MEDAN-PT Bank Sumut dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumatera Utara, jalin kerja sama memaksimalkan potensi wakaf produktif . Wakaf produktif, diyakini menjadi salah satu solusi untuk membangun kemandirian umat. Hal ini terungkap dalam penandatangan kerja sama antara PT Bank Sumut dengan BWI Perwakilan Sumut yang digandeng dengan acara Moslem Gathering di Aula Gedung PT Bank Sumut.
Ketua BWI Perwakilan Sumut, Prof Yasir Nasution, mengatakan, penandatanganan kerja sama antara PT Bank Sumut dengan BWI Sumut ini merupakan penguatan dari kerja sama yang terjalin dengan PT Bank Sumut. “Kami berharap semua potensi wakaf uang di Sumut bisa terakomodir. Sebab Bank Sumut ada hampir di semua daerah di Sumut,” ungkapnya.
Menurut Yasir, BWI sendiri bertujuan untuk mengamankan aset wakaf, sekaligus mengembangkannya agar produktif dan berdaya guna ekonomi serta sosial bagi masyarakat, termasuk melindunginya secara hukum. “Namun selama ini masyarakat belum mengetahui informasi tersebut secara luas. Melalui kerja sama ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih ke masyarakat mengenai manfaat BWI ini demi kesejahteraan umat,” bebernya.
Menurutnya, selama ini wakaf prosedurnya, masyarakat menyerahkan aset sebagai wakaf ke pemakai, kemudian selesai. Padahal sejak dahulu penyerahan aset itu memiliki administrasi yang jelas. Hingga saat ini di Indonesia aset wakaf itu 70 persen adalah tanah kuburan. “Maka dari itu, melalui UU Wakaf kami ingin memproduktifkan aset tersebut dengan menggandeng badan syariah, yakni Bank Sumut Syariah,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, potensi wakaf uang di Sumut bisa mencapai Rp7 triliun. Dengan asumsi rata-rata wakif menyerahkan sekitar Rp5 ribu saja. Dengan jumlah yang begitu besar, setidaknya melakukan pengembangan umat. Baik di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi.
Direktur Umum PT Bank Sumut M Yahya mengatakan, Unit Usaha Syariah PT Bank Sumut sudah ditetapkan menjadi satu bank penerima wakaf oleh Kementerian Agama. (saz)
