnya juga kadang pagi, sore dan malam. Pernah sekali itu saya liat ada yang masih pakai baju dinas coklat datang,” ungkap Een, tetangga Kopka SH. Mereka juga sempat curiga dengan aktivitas yang terjadi di rumah pasutri itu dan sempat menanyakan rasa penasaran tersebut padanya. Hanya saja, Kopka SH mengaku bahwa semua orang yang datang padanya bermaksud untuk menggadaikan sepeda motor.
“Setiap kami tanya, ngakunya orang gadai. Tapi nggak taulah. Susah mau ditanya-tanya, apa lagi dia aparat kan,” ujar Putra mengulang penasarannya dulu.
Barulah, semenjak penangkapan itu warga menjadi tahu bahwa sepeda motor yang disimpan di rumahnnya itu diduga hasil curian. “Memang dia jarang bergaul, tapi baru kali ini kami lihat dia bermasalah sama hukum,” ujar Leni salah seorang jiran yang tak jauh dari rumahnya.