26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Warga Medan Diimbau Antispasi Bencana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem kerap terjadi beberapa waktu belakangan ini, tak terkecuali di Kota Medan. Untuk itu, warga Kota Medan diminta untuk melakukan langkah-langkah yang bersifat mengantisipasi terjadinya bencana.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Golkar M Afri Rizki Lubis, saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan Perda No 2 Tahun 2018, tentang Penanggulangan Bencana di Jalan Melinjo Raya, Komplek Pelataran Parkir Masjid Muhajirin, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Senin (8/5) sore.

“Bahkan seperti kita ketahui, baru-baru ini terjadi banjir bandang di Sungai Sembahe. Walaupun bukan di Medan, tapi kita tetap harus awas dan melakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab kita tahu, Sungai Sembahe adalah hulu dari Sungai Deli yang melintasi Medan. Alhamdulillah, banjir bandang Sungai Sembahe pekan lalu tidak berdampak besar ke Medan,” ungkap Rizki.

Anggota Komisi 1 DPRD Medan itu, juga mengatakan, ada banyak langkah antisipasi yang bisa dilakukan, di antaranya dengan memastikan fungsi drainase di sekitar rumah masing-masing.

“Fungsi drainase harus baik, jangan buang sampah ke drainase dan mari kita bersihkan drainase di depan rumah kita masing-masing. Ini merupakan satu langkah antisipasi,” jelas Rizki.

Kemudian, pada situasi curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan seperti saat ini, warga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai ataupun wilayah sekitar sungai.

“Cuaca panas terik yang saat ini sering terjadi juga harus diantisipasi. Perbanyak minum air putih, jangan sampai dehidrasi, jaga selalu kesehatan,” tuturnya dalam kegiatan yang turut dihadiri perwakilan BPBD Kota Medan M Yamin Daulay, dan Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor T Mahari Abdullah.

Senada dengan Rizki, fungsional BPBD Kota Medan, Muhammad Yamin Daulay pun meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

“Paling tidak, kita bisa meminimalisir dampak dari terjadinya bencana,” jelasnya.

Kegiatan tersebut pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk menyampaikan berbagai aspirasi ataupun keluhannya. Seperti halnya yang dilakukan seorang warga, Andreas Ginting, yang mengeluhkan keberadaan sebuah pohon besar di badan jalan, tepatnya di simpang Jalan Melinjo Raya, yang dahannya telah menjulang hingga ke atas rumahnya.

“Pohonnya sudah tua pak, takut kami dahannya jatuh dan menimpa rumah. Apalagi sekarang cuaca kan gak menentu, sebentar panas, tapi bisa tiba-tiba hujan dan angin kencang. Bahaya pak, bisa jadi bencana juga bagi kami, kami khawatir pohon itu tumbang dan kena ke rumah kami,” bebernya.

Dia pun mengaku, telah menyampaikan hal itu ke dinas terkait, sejak 2 hingga 3 tahun lalu, agar dahan pohon tersebut dapat dipangkas, namun hingga kini tak juga dilakukan.

Menjawab keluhan Andreas, Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor, T Mahari Abdullah mengaku, akan segera menindaklanjutinya dengan menyurati Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan.

“Sebab dulu pemangkasan pohon dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tapi sekarang dinasnya sudah dilebur. Kami akan segera menyurati Dinas SDABMBK yang saat ini bertanggung jawab untuk pemangkasan pohon,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem kerap terjadi beberapa waktu belakangan ini, tak terkecuali di Kota Medan. Untuk itu, warga Kota Medan diminta untuk melakukan langkah-langkah yang bersifat mengantisipasi terjadinya bencana.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Golkar M Afri Rizki Lubis, saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan Perda No 2 Tahun 2018, tentang Penanggulangan Bencana di Jalan Melinjo Raya, Komplek Pelataran Parkir Masjid Muhajirin, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Senin (8/5) sore.

“Bahkan seperti kita ketahui, baru-baru ini terjadi banjir bandang di Sungai Sembahe. Walaupun bukan di Medan, tapi kita tetap harus awas dan melakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab kita tahu, Sungai Sembahe adalah hulu dari Sungai Deli yang melintasi Medan. Alhamdulillah, banjir bandang Sungai Sembahe pekan lalu tidak berdampak besar ke Medan,” ungkap Rizki.

Anggota Komisi 1 DPRD Medan itu, juga mengatakan, ada banyak langkah antisipasi yang bisa dilakukan, di antaranya dengan memastikan fungsi drainase di sekitar rumah masing-masing.

“Fungsi drainase harus baik, jangan buang sampah ke drainase dan mari kita bersihkan drainase di depan rumah kita masing-masing. Ini merupakan satu langkah antisipasi,” jelas Rizki.

Kemudian, pada situasi curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan seperti saat ini, warga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai ataupun wilayah sekitar sungai.

“Cuaca panas terik yang saat ini sering terjadi juga harus diantisipasi. Perbanyak minum air putih, jangan sampai dehidrasi, jaga selalu kesehatan,” tuturnya dalam kegiatan yang turut dihadiri perwakilan BPBD Kota Medan M Yamin Daulay, dan Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor T Mahari Abdullah.

Senada dengan Rizki, fungsional BPBD Kota Medan, Muhammad Yamin Daulay pun meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

“Paling tidak, kita bisa meminimalisir dampak dari terjadinya bencana,” jelasnya.

Kegiatan tersebut pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk menyampaikan berbagai aspirasi ataupun keluhannya. Seperti halnya yang dilakukan seorang warga, Andreas Ginting, yang mengeluhkan keberadaan sebuah pohon besar di badan jalan, tepatnya di simpang Jalan Melinjo Raya, yang dahannya telah menjulang hingga ke atas rumahnya.

“Pohonnya sudah tua pak, takut kami dahannya jatuh dan menimpa rumah. Apalagi sekarang cuaca kan gak menentu, sebentar panas, tapi bisa tiba-tiba hujan dan angin kencang. Bahaya pak, bisa jadi bencana juga bagi kami, kami khawatir pohon itu tumbang dan kena ke rumah kami,” bebernya.

Dia pun mengaku, telah menyampaikan hal itu ke dinas terkait, sejak 2 hingga 3 tahun lalu, agar dahan pohon tersebut dapat dipangkas, namun hingga kini tak juga dilakukan.

Menjawab keluhan Andreas, Kasi Sarpras Kecamatan Medan Johor, T Mahari Abdullah mengaku, akan segera menindaklanjutinya dengan menyurati Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan.

“Sebab dulu pemangkasan pohon dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, tapi sekarang dinasnya sudah dilebur. Kami akan segera menyurati Dinas SDABMBK yang saat ini bertanggung jawab untuk pemangkasan pohon,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/