26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rumah Sakit di Medan tak Bisa Tangani Bayi Penderita Atresia Bilier, Aiyla Bakal Dibawa ke Rumah Sakit di Jakarta

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aiyla Adisty Hidayah, bayi perempuan yang menderita Atresia Bilier yang diboyong Wali Kota Medan Bobby Nasution ke RSUP Haji Adam Malik Medan, mulai menjalani perawatan. Namun, untuk penanganan lebih lanjut, Aiyla bakal dibawa ke rumah sakit di Jakarta.

JENGUK: Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menjenguk Aiyla Adisty Hidayah, bayi perempuan yang menderita Atresia Bilier di RSUP Haji Adam Malik Medan, Kamis (7/10) malam.

SUB Koordinator Hukormas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi tersebut mulai dirawat sejak Kamis (7/10) malam. “Pasien atas nama Aiyla Adisty Hidayah dengan usia 7 bulan masuk pada pukul 20.34 WIB. Bayi tersebut memiliki keluhan utama yaitu perut membesar dan kuning seluruh tubuh,” kata perempuan yang akrab disapa Rosa ini kepada wartawan, Jumat (8/10).

Rosa menyebutkan, setelah dilakukan screening Covid-19 seperti foto thorax dan swab antigen, pasien selanjutnya dirawat oleh dokter spesialis anak. “Saat ini pasien sedang dirawat di Ruang RB4 Anak untuk perawatan lebih lanjut. Pada pasien, dilakukan serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, cek laboratorium dan juga dikonsultasikan ke bagian bedah,” ujarnya singkat.

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menyebut, tidak ada rumah sakit di Kota Medan yang bisa menangani Aiyla Adisty Hidayah, bayi berusia tujuh bulan penderita atresia bilier atau gangguan saluran empedu. Menurut Bobby, penyakit atresia bilier yang dialami Aiyla terlambat ditangani. Sehingga muncul opsi membawa Aiyla untuk ke rumah sakit di Jakarta untuk penanganan lebih jauh. Hanya saja, kata dia, hal itu masih akan didiskusikan dengan pihak keluarga.

“Memang itu awalnya dari empedu, karena penanganannya atau pun dari pihak keluarga lama membawa ke rumah sakit, sudah naik sampai ke hati, fungsi hatinya oleh karena itu fungsi hatinya,” ujar Bobby, Jumat (8/10).

Karena itu, penanganan yang harus dilakukan adalah transplantasi hati. Hanya saja rumah sakit di Medan diakuinya belum dapat melakukan itu. “Satu-satunya (cara)adalah transplantasi. Memang di Medan, Sumut di Adam Malik belum bisa melaksanakan itu. Namun, kita sudah berdiskusi dengan keluarga bagaimana solusi, kami serahkan kepada keluarga bagaimana kondisi anak kita, adik kita. Baru ke depannya keputusan orang tuanya kami akan support,” bilangnya.

Menantu Presiden Jokowi itu mengaku, biaya perobatan Aiyla selama di RS Adam Malik ditanggung Pemko Medan. “Kita gunakan unregister Kota Medan, tentunya nanti kalau keluarganya sudah mengambil keputusan (bersedia ditangani lebih jauh) akan kita diskusikan lagi,” ungkapnya.

aSeperti diberitakan sebelumnya, Aiyla merupakan anak dari pasangan Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Saridah (27), warga Jalan Medan Area Selatan, Gang Mulia, Medan. Kondisinya terlihat memprihatinkan, lantaran raut matanya yang lesu dengan bola mata menguning dan sesak saat bernafas membuatnya hanya mampu merengek kesakitan.

Sang ibu bayi, Olivia Saridah mengatakan, awalnya kelahiran bayinya itu terlihat normal seperti bayi sehat pada umumnya. Namun sekitar dua minggu kemudian, mata anaknya mulai terlihat menguning.

Olivia mengaku, sempat membawa anaknya itu ke bidan. Namun oleh bidan menyatakan, yang membuat kondisi anaknya seperti itu karena belum makan nasi. “Tapi setelah kami tunggu enam bulan, ternyata tidak juga ada perubahan,” ungkapnya.

Karena merasa ada yang tidak beres, lanjut Olivia, pihak keluarga lalu membawa Aiyla ke dokter spesialis anak. Dari situ, awal mulanya diketahui bahwasanya Aiyla mengalami kelainan hati.

