MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat nelayan berasal dari Belawan selamat setelah kapal mereka ditabrak kapal niaga bermuatan kontainer di kordinat N. 04-17-569 / 099.24.55 E tepat di perairan Selat Malaka, Selasa (8/1) pukul 05.00 WIB.
Keempat nelayan yang selamat merupakan warga Lorong Melati, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan adalah Aidil Fadlan (48) sebagai tekong serta ABKnya, Amran (46), Arifin Purba (31) dan Mahyudin (45) telah melaporkan kecelakaan laut itu ke Ditpolair Polda Sumut.
Menurut keterangan Aidil, Rabu (9/1), ia bersama ABK-nya sudah melaut selama 3 hari dengan menggunakan kapal motor (KM) Angga beronase 5 GT. Sebelum kejadian itu terjadi, cuaca buruk disertai hujan dan ombak besar.
Mereka telah bersiap – siap ingin pulang ke Belawan, bersamaan itu ada kapal besar bermuatan kontainer datang secara tiba – tiba menabrak kapal mereka. Akibatnya, masing – masing dari mereka melompat ke laut untuk menyelamatkan dirin
“Setelah kapal kami ditabrak, langsung tenggelam. Saya sempat baca nama kapal itu Wan Hai tulisannya. Kami pun berusaha berenang meminta pertolongan dengan kapal nelayan lain,” cerita Aidil.
Setelah mendapat pertolongan dengan kapan nelayan lain, kata Aidil, dalam keadaan lemas setelah menyelamatkan diri, mereka dibawa ke Belawan pulang ke rumah masing – masing.
“Kami semua trauma dan masih lemas, kami tidak menyangka bisa ditabrak. Tapi untunglah kami selamat semua. Kasus ini sudah kami laporkan ke Polair. Kami berharap agar kecelakaan ini dapat diusut penegak hukum,” sebut Aidil.
Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Sumut, AKBP Nagari Siahaan membenarkan kasus kecelakaan kapal itu telah dilaporkan, pihaknya masih menyelidiki kapal yang menabrak tersebut.
“Dari keterangan korban, ciri – ciri kapalnya sudah dijelaskan, kita masih tanyakan kepada agen kapalnya. Karena kapal yang dimaksud sudah berlayar ke luar negeri. Jadi masih kita usut kasus ini,” kata Nagari.
Menyikapi itu, Sekretaris Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara (AMANSU), Alfian MY, menegaskan, agar penegak hukum dapat mengusut kapal muatan kontainer yang menabrak kapal nelayan, secara psikologis telah membuat nelayan trauma dan nelayan juga mengalami kerugian material.
“Kita minta agar pihak kapal harus bertanggung jawab, setidaknya merasakan kerugian kapal nelayan senilai Rp100 juta. Makanya, minta Polair mengusut kasus ini,” ungkapnya.(fac/ila)