MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nenek-nenek ditemukan kritis dengan posisi jongkok dan hanya mengenakan pakaian dalam di gorong-gorong Jl. SM Raja, depan Plaza Ramayana Medan, Kamis (8/5) siang. Tak ada yang tau bagaimana korban yang diperkirakan berusia 70 tahun itu bisa terjebak di sana.
Selain tak ada warga sekitar yang mengenal, korban juga belum bisa diwawancarai karena masih menjalani perawatan intensif di RSU dr Pirngadi Medan. Kuat dugaan, nenek malang bertubuh kurus tersebut sudah dua hari terjebak di parit setinggi 2 meter yang dialiri air selutut orang dewasa itu. Pasalnya, dua hari lalu petugas patroli kebersihan juga mengecek lokasi, tapi tak menemukan korban di sana.
Anton (42), salah seorang penarik becak bermotor yang saban hari mangkal di lokasi menuturkan, keberadaan wanita tua berambut pendek ikal itu pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan yang siang itu tengah patroli mengecek kelancaran saluran air di sekitar lokasi. Saat mengintip dari celah kecil di antara persambungan beton tebal penutup parit yang dijadikan sebagai trotoar.
Petugas yang belum diketahui namanya itu mendadak menjerit. “Ada mayat..! Ada mayat di dalam gorong-gorong,” kata Anton meniru teriakan si petugas yang semula mengira korban sudah meninggal.
Jeritan itu sontak mengundang perhatian warga maupun para pengendara yang melintas di lokasi. “Di situlah mulai heboh bang, setelah ribut petugas kebersihan itu. Karena takut, petugas itu langsung memberitahukan temuannya ke Polsek Medan kota yang tak jauh dari lokasi. Nenek itu sudah beruban dan dia nggak pakai baju saat ditemukan,” beber Anton.
Tak lama berselang, puluhan polisi didampingi kepala lingkungan setempat, Erwin Piliang tiba di lokasi.
Pantauan di lokasi, sejumlah petugas kepolisian dibantu warga berusaha mengevakuasi perempuan tua tersebut dengan cara membongkar beton penutup saluran air. Setelah setengah jam berusaha, akhirnya beton penutup parit itu berhasil dibuka.
Saat diangkat polisi dari parit, korban sudah pucat menggigil. Meski belum pingsan, tapi nenek berkulit sawo mateng tersebut tak lagi mampu bicara. “Agak sulit memang tadi mengeluarkan nenek itu. Karena warga dan polisi harus mengorek dan mengangkat beton tebal penutup gorong-gorong itu,” kata Anton diamini warga lain.
Tak lama pasca dievakusai, petugas langsung melarikan korban ke RSU dr Pirngadi Medan mengendarai mobil bak terbuka milik Dinas Kebersihan Medan.
Erwin Piliang, Kepala Lingkungan setempat yang ditemui kru koran mengaku sangat terkejut melihat korban terjebak dalam parit.
“Terkejut kali aku, tapi dia bukan warga kita. Mungkin korban ini kelelahan dan jatuh,” duga Erwin. Selain itu, ia juga mengimbau warga yang merasa kehilangan keluarganya segera melapor ke kepala lingkungan masing-masing. “Saat ditemukan tak ada identitas korban ini. Dia hanya mengenakan bra dan celana pendek,” tandasnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Faidir Chan yang dikonfirmasi membenarkan penemuan tersebut. “Saat ini, nenek itu telah dibawa ke RSU Pringadi Medan. Ini masih dalam penyelidikan kita,” singkatnya.
Selain menghebohkan warga sekitar, temuan nenek terjebak dalam parit itu juga sempat membuat macet Jl. SM Raja Medan. Arus lalu lintas kembali normal 15 menit pasca korban dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Aspiandi (43) salah seorang pegawai patroli Dinas Kebersihan yang ikut menyelamatkan dan mengantar korban ke rumah sakit mengatakan, keberadaan korban mereka ketahui dari salah seorang anak sekolah yang melintas.
“Anak itu melapor ada melihat benda bergerak menyerupai manusia di parit. Karena curiga, langsunglah kami cek. Dua hari lalu saat kami cek saluran air, korban belum ada di sana,” kenang Aspiandi.
Di IGD rumah sakit, korban yang terus menggigil ditutupi menggunakan plastik. Sedang tubuhnya dipakaikan baju dan jaket. Setelah kondisinya sedikit membaik, si nenek yang belum diketahui asal usulnya itu lantas dipindahkan ke Asoka 2 ruang 14 di gedung putih. Amatan kru koran ini, selain belum sadarkan diri, di tubuh korban juga ditemukan banyak luka membiru.(bar/cr-3/deo)