32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kadinsu Imbau Industri Kurangi Kerja di Beban Puncak

MEDAN- Pejabat Sementara (PJS) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Tohar Suhartono, mengatakan, pihak Kadin mengimbau kepada para pelaku industri untuk mengurangi operasional produksi pada beban puncak kelistrikan pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Hal ini guna mengantisipasi pemadaman mendadak oleh PT PLN dalam masa bulan Ramadan ini. “Karena dalam masa beban puncak pada waktu tertentu jika dipaksakan kemungkinan besar akan menyebab pemadaman mendadak,” ujar Tohar kepada wartawan dalam press konferens membahas mengenai kelistrikan menjelang Ramadan, Senin (8/7) di kantor Kadin Sumut jalan Sekip Baru Medan.

Tohar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kelistrikan Kadin Sumut juga memberi solusi atas imbauannya, yakni pengusaha atau pelaku industri dapat memberikan lembur di luar jam beban puncak, semisalnya di atas pukul 22.00 WIB. Sebab, pada jam itu tidak terdapat banyak aktivitas menggunakan listrik di masyarakat, sehingga kesinambungan kinerja produksi industri dan kebutuhan masyarakat akan listrik menjadi seimbang dan tidak saling mengganggu. Hanya kita yang akan menikmati energi listrik ini, anak cucu kita juga berhak,” imbau Tohar.

Sedangkan imbauan yang diberikan pihak Kadin belum mendapatkan persetujuan dari pengusaha. Karena masih ada beberapa hal perlu diperhatikan, misalnya para pekerja perempuan atau yang sedang hamil yang tidak memungkinkan bekerja lembur di atas jam 10 malam.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara akan berupaya tidak melakukan pemadaman selama bulan suci Ramadhan tahun 2013 ini. Meski sekitar 13 pembangkit dari 34 total pembangkit di Sumatera bagian Utara (Sumbagut) masih dalam perbaikan dan perawatan.

Manager Bidang Distribusi PT PLN Wilayah Sumut, Ahmad Hidayat Pane didampingi Kepala Humas PT PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging, mengtakan, saat ini sistem kelistrikan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami defisit yang disebabkan beberapa unit pembangkit mengalami pemeliharaan maupun perbaikan mesin. Untuk kondisi daya mampu pasok Sumbagut sekitar 1602,13 MW dengan beban puncak 1345,39 MW dan total defisit khusus di Sumut sebanyak 240,60 MW.  Meski, lanjutnya, bisa menutupi defisit dengan masuknya daya 240 MW dari mesin pembangkit GT 11 dan Labuhan Angin, pihaknya masih mengalami sekitar defisit sekitar 40 MW hingga 50 MW. Sebab, jika dilihat defisit rata-rata yang terjadi saat beban puncak bisa mencapai 250 MW hingga 300 MW. Tapi ini pun, dapat diatasi dengan melakukan pemadaman pada pelanggan industri. (mag-9/ila)

MEDAN- Pejabat Sementara (PJS) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Tohar Suhartono, mengatakan, pihak Kadin mengimbau kepada para pelaku industri untuk mengurangi operasional produksi pada beban puncak kelistrikan pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Hal ini guna mengantisipasi pemadaman mendadak oleh PT PLN dalam masa bulan Ramadan ini. “Karena dalam masa beban puncak pada waktu tertentu jika dipaksakan kemungkinan besar akan menyebab pemadaman mendadak,” ujar Tohar kepada wartawan dalam press konferens membahas mengenai kelistrikan menjelang Ramadan, Senin (8/7) di kantor Kadin Sumut jalan Sekip Baru Medan.

Tohar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kelistrikan Kadin Sumut juga memberi solusi atas imbauannya, yakni pengusaha atau pelaku industri dapat memberikan lembur di luar jam beban puncak, semisalnya di atas pukul 22.00 WIB. Sebab, pada jam itu tidak terdapat banyak aktivitas menggunakan listrik di masyarakat, sehingga kesinambungan kinerja produksi industri dan kebutuhan masyarakat akan listrik menjadi seimbang dan tidak saling mengganggu. Hanya kita yang akan menikmati energi listrik ini, anak cucu kita juga berhak,” imbau Tohar.

Sedangkan imbauan yang diberikan pihak Kadin belum mendapatkan persetujuan dari pengusaha. Karena masih ada beberapa hal perlu diperhatikan, misalnya para pekerja perempuan atau yang sedang hamil yang tidak memungkinkan bekerja lembur di atas jam 10 malam.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara akan berupaya tidak melakukan pemadaman selama bulan suci Ramadhan tahun 2013 ini. Meski sekitar 13 pembangkit dari 34 total pembangkit di Sumatera bagian Utara (Sumbagut) masih dalam perbaikan dan perawatan.

Manager Bidang Distribusi PT PLN Wilayah Sumut, Ahmad Hidayat Pane didampingi Kepala Humas PT PLN Wilayah Sumut Raidir Sigalingging, mengtakan, saat ini sistem kelistrikan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami defisit yang disebabkan beberapa unit pembangkit mengalami pemeliharaan maupun perbaikan mesin. Untuk kondisi daya mampu pasok Sumbagut sekitar 1602,13 MW dengan beban puncak 1345,39 MW dan total defisit khusus di Sumut sebanyak 240,60 MW.  Meski, lanjutnya, bisa menutupi defisit dengan masuknya daya 240 MW dari mesin pembangkit GT 11 dan Labuhan Angin, pihaknya masih mengalami sekitar defisit sekitar 40 MW hingga 50 MW. Sebab, jika dilihat defisit rata-rata yang terjadi saat beban puncak bisa mencapai 250 MW hingga 300 MW. Tapi ini pun, dapat diatasi dengan melakukan pemadaman pada pelanggan industri. (mag-9/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/