26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Medan Gerimis hingga Pekan Depan

MEDAN-Hujan gerimis yang terjadi hampir satu harian seperti kemarin akan berlangsung selama sepekan ke depan. Hujan ini disebabkan cuaca buruk dan disebabkan aktivitas cuaca angin dari timur laut yang mengarah ke Sumatera Utara.

“Sumatera Utara khususnya di Medan sekitarnya, Langkat, Deli Serdang dan perbatasan Aceh akan kena dampaknya,” kata Kepala Data dan Informasi (Datin) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Hartanto, di ruang kerjanya, Senin (9/1).

Lebih lanjut, diterangkannya, hujan akan turun dengan potensi ringan hingga sedang ini akan berlangsung hampir satu hari penuh. “Konsentrasi penuh terjadi di wilayah Pantai Timur sekitarnya saja,” tambahnya.
Lalu, dengan intensitas hujan seperti itu, akankah menimbulkan banjir di Kota Medan?

“Dalam sepekan ke depan, jika hujan seperti ini, tidak akan menimbulkan banjir. Di atas (Tanah Karo, Red) juga cenderung tidak menimbulkan banjir kiriman,” jelasnya.

“Tapi, kalau masalah genangan air di Medan, mungkin terjadi. Tapi, itu kan tinggal masalah saluran parit yang kurang bagus saja,” tambahnya.

Mengenai jarak pandang untuk penerbangan, Hartanto menerangkan, bahwa jarak pandang untuk penerbangan masih tergolong aman dan tidak mengganggu. Pasalnya, hujan yang diprediksi berdasarkan penumpukan awan itu terjadinya pagi hingga sore hari saja. “Masih tergolong aman dengan jarak pandang 3 hingga 6 km. Cuacanya tidak begitu buruk, tapi hanya hujan dengan potensi ringan saja,” terangnya.

Untuk wilayah pesisir, Hartanto mengimbau warga tetap waspada. Bagaiamanpun potensi gelombang tinggi tetap ada. “Ini juga terjadi di perairan Tanjung Balai, Langkat, Belawan dan perairan-perairan yang berada di wilayah Pantai Timur,” bebernya.

Hartanto juga berharap, meski cuaca tidak begitu ekstrim, warga Medan harus tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh. “Kepada warga Medan agar mengkonsumsi makanan dan minuman berserat dan berfungsi untuk mekanisme tubuh. Hal ini perlu mengingat hujan juga bisa mengganggu stamina tubuh dan membuat kondisi tubuh menurun,” imbaunya.

Terlepas dari itu, meski Hartanto memprediksi tak akan ada banjir dalam sepekan ke depan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dan rumah sakit rupanya sudah bersiaga terhadap segala kemungkinan yang tidak menyenangkan. “Kita sudah ada tim tanggap darurat dan mobil bekerja sama dengan Rumah Sakit Adam Malik. Karena, musim penghujan ini rentan timbulnya berbagai penyakit,” ujar Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG, kemarin.

Tidak hanya itu, sebut Candra, Dinkes Sumut juga sudah menyiapkan semuanya termasuk persediaan obatyang cukup bila diperlukan. “Kita juga ada gudang peralatan untuk menghadapi bencana, juga telah menyiapkan SDM-nya,” kata Candra.

Begitupun, dalam musim pancaroba ini, sambungnya, penyakit yang sering dan patut diwaspadai adalah ISPA dan diare. Untuk itu, dirinya mengimbau agar masyarakat jangan keluar rumah kalau tidak benar-benar penting dan menjaga stamina serta banyak mengkonsumsi buah-buahan. “Yang penting tingkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun dan lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” harapnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Medan dr Edwin Effendi MSc juga mengatakan pihaknya tetap mengingatkan jajaran Dinkes Medan untuk mengantisipasi berbagai penyakit di musim penghujan ini. “Kita juga sudah mengimbau Puskesmas dan unit pelayanan agar tetap siaga dengan perkembangan atau siatuasi yang terjadi,” ujar Edwin.

Kepada masyarakat, ia juga mengharapkan kerja samanya dalam menjaga kebersihan. Namun, hal yang paling efektif, menurut Edwin dengan melakukan pembasmian sarang nyamuk baik perorangan dan keluarga mengantisipasi DBD. “Musim hujan, pastinya perkembangbiakan nyamuk juga tinggi. Tentunya fogging dilakukan secara selektif,” imbuhnya.

Sementara, Kasubbag Hukum dan Humas RSU Dr Pirngadi Medan (RSUPM) Edison Perangin-angin SH MKes mengatakan tidak ada kesiapan khusus rumah sakit dalam menghadapi musim penghujan ini. “Kesiapan khusus tidak ada, karena kita sidah siap 24 jam. Ada unit gawat darurat dan ambulans center,” katanya.

