27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Saatnya Ulos Jadi Andalan

MEDAN- Medan Fashion Trend (MFT) 2014 merupakan ajang terbesar dan bergengsi di Kota Medan yang menampilkan ratusan karya rancangan dari 20 perancang busana Kota Medan dan Jakarta. Kegiatan yang digelar FAMe INDONESIA dan Dolling School of Fashion Design serta didukung oleh APPMI Sumut itu, secara khusus menampilkan karya rancangan yang menggunakan tenunan khas Sumut dan batik motif Sumut dengan lebih dari 100 koleksi dalam tema Heritage Couture.

“Ini merupakan acara fashion terbesar dan bergengsi di Kota Medan. MFT 2014 juga mempopulerkan tenunan khas Sumut melalui even bergengsi yang melibatkan para ekspatriat di Kota Medan, termasuk para Konjen,” kata Ketua Panitia sekaligus pendiri FAMe INDONESIA, Saurma MGP Siahaan dan Nilawaty Iskandar di sela-sela acara MFT di Hotel Grand Elite Medan, Minggu (8/12).

Dia mengatakan, sebagaimana sukses MFT perdana yang dilaksanakan APPMI Sumut bekerja sama dengan Dekranasda Sumut dan Forum P5A Sumut serta dukungan berbagai pihak pada tahun 2010 lalu, diharapkan pada acara kali ini dapat menjadikan kesuksesan berikutnya. Pihaknya ingin agar suatu waktu nanti akan terwujud Hari Ulos di Sumut sehingga penghargaan atas tenunan khas Sumut sekaligus juga akan semakin memberdayakan para penenun yang terus melanjutkan tradisi budaya menenun di setidaknya 11 Kabupaten/Kota di Sumut.

“Kami berharap even ini menjadi agenda tahunan kepariwisataan di Sumut sehingga siap untuk memposisikan Medan sebagai Kota Fashion di Indonesia dan dapat menggairahkan ekonomi kreatif di bidang fashion di wilayah ini,” pungkas Saurma yang berterima kasih kepada Gubsu khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, APPMI Sumut, Forum P5A Sumut, 3G Coffee, Aplaus the Lifestyle, ASEPHI Sumut, dan Production, Bank Danamon dan Grand Elite Hotel yang mendukung acara tersebut

Menurut Saurma, dunia fashion di Sumut harus mendapat perhatian, mengingat besarnya potensi fashion desainer di kota ini dan juga pentingnya secara terus menerus mengangkat karya budaya bangsa di daerah khususnya tenunan khas Sumut berupa Ulos dan Songket.

“Sangat riskan jika bidang ini tidak menunjukkan geliatnya. Kolaborasi antara fashion desainer dengan perajin tenunan khas Sumut akan menghasilkan karya yang patut ditampilkan kepada semua pihak, termasuk wisatawan maupun ekspatriat yang ada di daerah ini agar semakin mengapresiasi karya budaya bangsa kita,” sebutnya.

Dalam kegiatan itu, setidaknya menampilkan tiga sesi pagelaran busana. Dimana pada sesi pertama dimunculkan From North Sumatera Culture to Modern Style, di mana para fashion desainer mengeksplorasi kemampuannya dengan menggunakan bahan tenunan khas Sumut dan juga Batik motif Sumut. Sedangkan pada sesi kedua dengan tajuk Free Style, para fashion desainer akan menampilkan berbagai koleksi busana  mereka untuk berbagai even. Sedangkan sesi ketiga akan ditampilkan Special Performance by APPMI, di mana fashion desainer terkenal dari APPMI akan menampilkan karya terbaru mereka.

