26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

205 Sarjana Unimed Mengabdi di Daerah Terpencil

MEDAN – Sebanyak 205 Sarjana Muda akan mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) Unimed angkatan ke II. Seluruh sarjana muda tersebut akan mengembangkan ilmu yang telah didapat yang dibagi dalam tiga wilayah yang ditentukan. Yakni Nias, Aceh Timur dan Simeuleu.

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Ibnu Hajar Damanik saat melepas keberangkatan peserta, di halaman Biro Rektor Unimed Senin (8/10). “Setelah berhasil melaksanakan program sarjana mendidik pada angkatan pertama tahun 2011, dengan jumlah peserta 244 orang dengan satu wilayah sasaran Simeuleu, kini pemerintah kembali memberikan kepercayaan kepada Unimed dengan kuota 205 sarjana muda, dan cakupan wilayah yang lebih luas,” terang Rektor.

Ibnu mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang tidak sembarangan diberikan pemerintah  kepada  universitas negeri yang ada di Sumut.
“Oleh karena itu kita bangga Unimed dapat menjadi penyelenggara program SM-3T ini,”katanya.

Karena bilang Ibnu, seleksi para peserta tergolong ketat selain melalui online, para peserta merupakan lulusan S1 dengan IPK minimal 3,0.
“Seleksi yang dilakukan oleh  para peserta dilakukan secara ketat tanpa adanya intervensi dan kecurangan sedikitpun,”katanya.
Masih menurutnya, program ini merupakan kebijakan nasional untuk mengatasi masalah pendidikan yang memiliki kekurangan mutu. Seperti distribusi guru yang tidak merata ke daerah terpencil, kekurangan guru,  serta  daerah terpencil yang tidak sesuai dengan profesinya yang diajarkannya.

“Kita berharap kedepan guru yang kita hasilkan memang betul -betul melalui proses seperti yang kita harapkan. Usai S1 mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan pengabdian dan mempraktekkannya di tengah masyarakat sesuai dengan 4 kompetensi dasar yang kita ajarkan. Yakni kepribadian, sosial, pendidikan wawasan dan profesional,”ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksanan SM-3T, Sanusi  mengatakan,  para peserta yang diberangkatkan sebelumnya telah dibekali berbagai  pelatihan seperti fisik , kepramukaan, P3K, UKS  dan mental  sejak (24/9)   hingga (5/10)   lalu. (uma)

MEDAN – Sebanyak 205 Sarjana Muda akan mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) Unimed angkatan ke II. Seluruh sarjana muda tersebut akan mengembangkan ilmu yang telah didapat yang dibagi dalam tiga wilayah yang ditentukan. Yakni Nias, Aceh Timur dan Simeuleu.

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Ibnu Hajar Damanik saat melepas keberangkatan peserta, di halaman Biro Rektor Unimed Senin (8/10). “Setelah berhasil melaksanakan program sarjana mendidik pada angkatan pertama tahun 2011, dengan jumlah peserta 244 orang dengan satu wilayah sasaran Simeuleu, kini pemerintah kembali memberikan kepercayaan kepada Unimed dengan kuota 205 sarjana muda, dan cakupan wilayah yang lebih luas,” terang Rektor.

Ibnu mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang tidak sembarangan diberikan pemerintah  kepada  universitas negeri yang ada di Sumut.
“Oleh karena itu kita bangga Unimed dapat menjadi penyelenggara program SM-3T ini,”katanya.

Karena bilang Ibnu, seleksi para peserta tergolong ketat selain melalui online, para peserta merupakan lulusan S1 dengan IPK minimal 3,0.
“Seleksi yang dilakukan oleh  para peserta dilakukan secara ketat tanpa adanya intervensi dan kecurangan sedikitpun,”katanya.
Masih menurutnya, program ini merupakan kebijakan nasional untuk mengatasi masalah pendidikan yang memiliki kekurangan mutu. Seperti distribusi guru yang tidak merata ke daerah terpencil, kekurangan guru,  serta  daerah terpencil yang tidak sesuai dengan profesinya yang diajarkannya.

“Kita berharap kedepan guru yang kita hasilkan memang betul -betul melalui proses seperti yang kita harapkan. Usai S1 mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan pengabdian dan mempraktekkannya di tengah masyarakat sesuai dengan 4 kompetensi dasar yang kita ajarkan. Yakni kepribadian, sosial, pendidikan wawasan dan profesional,”ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksanan SM-3T, Sanusi  mengatakan,  para peserta yang diberangkatkan sebelumnya telah dibekali berbagai  pelatihan seperti fisik , kepramukaan, P3K, UKS  dan mental  sejak (24/9)   hingga (5/10)   lalu. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/