Mengetahui kondisi buruk yang menimpa anaknya, Olivia menjelaskan, keluarga lalu mengurus BPJS Kesehatan dengan harapan bayinya bisa mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Namun, BPJS yang diurus belum kunjung siap. “Akhirnya kami dapat bantuan dari Dinas Sosial dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi, dari situlah kami tahu anak kami tidak ada saluran empedunya,” terangnya.

Olivia menyebutkan, selama seminggu sejak Kamis (30/9), Aiyla mendapatkan perawatan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Selanjutnya, oleh pihak Pirngadi, Aiyla pun disarankan untuk dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik. Akan tetapi, karena BPJS Kesehatan mereka belum siap, Aiyla terpaksa kembali dibawa pulang ke rumah. “Karena di Adam Malik cuma terima umum dan BPJS Kesehatan,” kata dia.

Untuk melakukan pembiayaan perawatan secara umum, Olivia mengaku keluarganya tidak mampu, apalagi suaminya yang bekerja sebagai pemasangan kamera CCTV dan terdampak PPKM. “Kami dengar biaya bedahnya mencapai Rp 1 miliar. Untuk susunya saja yang khusus harga 200 gram mencapai Rp400 ribu, dan itu habis dalam tiga hari,” keluhnya.

Karena itu, dia mengaku sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dan dermawan agar bisa mengobati bayinya. “Harapan kami bayi kami lekas sembuh, bisa berkumpul bersama kami, bisa mendapatkan dokter yang bagus yang bisa menangani dia. Kami juga berharap pemerintah membantu, Pak Edy dan Pak Bobby, tolong bantu,” harapnya.

Kahiyang Ayu Menangis

Wali Kota Medan Bobby Nasution ternyata mendengar harapan Olivia tersebut. Begitu mendapat laporan, Bobby bereaksi cepat. Dia langsung memerintahkan Dinas Kesehatan dan Camat Medan Area untuk membawa pasien kembali ke RSUP Haji Adam Malik Medan. 

Kamis (7/10) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, bayi malang itu beserta ibunya diboyong menggunakan ambulan menuju RS Adam Malik Medan. ”Saya dapat laporan ada bayi sakit gangguan hati. Masalahnya BPJS-nya belum siap jadi terkendala administrasi. Saya sudah minta Dinkes membantu. Alhamdulillah sudah dibawa ke Adam Malik tadi. Mudah-mudahan bisa segera dirawat dan adik bayi Aiyla bisa sembuh,” kata Bobby Nasution. 

Hal itu dibenarkan Camat Medan Area Hendra Asmilan. Sekitar pukul 20.39 bayi Aiyla dan keluarga telah tiba di RS Adam Malik. ”Iya atas perintah pak Wali kami langsung bawa pasien ke Adam Malik. Ini kami baru sampai,” kata Hendra yang ikut menemani keluarga ke RS Adam Malik. 

Malam itu juga, Bobby bersama istrinya Kahiyang Ayu menjenguk bayi penderita Astresia Bilier itu di RSUP Haji Adam Malik. Ketika menjenguk bayi Aiyla, Bobby dan Kahiyang mendengarkan dengan penuh perhatian keterangan dari Olivia Saridah, sang ibu bayi. 

Kata Olivia, berdasarkan penjelasan pihak RS Pirngadi di mana awalnya putrinya itu dirawat, Aiyla mengalami kelainan sejak lahir dengan kondisi tidak adanya saluran empedu. Saat usia empat bulan sudah mulai terlihat bagian perut yang terus membesar diawali dengan mata yang menguning. 

“Harusnya dioperasi pada usia 2 bulan, saat ini usia Aiyla sudah 7 bulan katanya sudah telat,” kata Olivia yang tak mampu menahan tangisnya. 

Sejumlah opsi pun dibicarakan antara tenaga medis yang menangani dengan keluarga pasien. Di antaranya opsi transplantasi hati di Jakarta. Namun kesulitannya adalah menemukan pendonor. Mendengar penjelasan yang mengharukan dan melihat langsung kondisi bayi Aiyla, Kahiyang Ayu pun tak kuasa menahan tangisnya. Air matapun menetes dipipi putri Presiden Joko Widodo itu.

