30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pelajar Kembali Coret-coret Seragam, Polisi Bubarkan Konvoi Pelajar

Sutan Siregar/sumut pos
Pelajar diamankan polisi karena berkendara sepeda motor tanpa mengenakan helm.

MEDAN, SUMUTPSO.CO – Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai sekolah di Medan menggelar konvoi dengan menggunakan sepeda motor dan mobil keliling ke sejumlah jalan protokol di Kota Medan, Senin (8/5) sore. Tak hanya konvoi, mereka juga melakukan aksi corat-coret seragam sebagai ungkapan kebahagiaan usai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Konvoi tersebut dilakukan mereka dengan melalui jalan Sudirman dengan melintasi rumah dinas Pangdam I Bukit Barisan, rumah dinas Kapolda Sumut dan rumah dinas Wali Kota Medan, terus mengarah ke Jalan Dipenogoro menuju ke Lapangan Merdeka, Medan.

Di situ mereka berkumpul kemudian melakukan coret-coretan baju seragam. Polisi yang melihat hal itu tak tinggal diam. Anggota Satuan Lalulintas Polrestabes Medan dan Satuan Sabhara Polresta Medan langsung membubarkan konvoi pelajar tersebut.

Dari pantau Sumut Pos di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, terlihat Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP. Juliani Prihatin melakukan pengamanan situasi lalu lintas di lokasi itu. Perwira polisi melati dua itu, langsung memimpin pembubaran dan mengimbau para pelajar itu, untuk ke rumah masing-masing. Sebab, aksi pelajar tersebut dinilai mengganggu pengguna jalan yang lain.

“Petugas juga telah melakukan patroli di kawasan Jalan Balai Kota, Jalan Bukit Barisan, Jalan Stasiun Kereta Api dan Jalan Pulau Pinang agar anak-anak sekolah itu tidak melakukan coret-coret baju,” kata Juliani.

Sementara itu, petugas dari Satlantas dan Sabhara Polrestabes Medan juga mengamankan para pelajar yang tidak menggunakan helm saat berkendaraan dan melakukan penilangan dengan menyita STNK.

“Untuk pelajar yang tidak menggunakan helm atau berboncengan lebih dari satu orang juga kita tindak dengan menilangnya,” ungkap Juliani.

Juliani juga mengimbau kepada para pelajar agar tidak melakukan aksi coret-coret dan tidak melakukan aksi konvoi sepeda motor. “Kami ingatkan kepada pelajar yang usai melaksanakan UN agar kembali ke rumah dengan melakukan aktivitas yang positif agar orang tua tidak resah menunggu anaknya yang selesai UN,” tutur Juliani.

Juliani menjelaskan, pihaknya juga sudah memberikan surat edaran untuk disampaikan para pelajar untuk selesai UNBK, tidak diperbolehkan konvoi di jalanan.

“Sudah kita sampaikan surat imbau itu, seminggu sebelum UN agar sekolah menyampaikan kepada siswanya untuk tidak melakukan konvoi usai ujian tersebut,” pungkasnya.

Dijemput Orangtua

Disisi lain, SMAN 13 Medan di Jalan Karya Bersama, Titi Kuning, Kota Medan, mewajibkan seluruh orangtua untuk jemput anaknya yang usai mengikuti UNBK demi menghindari aksi corat coret dan juga berkonvoi.

“Sengaja kita undang orangtua menjemput anak mereka masing-masing. Sebelumnya kita sudah sosialiasi jangan coret menyoret, karena surat dari kepolisian melarang agar tidak melakukan itu ,” ungkap Kepala SMA Negeri 13 Medan, Muchlis kepada wartawan, kemarin siang.

Muchlis mengatakan, ada sebanyak 529 siswa yang mengikuti UNBK di sekolah itu. Sehingga, kehadiran para orangtua murid merupakan bagian dari komitmen SMA 13 dan para orangtua siswa, agar tidak melakukan aksi coret coret ataupun konvoi.”Atas undangan itu, para orang tua setuju dan menjemput anak anak mereka,” tutur Muchlis.

Selain mengundang orangtua, pihak sekolah juga membuat spanduk di dalam sekolah yang mengimbau agar anakdidiknya tidak melakukan aksi coret maupun konvoi. Bagi orang tua yang berhalangan hadir, para siswanya diwajibkan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan aksi coret- coret.

“Kita tetap pulangkan. Tanggung jawab di luar tanggung jawab orang tua, kita kan di area sekolah. Kita sudah berikan imbauan sosialisasi juga sudah kita berikan,” kata Muchlis..

3 Anak Binaan Ikuti UBSN Paket C

Sementara itu, Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau LPKA Kelas I Medan menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Paket C yang diikuti 3 anak binaan yang sedang menjalani hukum atas sejumlah kasus menjeratnya.

“Ya benar, ada 3 anak binaan di LPKA Medan mengikuti USBN Paket C,” ujar Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Josua Ginting kepada Sumut Pos, kemarin.

Josua menjelaskan, USBN Paket C dilaksanakan sejak 7 hingga 10 April 2019 dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dan Yayasan PKBM Puspa Medan. “Ketiga anak binaan itu, adalah AP Kasus Narkoba hukuman 4 tahun, AA Kasus Asusila hukuman 9 tahun dan LFR Kasus Pencurian hukuman 2 tahun, 6 bulan,” ujar Josua Ginting. (gus/ila)

Sutan Siregar/sumut pos
Pelajar diamankan polisi karena berkendara sepeda motor tanpa mengenakan helm.