“Acara seperti ini akan memberi semangat untuk memposisikan Kota Medan sebagai salah satu Kota Fashion di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan keindahan hasil tenunan pengrajin dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Diharapkan kegiatan ini memberi pertambahan nilai dan imej produk yang  berkualitas dengan kolaborasi bersama para fashion desainer. Di luar itu, tentu saja agar potensi pengrajin tenunan khas Sumatera Utara bersama kreasi para fashion desainernya dapat terpromosikan dengan baik oleh media massa yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut,” bebernya (far)

MEDAN- Medan Fashion Trend (MFT) 2014 merupakan ajang terbesar dan bergengsi di Kota Medan yang menampilkan ratusan karya rancangan dari 20 perancang busana Kota Medan dan Jakarta. Kegiatan yang digelar FAMe INDONESIA dan Dolling School of Fashion Design serta didukung oleh APPMI Sumut itu, secara khusus menampilkan karya rancangan yang menggunakan tenunan khas Sumut dan batik motif Sumut dengan lebih dari 100 koleksi dalam tema Heritage Couture.

“Ini merupakan acara fashion terbesar dan bergengsi di Kota Medan. MFT 2014 juga mempopulerkan tenunan khas Sumut melalui even bergengsi yang melibatkan para ekspatriat di Kota Medan, termasuk para Konjen,” kata Ketua Panitia sekaligus pendiri FAMe INDONESIA, Saurma MGP Siahaan dan Nilawaty Iskandar di sela-sela acara MFT di Hotel Grand Elite Medan, Minggu (8/12).

Dia mengatakan, sebagaimana sukses MFT perdana yang dilaksanakan APPMI Sumut bekerja sama dengan Dekranasda Sumut dan Forum P5A Sumut serta dukungan berbagai pihak pada tahun 2010 lalu, diharapkan pada acara kali ini dapat menjadikan kesuksesan berikutnya. Pihaknya ingin agar suatu waktu nanti akan terwujud Hari Ulos di Sumut sehingga penghargaan atas tenunan khas Sumut sekaligus juga akan semakin memberdayakan para penenun yang terus melanjutkan tradisi budaya menenun di setidaknya 11 Kabupaten/Kota di Sumut.

“Kami berharap even ini menjadi agenda tahunan kepariwisataan di Sumut sehingga siap untuk memposisikan Medan sebagai Kota Fashion di Indonesia dan dapat menggairahkan ekonomi kreatif di bidang fashion di wilayah ini,” pungkas Saurma yang berterima kasih kepada Gubsu khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, APPMI Sumut, Forum P5A Sumut, 3G Coffee, Aplaus the Lifestyle, ASEPHI Sumut, dan Production, Bank Danamon dan Grand Elite Hotel yang mendukung acara tersebut

Menurut Saurma, dunia fashion di Sumut harus mendapat perhatian, mengingat besarnya potensi fashion desainer di kota ini dan juga pentingnya secara terus menerus mengangkat karya budaya bangsa di daerah khususnya tenunan khas Sumut berupa Ulos dan Songket.

“Sangat riskan jika bidang ini tidak menunjukkan geliatnya. Kolaborasi antara fashion desainer dengan perajin tenunan khas Sumut akan menghasilkan karya yang patut ditampilkan kepada semua pihak, termasuk wisatawan maupun ekspatriat yang ada di daerah ini agar semakin mengapresiasi karya budaya bangsa kita,” sebutnya.

Dalam kegiatan itu, setidaknya menampilkan tiga sesi pagelaran busana. Dimana pada sesi pertama dimunculkan From North Sumatera Culture to Modern Style, di mana para fashion desainer mengeksplorasi kemampuannya dengan menggunakan bahan tenunan khas Sumut dan juga Batik motif Sumut. Sedangkan pada sesi kedua dengan tajuk Free Style, para fashion desainer akan menampilkan berbagai koleksi busana  mereka untuk berbagai even. Sedangkan sesi ketiga akan ditampilkan Special Performance by APPMI, di mana fashion desainer terkenal dari APPMI akan menampilkan karya terbaru mereka.

“Acara seperti ini akan memberi semangat untuk memposisikan Kota Medan sebagai salah satu Kota Fashion di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan keindahan hasil tenunan pengrajin dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara. Diharapkan kegiatan ini memberi pertambahan nilai dan imej produk yang  berkualitas dengan kolaborasi bersama para fashion desainer. Di luar itu, tentu saja agar potensi pengrajin tenunan khas Sumatera Utara bersama kreasi para fashion desainernya dapat terpromosikan dengan baik oleh media massa yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut,” bebernya (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/