30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kunjungi Pasien Penggumpalan Darah hingga Bertemu Tengku Erry

Tak ada alasan bermuram durja atau larut dalam kesedihan dalam spirit hidup cawagubsu DR RE Nainggolan. Kendati hasil hitung cepat (quick count) Pilgubsu menempatkan dirinya yang berpasangan dengan Haji Amri Tambunan dalam posisi empat dari lima kandidat pasangan calon di Pilgubsu 2013-2018. RE juga bertemu saat berniat kongkow dengan wartawan di Cafe Jurnalis.

RE  Nainggolan berbicang  T Erry  Cafe Jurnalis, Jumat (8/3).    //sumut pos
RE Nainggolan berbicang dengan T Erry di Cafe Jurnalis, Jumat (8/3). //sumut pos

MANTAN Sekdaprovsu ini dengan empati mendalam bergegas mengunjungi pasien penggumpalan dan cairan di otak yang dirawat di ruang ICU RS Elisabeth Jalan Slamet Riyadi, Medan, Jumat (8/7) pukul 15.00 WIB.

‘’Saya tak mau memikirkan yang di belakang-belakang. Sebagai warga Sumut saya harus tetap ada di tengah warga Sumut yang membutuhkan perhatian saya,’’ ujar mantan Bupati taput yang akrab disapa RE ini.

Kepedulian RE terhadap pasien penderiat pengumpalan darah dan cairan di otak ini bermula dari pesan singkat (short messages service/SMS) yang sampai ke telepon selulernya. Kebetulan pula SMS itu bersumber dari seorang jurnalis foto asal kantor berita asing yang bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam. Isi SMS yang sampai ke telepon seluler RE itu berbunyi: ‘’Pagi ini saya mendapat telepon menyedihkan. Seorang anggota keluarga saya (adik sepupu) atas nama Yohana sedang dirawat di ruang ICU RS Elisabeth, Medan, karena mengalami penggumpalan darah dan cairan di otak. Saat ini Yohana dalam keadaan koma setelah menjalani operasi selaput otak sehari yang lalu. yang lebih menyedihkan, Yohana dan keluarganya adalah orang yang tidak mampu. Ayahnya sadalah pengemudi becak dan tidak mampu membiayai perobatan putrinya yang menjadi tulang punggung keluarga ini. Secara finansial saya tidak bisa membantu mereka untuk membayar biaya rumah sakit kecuali dengan menyebarkan pesan ini. Apalagi program JAMKESMAS yang mereka miliki ternyata sudah TIDAK BERLAKU DI SUMATERA UTARA saat ini. Dukungan Anda sangat dibutuhkan berupa doa dan materi untuk membantu keluarga ini.’’

Begitu membaca SMS tersebut , RE langsung mengontak si pengirim dan menanyakan perkembangan si pasien. Tanpa perlu berpikir panjang RE langsung menyatakan akan melihat kondisi si pasien. Ditemani sang istri Ny RE Nainggolan boru Sihombing, RE langsung bergegas menjenguk Yohana di ruang ICU lantai 2 RS Elisabeth.

Sebelum masuk ruang isolasi ICU, dia berbincang-bincang lebih dulu dengan Sopian, ayah Yohana. Beberapa menit kemudian RE dan istri ditemani Drg Anita dari Yayasan Surya Kebenaran Indonesia (YSKI) melihat kondisi langsung terakhir Yohana.
‘’Saya prihatin dengan kondisi Yohana. Banyak hal yang perlu kita lakukan dalam misi kemanusiaan seperti ini. Saya akan membantu biaya perobatan Yohana sebisanya, termasuk menggalang biaya perobatan dari kawan-kawan yang terketuk hatinya,’’ ujarnya.

Selepas menjenguk Yohana, RE bergerak ke Cafe Jurnalis, tempat para pemburu berita biasa kongkow, di belakang Hotel Polonia, Medan. Kejutan justru terjadi di tempat ini. Tanpa diduga-duga, RE bertemu dengan Tengku Erry Nuradi, cawagubsu yang berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho.

