30.1 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Warga Tembung Keluhkan Drainase dan Penerangan Jalan

MEDAN-Ratusan warga Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, mengeluhkan keberadaan drainase yang ada dan minimnya penerangan jalan sehingga dapat memunculkan potensi kerawanan kamtibmas.

Keluhan itu disampaikan sejumlah perwakilan warga ketika berdialog dengan anggota DPRD SU Brilian Moktar SE MM yang melakukan reses di Kecamatan Medan Tembung, kemarin (4/6).

Menurut tokoh masyarakat Kelurahan Sidorejo Hilir, O Pardede, warga di kelurahan itu sering merasa dianaktirikan dalam pembangunan karena kurang mendapatkan perhatian meski telah menyampaikan keluhan dan aspirasi sejak lama.

Salah satu yang paling menimbulkan keresahan adalah sistem drainase yang kurang baik akibat parit tidak ada. Ketiadaan parit itu menyebabkan sejumlah lokasi di Kelurahan Sidorejo Hilir rentan mengalami banjir jika menerima curah hujan.

Ketiadaan parit itu juga disesalkan warga yang rela menyumbangkan tanahnya untuk pelebaran jalan yang diinginkan Pemko Medan.
Pardede mencontohkan kondisi Jalan Tangkul 1 yang telah dilebarkan menjadi 6 meter karena warga rela melepaskan tanahnya untuk kepentingan bersama. Namun, meski ruas jalan itu telah diperlebar, tetapi system drainase di dua sisi jalan tersebut tidak dibangun dan hanya mengandalkan parit kecil yang telah dipenuhi tanah dan rerumputan.

Harapan untuk pembuatan drainase itu juga disampaikan Kepling 8 Kelurahan Sidorejo Hilir Kasim dan Kepling 7 TP Simarmata di hadapan ratusan warga yang menghadiri anggota DPRD SU Brilian Moktar.

Kasim dan Simarmata menyatakan, drainase tersebut bukan hanya kebutuhan warga Lingkungan 8, melainkan seluruh warga di kelurahan itu.
Sementara itu, Kepling 6 Suyitno mengharapkan Brilian Moktar dapat memperjuangkan pemasangan lampu jalan di daerah itu karena berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas.

Suyitno menututrkan, belakangan ini sering terjadi pencurian karena di daerah itu disebabkan lampu jalan sering tidak berfungsi. Masyarakat yang berupaya menangkap pencuri juga mengalami kesulitan karena kondisi yang gelap.
“Kalau masyarakat teriak ada pencuri pada malam hari, yang pencurinya pun tak tahu yang mana” katanya.
Pihaknya sudah sering minta pemasangan lampu jalan itu melalui Dinas Pertamanan tetapi tidak dihiraukan. (adz)

MEDAN-Ratusan warga Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, mengeluhkan keberadaan drainase yang ada dan minimnya penerangan jalan sehingga dapat memunculkan potensi kerawanan kamtibmas.

Keluhan itu disampaikan sejumlah perwakilan warga ketika berdialog dengan anggota DPRD SU Brilian Moktar SE MM yang melakukan reses di Kecamatan Medan Tembung, kemarin (4/6).

Menurut tokoh masyarakat Kelurahan Sidorejo Hilir, O Pardede, warga di kelurahan itu sering merasa dianaktirikan dalam pembangunan karena kurang mendapatkan perhatian meski telah menyampaikan keluhan dan aspirasi sejak lama.

Salah satu yang paling menimbulkan keresahan adalah sistem drainase yang kurang baik akibat parit tidak ada. Ketiadaan parit itu menyebabkan sejumlah lokasi di Kelurahan Sidorejo Hilir rentan mengalami banjir jika menerima curah hujan.

Ketiadaan parit itu juga disesalkan warga yang rela menyumbangkan tanahnya untuk pelebaran jalan yang diinginkan Pemko Medan.
Pardede mencontohkan kondisi Jalan Tangkul 1 yang telah dilebarkan menjadi 6 meter karena warga rela melepaskan tanahnya untuk kepentingan bersama. Namun, meski ruas jalan itu telah diperlebar, tetapi system drainase di dua sisi jalan tersebut tidak dibangun dan hanya mengandalkan parit kecil yang telah dipenuhi tanah dan rerumputan.

Harapan untuk pembuatan drainase itu juga disampaikan Kepling 8 Kelurahan Sidorejo Hilir Kasim dan Kepling 7 TP Simarmata di hadapan ratusan warga yang menghadiri anggota DPRD SU Brilian Moktar.

Kasim dan Simarmata menyatakan, drainase tersebut bukan hanya kebutuhan warga Lingkungan 8, melainkan seluruh warga di kelurahan itu.
Sementara itu, Kepling 6 Suyitno mengharapkan Brilian Moktar dapat memperjuangkan pemasangan lampu jalan di daerah itu karena berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas.

Suyitno menututrkan, belakangan ini sering terjadi pencurian karena di daerah itu disebabkan lampu jalan sering tidak berfungsi. Masyarakat yang berupaya menangkap pencuri juga mengalami kesulitan karena kondisi yang gelap.
“Kalau masyarakat teriak ada pencuri pada malam hari, yang pencurinya pun tak tahu yang mana” katanya.
Pihaknya sudah sering minta pemasangan lampu jalan itu melalui Dinas Pertamanan tetapi tidak dihiraukan. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/