31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Wushu Terancam Karena Ketiadaan Dana

JAKARTA- Niatan tim wushu Indonesia proyeksi SEA Games 2011 meningkatkan performa dengan menggelar pemusatan latihan (TC/training center) di Tiongkok sedikit terhambat. Satuan pelaksana program Indonesia emas (satlak Prima) belum juga memberi kepastian pendanaan.

Sebenarnya, ketidakpastian ini sudah berlangsung sebulan lebih. Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) sejatinya telah menjadwalkan keberangkatan 18 pewushu untuk nomor taulo sejak April lalu. Namun, karena alasan tersebut akhirnya diundur pada awal Mei ini.

“Keberangkatan Mei ini harus diundur karena belum ada keputusan pasti dan pendanaan. Kami berharap segera ada keputusan sehingga persiapan kami semakin jelas. Jangan ditunda-tunda lagi lah,” ujar Sekjen PBWI Ngatino kemarin (7/5).

Menurutnya, dengan penundaan yang dilakukan berarti waktu latihan semakin berkurang. Harusnya, tambah Ngatino, apabila tim bisa berangkat April, mereka memiliki waktu tiga bulan memperbaiki teknik dan strategi. Sayang, hal itu akhirnya tak bisa dilakukan.

Padahal, lanjut dia, waktu TC di Negeri Panda, julukan Tiongkok, akan dimaksimalkan sebelum ditutup dengan mengikuti kejuaraan Dunia Wushu di Turki pada Juli mendatang. Setelah itu, PB WI akan mengirimkan mereka untuk turun di kejuaraan Wushu Asia pada Agustus mendatang.

Alasan bakal melakoni latihan di luar negeri itu pulalah yang membuat pelatnas wushu belum melakoni pelatihan secara terpusat. Selama ini, Susjana dkk. berlatih secara terdesentralisasi di tiga kota yakni Jakarta, Jogjakarta, dan Medan.

“Kami harus segera menyiapkan diri dengan lebih matang. Soalnya lawan-lawan kami di SEA Games seperti Vietnam dan Malaysia sudah menyiapkan diri dan melakukan TC lebih lama dari kami,” terang lelaki yang juga menjabat sebagai kepala bidang organisasi KONI tersebut.

Sedangkan, rencana untuk tim nomor shansou masih disusun pengurus dan pelatih. Rencananya, mereka menyusul ke Tiongkok pada Juli mendatang, seusai pelaksanaan kejuaraan dunia.

“Mereka akan berada di sana lebih lama karena mungkin berlanjut sampai September. Mereka harus benar-beanr matang dan TC juga berimbang antara taulo dan sanshou,” ucapnya.

Mundurnya pemberangkatan itu juga dibenarkan oleh pihak Prima, Paulus Pasurnay. “Kepala Bidang Kepelatihan Satlak Prima itu menyebut bahwa masalah pembiayaan yang mahal di Tiongkok menjadi kendala.
“Kami akan cari Informasi dahulu ke Tiongkok. Baru setelah itu, kami akan mengambil keputusan kapan memberangkatkan mereka. Karena setahu kami untuk saat ini masih sangat mahal dan belum sesuai dengan pendanaan kami,” ujarnya. (aam/diq/jpnn)

JAKARTA- Niatan tim wushu Indonesia proyeksi SEA Games 2011 meningkatkan performa dengan menggelar pemusatan latihan (TC/training center) di Tiongkok sedikit terhambat. Satuan pelaksana program Indonesia emas (satlak Prima) belum juga memberi kepastian pendanaan.

Sebenarnya, ketidakpastian ini sudah berlangsung sebulan lebih. Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) sejatinya telah menjadwalkan keberangkatan 18 pewushu untuk nomor taulo sejak April lalu. Namun, karena alasan tersebut akhirnya diundur pada awal Mei ini.

“Keberangkatan Mei ini harus diundur karena belum ada keputusan pasti dan pendanaan. Kami berharap segera ada keputusan sehingga persiapan kami semakin jelas. Jangan ditunda-tunda lagi lah,” ujar Sekjen PBWI Ngatino kemarin (7/5).

Menurutnya, dengan penundaan yang dilakukan berarti waktu latihan semakin berkurang. Harusnya, tambah Ngatino, apabila tim bisa berangkat April, mereka memiliki waktu tiga bulan memperbaiki teknik dan strategi. Sayang, hal itu akhirnya tak bisa dilakukan.

Padahal, lanjut dia, waktu TC di Negeri Panda, julukan Tiongkok, akan dimaksimalkan sebelum ditutup dengan mengikuti kejuaraan Dunia Wushu di Turki pada Juli mendatang. Setelah itu, PB WI akan mengirimkan mereka untuk turun di kejuaraan Wushu Asia pada Agustus mendatang.

Alasan bakal melakoni latihan di luar negeri itu pulalah yang membuat pelatnas wushu belum melakoni pelatihan secara terpusat. Selama ini, Susjana dkk. berlatih secara terdesentralisasi di tiga kota yakni Jakarta, Jogjakarta, dan Medan.

“Kami harus segera menyiapkan diri dengan lebih matang. Soalnya lawan-lawan kami di SEA Games seperti Vietnam dan Malaysia sudah menyiapkan diri dan melakukan TC lebih lama dari kami,” terang lelaki yang juga menjabat sebagai kepala bidang organisasi KONI tersebut.

Sedangkan, rencana untuk tim nomor shansou masih disusun pengurus dan pelatih. Rencananya, mereka menyusul ke Tiongkok pada Juli mendatang, seusai pelaksanaan kejuaraan dunia.

“Mereka akan berada di sana lebih lama karena mungkin berlanjut sampai September. Mereka harus benar-beanr matang dan TC juga berimbang antara taulo dan sanshou,” ucapnya.

Mundurnya pemberangkatan itu juga dibenarkan oleh pihak Prima, Paulus Pasurnay. “Kepala Bidang Kepelatihan Satlak Prima itu menyebut bahwa masalah pembiayaan yang mahal di Tiongkok menjadi kendala.
“Kami akan cari Informasi dahulu ke Tiongkok. Baru setelah itu, kami akan mengambil keputusan kapan memberangkatkan mereka. Karena setahu kami untuk saat ini masih sangat mahal dan belum sesuai dengan pendanaan kami,” ujarnya. (aam/diq/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/