Dalam perhitungan cepat di sejumlah lembaga survei, pasangan Gatot-Erry mendapat raihan tertinggi sekitar 32 persen dalam Pilgubsu 7 Maret lalu. Dengan penuh suka cita RE langsung merangkul Tengku Erry dan memberikan selamat kepadanya. ‘’Selamat ya pak Erry,’’ katanya.

Suasana yang sempat kaku langsung mencair begitu RE mengajak para wartawan nimbrung dalam pertemuan kejuatan itu. Sejumlah jurnalis juga menanyakan perasaan hati RE soal hasil hitung cepat Pilgubsu. ‘’Ah tak usah dibahas itu. Dalam pertarungan selalu hanya ada satu pemenang, yang penting niat baik dan perjuangan,’’ katanya tersenyum.

Baik RE maupun Tengku Erry sempat larut dalam perbincangan soal pengelolaan birokrasi di pemerintahan. Sejumlah jurnalis menyimak diskusi dua birokrat tersebut. Di tempat itu, RE juga menghaturkan terima kasih kepada wartawan yang membantu pemberitaan pasangan nomor urut empat selama sosialisasi dan kampanye Pilgubsu.

Akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB, RE pamit kepada Tengku Erry dan wartawan. Keduanya sempat diabadikan sejumlah pewarta foto sembari bersalaman. Tak ada suasana tegang diantara keduanya. Semangat persahabatan menyelimuti batin keduanya, meskipun kisah dibalik layar politik berkelindan soal Tengku Erry yang meninggalkan Dr RE Nainggolan, dan memilih berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho dalam masa-masa penjajakan pasangan calon. Keduanya bahkan sempat tercatat sebagai pasangan cagub/cawagubsu di formulir pendaftaran pasangan calon Partai Damai Sejahtera (PDS) Sumut. (val)

Tak ada alasan bermuram durja atau larut dalam kesedihan dalam spirit hidup cawagubsu DR RE Nainggolan. Kendati hasil hitung cepat (quick count) Pilgubsu menempatkan dirinya yang berpasangan dengan Haji Amri Tambunan dalam posisi empat dari lima kandidat pasangan calon di Pilgubsu 2013-2018. RE juga bertemu saat berniat kongkow dengan wartawan di Cafe Jurnalis.

RE  Nainggolan berbicang  T Erry  Cafe Jurnalis, Jumat (8/3).    //sumut pos
RE Nainggolan berbicang dengan T Erry di Cafe Jurnalis, Jumat (8/3). //sumut pos

MANTAN Sekdaprovsu ini dengan empati mendalam bergegas mengunjungi pasien penggumpalan dan cairan di otak yang dirawat di ruang ICU RS Elisabeth Jalan Slamet Riyadi, Medan, Jumat (8/7) pukul 15.00 WIB.

‘’Saya tak mau memikirkan yang di belakang-belakang. Sebagai warga Sumut saya harus tetap ada di tengah warga Sumut yang membutuhkan perhatian saya,’’ ujar mantan Bupati taput yang akrab disapa RE ini.