Setelah menjenguk Aiyla, Bobby bilang bahwa biaya perawatan Aiyla ditanggung oleh Pemko Medan. ”Saat ini yang terus kita lakukan adalah mendoakan agar Aiyla diberi kesehatan, keluarganya diberikan kekuatan. Pembiayaan kita register ke Kota Medan,” kata Bobby. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aiyla Adisty Hidayah, bayi perempuan yang menderita Atresia Bilier yang diboyong Wali Kota Medan Bobby Nasution ke RSUP Haji Adam Malik Medan, mulai menjalani perawatan. Namun, untuk penanganan lebih lanjut, Aiyla bakal dibawa ke rumah sakit di Jakarta.

JENGUK: Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menjenguk Aiyla Adisty Hidayah, bayi perempuan yang menderita Atresia Bilier di RSUP Haji Adam Malik Medan, Kamis (7/10) malam.

SUB Koordinator Hukormas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi tersebut mulai dirawat sejak Kamis (7/10) malam. “Pasien atas nama Aiyla Adisty Hidayah dengan usia 7 bulan masuk pada pukul 20.34 WIB. Bayi tersebut memiliki keluhan utama yaitu perut membesar dan kuning seluruh tubuh,” kata perempuan yang akrab disapa Rosa ini kepada wartawan, Jumat (8/10).

Rosa menyebutkan, setelah dilakukan screening Covid-19 seperti foto thorax dan swab antigen, pasien selanjutnya dirawat oleh dokter spesialis anak. “Saat ini pasien sedang dirawat di Ruang RB4 Anak untuk perawatan lebih lanjut. Pada pasien, dilakukan serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, cek laboratorium dan juga dikonsultasikan ke bagian bedah,” ujarnya singkat.

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menyebut, tidak ada rumah sakit di Kota Medan yang bisa menangani Aiyla Adisty Hidayah, bayi berusia tujuh bulan penderita atresia bilier atau gangguan saluran empedu. Menurut Bobby, penyakit atresia bilier yang dialami Aiyla terlambat ditangani. Sehingga muncul opsi membawa Aiyla untuk ke rumah sakit di Jakarta untuk penanganan lebih jauh. Hanya saja, kata dia, hal itu masih akan didiskusikan dengan pihak keluarga.

“Memang itu awalnya dari empedu, karena penanganannya atau pun dari pihak keluarga lama membawa ke rumah sakit, sudah naik sampai ke hati, fungsi hatinya oleh karena itu fungsi hatinya,” ujar Bobby, Jumat (8/10).

Karena itu, penanganan yang harus dilakukan adalah transplantasi hati. Hanya saja rumah sakit di Medan diakuinya belum dapat melakukan itu. “Satu-satunya (cara)adalah transplantasi. Memang di Medan, Sumut di Adam Malik belum bisa melaksanakan itu. Namun, kita sudah berdiskusi dengan keluarga bagaimana solusi, kami serahkan kepada keluarga bagaimana kondisi anak kita, adik kita. Baru ke depannya keputusan orang tuanya kami akan support,” bilangnya.

Menantu Presiden Jokowi itu mengaku, biaya perobatan Aiyla selama di RS Adam Malik ditanggung Pemko Medan. “Kita gunakan unregister Kota Medan, tentunya nanti kalau keluarganya sudah mengambil keputusan (bersedia ditangani lebih jauh) akan kita diskusikan lagi,” ungkapnya.

aSeperti diberitakan sebelumnya, Aiyla merupakan anak dari pasangan Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Saridah (27), warga Jalan Medan Area Selatan, Gang Mulia, Medan. Kondisinya terlihat memprihatinkan, lantaran raut matanya yang lesu dengan bola mata menguning dan sesak saat bernafas membuatnya hanya mampu merengek kesakitan.

Sang ibu bayi, Olivia Saridah mengatakan, awalnya kelahiran bayinya itu terlihat normal seperti bayi sehat pada umumnya. Namun sekitar dua minggu kemudian, mata anaknya mulai terlihat menguning.

Olivia mengaku, sempat membawa anaknya itu ke bidan. Namun oleh bidan menyatakan, yang membuat kondisi anaknya seperti itu karena belum makan nasi. “Tapi setelah kami tunggu enam bulan, ternyata tidak juga ada perubahan,” ungkapnya.

Karena merasa ada yang tidak beres, lanjut Olivia, pihak keluarga lalu membawa Aiyla ke dokter spesialis anak. Dari situ, awal mulanya diketahui bahwasanya Aiyla mengalami kelainan hati.

