JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Sumatera Utara dianggap berhasil mengoptimalkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di tengah berbagai tantangan termasuk minimnya alokasi anggaran yang ada. Atas kinerja tersebut, Pemprov Sumut meraih penghargaan Kinerja Terbaik ke-II Tahun 2014 Sub Bidang Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Kategori Provinsi oleh Kemetrian PU dan Perumahan Rakyat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyerahkan penghargaan tersebut kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho pada acara Malam Penghargaan Pekerjaan Umum 2014 di Kantor Kementerian PU Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam (5/12). Selain Sumut, Kota Medan juga meraih peringkat pada bidang yang sama untuk kategori kota.
Gubsu hadir didampingi Kepala Dinas Binamarga Provinsi Sumatera Utara Effendy Pohan mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diserahkan pada momentum penghujung tahap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan sekaligus menjadi masa awal yang baru menghadapi RPJMN 2015-2019.
Penghargaan yang diberikan tersebut merupakan prestasi atas Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Pekerjaan Umum (PKPDPU) bidang Bina Marga secara nasional. Berhasil meraih terbaik I untuk bidang yang sama adalah Provinsi Jawa Tengah dan terbaik III Provinsi Jambi.
“Kita bersyukur ditengah keterbatasan yang ada kita mampu meraih prestasi terbaik kedua nasional. Di satu sisi ini membesarkan hati kita, namun di sisi lain merupakan tantangan bersama,” akunya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan memperoleh penghargaan terbaik kedua kategori Bina Marga tingkat Kota. Kepala Dinas Bina Marga Medan, Khairul Syahnan mengatakan seharusnya Kota Medan mampu memperoleh peringkat pertama.
Dia menjelaskan, proyek Medan Metropolitan Sanitation Health Project (MMSHP) menjadi faktor utama gagalnya Kota Medan memperoleh terbaik pertama. Akibat proyek tersebut, banyak ruas jalan di Kota Medan yang rusak dan dibiarkan begitu saja. ”kalaulah bekas galian pemasangan pipa air limbah langsung diperbaiki, saya yakin Kota Medan mampu meraih peringkat pertama,”jelasnya akhir pekan lalu.
Mantan Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) itu menyatakan akibat ketidak profesionalan satuan kerja (Satker) yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, maka Pemko Medan yang mendapatkan efek buruknya. (prn/dik/sih)