MEDAN, SUMUTPSO.CO – Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai sekolah di Medan menggelar konvoi dengan menggunakan sepeda motor dan mobil keliling ke sejumlah jalan protokol di Kota Medan, Senin (8/5) sore. Tak hanya konvoi, mereka juga melakukan aksi corat-coret seragam sebagai ungkapan kebahagiaan usai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Konvoi tersebut dilakukan mereka dengan melalui jalan Sudirman dengan melintasi rumah dinas Pangdam I Bukit Barisan, rumah dinas Kapolda Sumut dan rumah dinas Wali Kota Medan, terus mengarah ke Jalan Dipenogoro menuju ke Lapangan Merdeka, Medan.

Di situ mereka berkumpul kemudian melakukan coret-coretan baju seragam. Polisi yang melihat hal itu tak tinggal diam. Anggota Satuan Lalulintas Polrestabes Medan dan Satuan Sabhara Polresta Medan langsung membubarkan konvoi pelajar tersebut.

Dari pantau Sumut Pos di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, terlihat Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP. Juliani Prihatin melakukan pengamanan situasi lalu lintas di lokasi itu. Perwira polisi melati dua itu, langsung memimpin pembubaran dan mengimbau para pelajar itu, untuk ke rumah masing-masing. Sebab, aksi pelajar tersebut dinilai mengganggu pengguna jalan yang lain.

“Petugas juga telah melakukan patroli di kawasan Jalan Balai Kota, Jalan Bukit Barisan, Jalan Stasiun Kereta Api dan Jalan Pulau Pinang agar anak-anak sekolah itu tidak melakukan coret-coret baju,” kata Juliani.

Sementara itu, petugas dari Satlantas dan Sabhara Polrestabes Medan juga mengamankan para pelajar yang tidak menggunakan helm saat berkendaraan dan melakukan penilangan dengan menyita STNK.

“Untuk pelajar yang tidak menggunakan helm atau berboncengan lebih dari satu orang juga kita tindak dengan menilangnya,” ungkap Juliani.

Juliani juga mengimbau kepada para pelajar agar tidak melakukan aksi coret-coret dan tidak melakukan aksi konvoi sepeda motor. “Kami ingatkan kepada pelajar yang usai melaksanakan UN agar kembali ke rumah dengan melakukan aktivitas yang positif agar orang tua tidak resah menunggu anaknya yang selesai UN,” tutur Juliani.

Juliani menjelaskan, pihaknya juga sudah memberikan surat edaran untuk disampaikan para pelajar untuk selesai UNBK, tidak diperbolehkan konvoi di jalanan.

“Sudah kita sampaikan surat imbau itu, seminggu sebelum UN agar sekolah menyampaikan kepada siswanya untuk tidak melakukan konvoi usai ujian tersebut,” pungkasnya.

Dijemput Orangtua

Disisi lain, SMAN 13 Medan di Jalan Karya Bersama, Titi Kuning, Kota Medan, mewajibkan seluruh orangtua untuk jemput anaknya yang usai mengikuti UNBK demi menghindari aksi corat coret dan juga berkonvoi.

“Sengaja kita undang orangtua menjemput anak mereka masing-masing. Sebelumnya kita sudah sosialiasi jangan coret menyoret, karena surat dari kepolisian melarang agar tidak melakukan itu ,” ungkap Kepala SMA Negeri 13 Medan, Muchlis kepada wartawan, kemarin siang.

Muchlis mengatakan, ada sebanyak 529 siswa yang mengikuti UNBK di sekolah itu. Sehingga, kehadiran para orangtua murid merupakan bagian dari komitmen SMA 13 dan para orangtua siswa, agar tidak melakukan aksi coret coret ataupun konvoi.”Atas undangan itu, para orang tua setuju dan menjemput anak anak mereka,” tutur Muchlis.

Selain mengundang orangtua, pihak sekolah juga membuat spanduk di dalam sekolah yang mengimbau agar anakdidiknya tidak melakukan aksi coret maupun konvoi. Bagi orang tua yang berhalangan hadir, para siswanya diwajibkan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan aksi coret- coret.

“Kita tetap pulangkan. Tanggung jawab di luar tanggung jawab orang tua, kita kan di area sekolah. Kita sudah berikan imbauan sosialisasi juga sudah kita berikan,” kata Muchlis..

3 Anak Binaan Ikuti UBSN Paket C

Sementara itu, Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau LPKA Kelas I Medan menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Paket C yang diikuti 3 anak binaan yang sedang menjalani hukum atas sejumlah kasus menjeratnya.

“Ya benar, ada 3 anak binaan di LPKA Medan mengikuti USBN Paket C,” ujar Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Josua Ginting kepada Sumut Pos, kemarin.

Josua menjelaskan, USBN Paket C dilaksanakan sejak 7 hingga 10 April 2019 dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dan Yayasan PKBM Puspa Medan. “Ketiga anak binaan itu, adalah AP Kasus Narkoba hukuman 4 tahun, AA Kasus Asusila hukuman 9 tahun dan LFR Kasus Pencurian hukuman 2 tahun, 6 bulan,” ujar Josua Ginting. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/