Kepedulian RE terhadap pasien penderiat pengumpalan darah dan cairan di otak ini bermula dari pesan singkat (short messages service/SMS) yang sampai ke telepon selulernya. Kebetulan pula SMS itu bersumber dari seorang jurnalis foto asal kantor berita asing yang bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam. Isi SMS yang sampai ke telepon seluler RE itu berbunyi: ‘’Pagi ini saya mendapat telepon menyedihkan. Seorang anggota keluarga saya (adik sepupu) atas nama Yohana sedang dirawat di ruang ICU RS Elisabeth, Medan, karena mengalami penggumpalan darah dan cairan di otak. Saat ini Yohana dalam keadaan koma setelah menjalani operasi selaput otak sehari yang lalu. yang lebih menyedihkan, Yohana dan keluarganya adalah orang yang tidak mampu. Ayahnya sadalah pengemudi becak dan tidak mampu membiayai perobatan putrinya yang menjadi tulang punggung keluarga ini. Secara finansial saya tidak bisa membantu mereka untuk membayar biaya rumah sakit kecuali dengan menyebarkan pesan ini. Apalagi program JAMKESMAS yang mereka miliki ternyata sudah TIDAK BERLAKU DI SUMATERA UTARA saat ini. Dukungan Anda sangat dibutuhkan berupa doa dan materi untuk membantu keluarga ini.’’

Begitu membaca SMS tersebut , RE langsung mengontak si pengirim dan menanyakan perkembangan si pasien. Tanpa perlu berpikir panjang RE langsung menyatakan akan melihat kondisi si pasien. Ditemani sang istri Ny RE Nainggolan boru Sihombing, RE langsung bergegas menjenguk Yohana di ruang ICU lantai 2 RS Elisabeth.

Sebelum masuk ruang isolasi ICU, dia berbincang-bincang lebih dulu dengan Sopian, ayah Yohana. Beberapa menit kemudian RE dan istri ditemani Drg Anita dari Yayasan Surya Kebenaran Indonesia (YSKI) melihat kondisi langsung terakhir Yohana.
‘’Saya prihatin dengan kondisi Yohana. Banyak hal yang perlu kita lakukan dalam misi kemanusiaan seperti ini. Saya akan membantu biaya perobatan Yohana sebisanya, termasuk menggalang biaya perobatan dari kawan-kawan yang terketuk hatinya,’’ ujarnya.

Selepas menjenguk Yohana, RE bergerak ke Cafe Jurnalis, tempat para pemburu berita biasa kongkow, di belakang Hotel Polonia, Medan. Kejutan justru terjadi di tempat ini. Tanpa diduga-duga, RE bertemu dengan Tengku Erry Nuradi, cawagubsu yang berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho.

Dalam perhitungan cepat di sejumlah lembaga survei, pasangan Gatot-Erry mendapat raihan tertinggi sekitar 32 persen dalam Pilgubsu 7 Maret lalu. Dengan penuh suka cita RE langsung merangkul Tengku Erry dan memberikan selamat kepadanya. ‘’Selamat ya pak Erry,’’ katanya.

Suasana yang sempat kaku langsung mencair begitu RE mengajak para wartawan nimbrung dalam pertemuan kejuatan itu. Sejumlah jurnalis juga menanyakan perasaan hati RE soal hasil hitung cepat Pilgubsu. ‘’Ah tak usah dibahas itu. Dalam pertarungan selalu hanya ada satu pemenang, yang penting niat baik dan perjuangan,’’ katanya tersenyum.

Baik RE maupun Tengku Erry sempat larut dalam perbincangan soal pengelolaan birokrasi di pemerintahan. Sejumlah jurnalis menyimak diskusi dua birokrat tersebut. Di tempat itu, RE juga menghaturkan terima kasih kepada wartawan yang membantu pemberitaan pasangan nomor urut empat selama sosialisasi dan kampanye Pilgubsu.

Akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB, RE pamit kepada Tengku Erry dan wartawan. Keduanya sempat diabadikan sejumlah pewarta foto sembari bersalaman. Tak ada suasana tegang diantara keduanya. Semangat persahabatan menyelimuti batin keduanya, meskipun kisah dibalik layar politik berkelindan soal Tengku Erry yang meninggalkan Dr RE Nainggolan, dan memilih berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho dalam masa-masa penjajakan pasangan calon. Keduanya bahkan sempat tercatat sebagai pasangan cagub/cawagubsu di formulir pendaftaran pasangan calon Partai Damai Sejahtera (PDS) Sumut. (val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/