Mengetahui kondisi buruk yang menimpa anaknya, Olivia menjelaskan, keluarga lalu mengurus BPJS Kesehatan dengan harapan bayinya bisa mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Namun, BPJS yang diurus belum kunjung siap. “Akhirnya kami dapat bantuan dari Dinas Sosial dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi, dari situlah kami tahu anak kami tidak ada saluran empedunya,” terangnya.

Olivia menyebutkan, selama seminggu sejak Kamis (30/9), Aiyla mendapatkan perawatan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Selanjutnya, oleh pihak Pirngadi, Aiyla pun disarankan untuk dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik. Akan tetapi, karena BPJS Kesehatan mereka belum siap, Aiyla terpaksa kembali dibawa pulang ke rumah. “Karena di Adam Malik cuma terima umum dan BPJS Kesehatan,” kata dia.

Untuk melakukan pembiayaan perawatan secara umum, Olivia mengaku keluarganya tidak mampu, apalagi suaminya yang bekerja sebagai pemasangan kamera CCTV dan terdampak PPKM. “Kami dengar biaya bedahnya mencapai Rp 1 miliar. Untuk susunya saja yang khusus harga 200 gram mencapai Rp400 ribu, dan itu habis dalam tiga hari,” keluhnya.

Karena itu, dia mengaku sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dan dermawan agar bisa mengobati bayinya. “Harapan kami bayi kami lekas sembuh, bisa berkumpul bersama kami, bisa mendapatkan dokter yang bagus yang bisa menangani dia. Kami juga berharap pemerintah membantu, Pak Edy dan Pak Bobby, tolong bantu,” harapnya.

Kahiyang Ayu Menangis

Wali Kota Medan Bobby Nasution ternyata mendengar harapan Olivia tersebut. Begitu mendapat laporan, Bobby bereaksi cepat. Dia langsung memerintahkan Dinas Kesehatan dan Camat Medan Area untuk membawa pasien kembali ke RSUP Haji Adam Malik Medan. 

Kamis (7/10) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, bayi malang itu beserta ibunya diboyong menggunakan ambulan menuju RS Adam Malik Medan. ”Saya dapat laporan ada bayi sakit gangguan hati. Masalahnya BPJS-nya belum siap jadi terkendala administrasi. Saya sudah minta Dinkes membantu. Alhamdulillah sudah dibawa ke Adam Malik tadi. Mudah-mudahan bisa segera dirawat dan adik bayi Aiyla bisa sembuh,” kata Bobby Nasution. 

Hal itu dibenarkan Camat Medan Area Hendra Asmilan. Sekitar pukul 20.39 bayi Aiyla dan keluarga telah tiba di RS Adam Malik. ”Iya atas perintah pak Wali kami langsung bawa pasien ke Adam Malik. Ini kami baru sampai,” kata Hendra yang ikut menemani keluarga ke RS Adam Malik. 

Malam itu juga, Bobby bersama istrinya Kahiyang Ayu menjenguk bayi penderita Astresia Bilier itu di RSUP Haji Adam Malik. Ketika menjenguk bayi Aiyla, Bobby dan Kahiyang mendengarkan dengan penuh perhatian keterangan dari Olivia Saridah, sang ibu bayi. 

Kata Olivia, berdasarkan penjelasan pihak RS Pirngadi di mana awalnya putrinya itu dirawat, Aiyla mengalami kelainan sejak lahir dengan kondisi tidak adanya saluran empedu. Saat usia empat bulan sudah mulai terlihat bagian perut yang terus membesar diawali dengan mata yang menguning. 

“Harusnya dioperasi pada usia 2 bulan, saat ini usia Aiyla sudah 7 bulan katanya sudah telat,” kata Olivia yang tak mampu menahan tangisnya. 

Sejumlah opsi pun dibicarakan antara tenaga medis yang menangani dengan keluarga pasien. Di antaranya opsi transplantasi hati di Jakarta. Namun kesulitannya adalah menemukan pendonor. Mendengar penjelasan yang mengharukan dan melihat langsung kondisi bayi Aiyla, Kahiyang Ayu pun tak kuasa menahan tangisnya. Air matapun menetes dipipi putri Presiden Joko Widodo itu.

Setelah menjenguk Aiyla, Bobby bilang bahwa biaya perawatan Aiyla ditanggung oleh Pemko Medan. ”Saat ini yang terus kita lakukan adalah mendoakan agar Aiyla diberi kesehatan, keluarganya diberikan kekuatan. Pembiayaan kita register ke Kota Medan,” kata Bobby. (ris/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/