30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Teguh Mengabdi di Tengah Badai Revolusi

Melanchton Siregar , The Hidden Hero dari Sumatera Utara

Siapakah Melanchon Siregar? Bagaimana perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan di Sumatera Utara?

Farida Noris Ritonga, Medan

Mungkin hanya sebagian masyarakat yang mengetahui bahwa sebagai pendidik dan pejuang kemerdekaan yang juga memimpin perang gerilya dari markasnya di Sitio-tio, Melanchon Siregar mempunyai peranan penting dalam historiografi revolusi di Sumatera Utara.
Beberapa tokoh penting revolusi Indonesia adalah berlatar belakang guru atau pendidik yang kemudian menjadi Panglima Angkatan Bersenjata RI. Namun Melanchton Siregar tidak mengikuti jejak mereka, dirinya tetap konsisten dijalurnya sebagai pendidik. Ilmu pendidikannyalah yang menjadi dasar utama pengabdiannya.

Untuk itulah, seminar Nasional “Perjuangan Melanchton Siregar dalam mempertahankan dan membangun NKRI, Sabtu (8/9) di Medan, juga mengusulkan agar Melanchton Siregar menjadi Pahlawan Nasional. Seminar itu sendiri juga dihadiri oleh Duta Besar Palestina Fariz N.Mehdawi, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, tokoh-tokoh batak dan lainnya.

Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mengaku akan memberikan dukungan penuh terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Melanchon Siregar. Sebab figurnya sudah lama dikenal. Beliau juga merupakan pendidik, politisi sekaligus pejuang kemerdekaan. Namun beliau tidak pernah lelah mendidik masyarakat Sumut saat itu. Banyak pemikiran yang diberikan oleh Melanchon Siregar untuk kemajuan pendidikan di Sumut.
Dalam pembahasannya, Sejarawan USU, Dr Suprayitno MHum mengatakan pendidikan menjadi alat perjuangan Melanchon Siregar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serbuan militer Belanda. Dengan begitu, Melanchton Siregar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang visioner serta berpandangan jauh kedepan.

“Dengan pendidikan, ia bangun karakter murid-murid dan masyarakat sebagai pemuda yang tangguh, berwibawa dan setia kepada NKRI. Melanchton Siregar mengutamakan penguatan motivasi dan etos kerja anak didik untuk pengembangan diri dimasa depan,” jelasnya.
Disebutkannya, Melanchton Siregar telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat mendatangkan kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan masrtabat bangsa. Perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berskala nasional, sehingga pantas diusulkan menjadi pahlawan nasional dari Sumatera Utara.

“Semangat Melanchton Siregar cukup teguh untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuannya bagi pembangunan. Meskipun dalam masa-masa sulit ditengah badai revolusi. Beliau juga selalu melibatkan masyarakat dalam membangun pendidikan di Sumut. Maka tidak salah kalau Melanchton Siregar diusulkan menjadi pahlawan nasional mengingat perjuangan yang dilakukannya,” ungkapnya.

Dosen UPH Jakarta, Dr Victor Silaen MA menambahkan Melanchon Siregar merupakan contoh konkret bahwa menjadi politikus andal tidak cukup hanya bermodal intelektualitas saja, tapi juga pengalaman panjang berorganisasi. “Dalam hal ini, posisi Melanchton Siregar sangat jelas yaitu politikus Kristen non-sektarian. Tak heran, pemikirannya fokus pada Pancasila, persatuan, pembangunan dan demokrasi,” bebernya. (*)

Melanchton Siregar , The Hidden Hero dari Sumatera Utara

Siapakah Melanchon Siregar? Bagaimana perjuangannya dalam mempertahankan kemerdekaan di Sumatera Utara?

Farida Noris Ritonga, Medan

Mungkin hanya sebagian masyarakat yang mengetahui bahwa sebagai pendidik dan pejuang kemerdekaan yang juga memimpin perang gerilya dari markasnya di Sitio-tio, Melanchon Siregar mempunyai peranan penting dalam historiografi revolusi di Sumatera Utara.
Beberapa tokoh penting revolusi Indonesia adalah berlatar belakang guru atau pendidik yang kemudian menjadi Panglima Angkatan Bersenjata RI. Namun Melanchton Siregar tidak mengikuti jejak mereka, dirinya tetap konsisten dijalurnya sebagai pendidik. Ilmu pendidikannyalah yang menjadi dasar utama pengabdiannya.

Untuk itulah, seminar Nasional “Perjuangan Melanchton Siregar dalam mempertahankan dan membangun NKRI, Sabtu (8/9) di Medan, juga mengusulkan agar Melanchton Siregar menjadi Pahlawan Nasional. Seminar itu sendiri juga dihadiri oleh Duta Besar Palestina Fariz N.Mehdawi, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, tokoh-tokoh batak dan lainnya.

Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mengaku akan memberikan dukungan penuh terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Melanchon Siregar. Sebab figurnya sudah lama dikenal. Beliau juga merupakan pendidik, politisi sekaligus pejuang kemerdekaan. Namun beliau tidak pernah lelah mendidik masyarakat Sumut saat itu. Banyak pemikiran yang diberikan oleh Melanchon Siregar untuk kemajuan pendidikan di Sumut.
Dalam pembahasannya, Sejarawan USU, Dr Suprayitno MHum mengatakan pendidikan menjadi alat perjuangan Melanchon Siregar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serbuan militer Belanda. Dengan begitu, Melanchton Siregar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang visioner serta berpandangan jauh kedepan.

“Dengan pendidikan, ia bangun karakter murid-murid dan masyarakat sebagai pemuda yang tangguh, berwibawa dan setia kepada NKRI. Melanchton Siregar mengutamakan penguatan motivasi dan etos kerja anak didik untuk pengembangan diri dimasa depan,” jelasnya.
Disebutkannya, Melanchton Siregar telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat mendatangkan kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan masrtabat bangsa. Perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berskala nasional, sehingga pantas diusulkan menjadi pahlawan nasional dari Sumatera Utara.

“Semangat Melanchton Siregar cukup teguh untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuannya bagi pembangunan. Meskipun dalam masa-masa sulit ditengah badai revolusi. Beliau juga selalu melibatkan masyarakat dalam membangun pendidikan di Sumut. Maka tidak salah kalau Melanchton Siregar diusulkan menjadi pahlawan nasional mengingat perjuangan yang dilakukannya,” ungkapnya.

Dosen UPH Jakarta, Dr Victor Silaen MA menambahkan Melanchon Siregar merupakan contoh konkret bahwa menjadi politikus andal tidak cukup hanya bermodal intelektualitas saja, tapi juga pengalaman panjang berorganisasi. “Dalam hal ini, posisi Melanchton Siregar sangat jelas yaitu politikus Kristen non-sektarian. Tak heran, pemikirannya fokus pada Pancasila, persatuan, pembangunan dan demokrasi,” bebernya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/