Sedangkan pasien DBD yang menjalani rawat inap di RSUPM, ujar Edison sejak Desember 2011 hingga 9 Januari 2011 berjumlah 5 orang. “Yang rawat jalan tidak ada,” imbuhnya. (jon/mag-11)

MEDAN-Hujan gerimis yang terjadi hampir satu harian seperti kemarin akan berlangsung selama sepekan ke depan. Hujan ini disebabkan cuaca buruk dan disebabkan aktivitas cuaca angin dari timur laut yang mengarah ke Sumatera Utara.

“Sumatera Utara khususnya di Medan sekitarnya, Langkat, Deli Serdang dan perbatasan Aceh akan kena dampaknya,” kata Kepala Data dan Informasi (Datin) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Hartanto, di ruang kerjanya, Senin (9/1).

Lebih lanjut, diterangkannya, hujan akan turun dengan potensi ringan hingga sedang ini akan berlangsung hampir satu hari penuh. “Konsentrasi penuh terjadi di wilayah Pantai Timur sekitarnya saja,” tambahnya.
Lalu, dengan intensitas hujan seperti itu, akankah menimbulkan banjir di Kota Medan?

“Dalam sepekan ke depan, jika hujan seperti ini, tidak akan menimbulkan banjir. Di atas (Tanah Karo, Red) juga cenderung tidak menimbulkan banjir kiriman,” jelasnya.

“Tapi, kalau masalah genangan air di Medan, mungkin terjadi. Tapi, itu kan tinggal masalah saluran parit yang kurang bagus saja,” tambahnya.

Mengenai jarak pandang untuk penerbangan, Hartanto menerangkan, bahwa jarak pandang untuk penerbangan masih tergolong aman dan tidak mengganggu. Pasalnya, hujan yang diprediksi berdasarkan penumpukan awan itu terjadinya pagi hingga sore hari saja. “Masih tergolong aman dengan jarak pandang 3 hingga 6 km. Cuacanya tidak begitu buruk, tapi hanya hujan dengan potensi ringan saja,” terangnya.

Untuk wilayah pesisir, Hartanto mengimbau warga tetap waspada. Bagaiamanpun potensi gelombang tinggi tetap ada. “Ini juga terjadi di perairan Tanjung Balai, Langkat, Belawan dan perairan-perairan yang berada di wilayah Pantai Timur,” bebernya.

Hartanto juga berharap, meski cuaca tidak begitu ekstrim, warga Medan harus tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh. “Kepada warga Medan agar mengkonsumsi makanan dan minuman berserat dan berfungsi untuk mekanisme tubuh. Hal ini perlu mengingat hujan juga bisa mengganggu stamina tubuh dan membuat kondisi tubuh menurun,” imbaunya.

Terlepas dari itu, meski Hartanto memprediksi tak akan ada banjir dalam sepekan ke depan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dan rumah sakit rupanya sudah bersiaga terhadap segala kemungkinan yang tidak menyenangkan. “Kita sudah ada tim tanggap darurat dan mobil bekerja sama dengan Rumah Sakit Adam Malik. Karena, musim penghujan ini rentan timbulnya berbagai penyakit,” ujar Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG, kemarin.

Tidak hanya itu, sebut Candra, Dinkes Sumut juga sudah menyiapkan semuanya termasuk persediaan obatyang cukup bila diperlukan. “Kita juga ada gudang peralatan untuk menghadapi bencana, juga telah menyiapkan SDM-nya,” kata Candra.

Begitupun, dalam musim pancaroba ini, sambungnya, penyakit yang sering dan patut diwaspadai adalah ISPA dan diare. Untuk itu, dirinya mengimbau agar masyarakat jangan keluar rumah kalau tidak benar-benar penting dan menjaga stamina serta banyak mengkonsumsi buah-buahan. “Yang penting tingkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun dan lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” harapnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Medan dr Edwin Effendi MSc juga mengatakan pihaknya tetap mengingatkan jajaran Dinkes Medan untuk mengantisipasi berbagai penyakit di musim penghujan ini. “Kita juga sudah mengimbau Puskesmas dan unit pelayanan agar tetap siaga dengan perkembangan atau siatuasi yang terjadi,” ujar Edwin.

Kepada masyarakat, ia juga mengharapkan kerja samanya dalam menjaga kebersihan. Namun, hal yang paling efektif, menurut Edwin dengan melakukan pembasmian sarang nyamuk baik perorangan dan keluarga mengantisipasi DBD. “Musim hujan, pastinya perkembangbiakan nyamuk juga tinggi. Tentunya fogging dilakukan secara selektif,” imbuhnya.

Sementara, Kasubbag Hukum dan Humas RSU Dr Pirngadi Medan (RSUPM) Edison Perangin-angin SH MKes mengatakan tidak ada kesiapan khusus rumah sakit dalam menghadapi musim penghujan ini. “Kesiapan khusus tidak ada, karena kita sidah siap 24 jam. Ada unit gawat darurat dan ambulans center,” katanya.

Sedangkan pasien DBD yang menjalani rawat inap di RSUPM, ujar Edison sejak Desember 2011 hingga 9 Januari 2011 berjumlah 5 orang. “Yang rawat jalan tidak ada,” imbuhnya. (jon/mag-11)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/