22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Terkait Penanganan Jenazah Covid, Poaradda: Jangan Bikin Situasi Tambah Horor

Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Poaradda Nababan
Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Poaradda Nababan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penanganan pasien positif maupun PDP yang meninggal dunia, mendapat perhatian serius dari anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut Poaradda Nababan. Menurutnya, penanganannya terlalu berlebihan dan terkesan horor. Padahal belum terbukti positif PCR-nya, namun sudah menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

“Karena ada 5 kasus pasien PDP yang meninggal di RS hasil PCR nya negatif, jadi menurut saya pasien meninggal tak usah dibungkus plastik karena lebih terkesan horor yang sangat menyeramkan, sehingga masyarakat menjadi takut,” kata Poaradda Nababan dalam keterangan persnya usai RDP dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, kemarin (8/6)

Poaradda juga menekankan, sistem informasi harus ditata ulang, apalagi tak seharusnya semua kasus kematian diumumkan ke publik karena dapat berdampak buruk buat psikologi masyarakat. “Pemerintah harus buktikan dulu dengan melakukan swab pada pasien PDP yang meninggal agar masyarakat paham. Biasanya, orang yang sudah meninggal itu kalau di tes swab kemungkinan negatif jadi tak usah diumumkan karena akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Terkait tata cara pemeriksaan dan penanganan Pasien Covid-19, Poaradda juga meminta, tak perlu ada pemeriksaan kesehatan untuk orang bepergian karena ini terlalu berorientasi bisnis dan mengancam bisnis transportasi. “Kita juga harus memikirkan masyarakat yang menggantungkan hidup di sektor tranportasi yang kehilangan mata pencarian di sektor tranportasi seperti perusahaan bus, travel dan lainnya,” pungkasnya. (adz)

Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Poaradda Nababan
Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Poaradda Nababan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penanganan pasien positif maupun PDP yang meninggal dunia, mendapat perhatian serius dari anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut Poaradda Nababan. Menurutnya, penanganannya terlalu berlebihan dan terkesan horor. Padahal belum terbukti positif PCR-nya, namun sudah menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

“Karena ada 5 kasus pasien PDP yang meninggal di RS hasil PCR nya negatif, jadi menurut saya pasien meninggal tak usah dibungkus plastik karena lebih terkesan horor yang sangat menyeramkan, sehingga masyarakat menjadi takut,” kata Poaradda Nababan dalam keterangan persnya usai RDP dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, kemarin (8/6)

Poaradda juga menekankan, sistem informasi harus ditata ulang, apalagi tak seharusnya semua kasus kematian diumumkan ke publik karena dapat berdampak buruk buat psikologi masyarakat. “Pemerintah harus buktikan dulu dengan melakukan swab pada pasien PDP yang meninggal agar masyarakat paham. Biasanya, orang yang sudah meninggal itu kalau di tes swab kemungkinan negatif jadi tak usah diumumkan karena akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Terkait tata cara pemeriksaan dan penanganan Pasien Covid-19, Poaradda juga meminta, tak perlu ada pemeriksaan kesehatan untuk orang bepergian karena ini terlalu berorientasi bisnis dan mengancam bisnis transportasi. “Kita juga harus memikirkan masyarakat yang menggantungkan hidup di sektor tranportasi yang kehilangan mata pencarian di sektor tranportasi seperti perusahaan bus, travel dan lainnya,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/