Bertekad Dorong Kesehatan Masyarakat yang Tangguh
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Destanul Aulia SKM MBA MEc PhD terpilih menjadi Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah (Pengda) Sumatera Utara (Sumut) periode 2021-2024. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) ini terpilih, setelah melalui tahapan hingga digelar Musyawarah Daerah (Musda) di Auditorium FKM USU, Selasa (9/2).
Dalam Musda yang juga digelar secara daring, diikuti sekitar 30 peserta dari anggota penuh IAKMI, peninjau dan undangan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Turut hadir, IAKMI Pengurus Cabang (Pengcab) Padangsidimpuan (Ihram Kurnia Agusta, Ikhwandi), Pengcab Batu Bara (Abdul Fuad Helmi, Paisal Chairy), Pengcab Simalungun (Sondari Harahap, Romilly Purba), Pengcab Asahan (Fahrizal Pohan), Pengcab Tebing Tinggi (M Syah Irwan, Hj Supriani, Yuwirna), dan Pengcab Padang Lawas Utara.
Ketua Persidangan Musda Tahun 2021, Gandi menyampaikan, Destanul Aulia menjadin
ketua terpilih setelah melalui beberapa tahapan dan kemudian digelar Musda. “Hasil Musda yang digelar, Destanul Aulia terpilih menjadi ketua secara aklamasi. Artinya, tidak ada proses pemilihan karena hanya satu calon yang lolos seleksi,” ujar Gandi saat diwawancarai.
Dijelaskan Gandi, dalam proses seleksi penjaringan ketua baru sebetulnya ada dua nama yang mencalonkan diri. Selain Destanul Aulia, yaitu Prof Ida Yustina (Dekan FKM USU). Namun, dalam prosesnya ternyata hanya Destanul Aulia yang lolos seleksi. “Sesuai aturan yang ditetapkan organisasi, persyaratan utama untuk lolos seleksi yakni mendapat dukungan oleh Pencab. Jadi, Destanul Aulia didukung lima Pencab sedangkan Prof Ida Yustina hanya satu Pencab sehingga otomatis gugur,” terang Gandi.
Sementara, Ketua IAKMI Pengda Sumut periode 2021-2024 terpilih, Destanul Aulia menuturkan, rencana program selama tiga tahun ke depan mengangkat tema IAKMI Sumut Tangguh untuk Kesehatan Masyarakat yang Tangguh. Tema tersebut dipilih karena dalam organisasi profesi di bidang kesehatan masyarakat ini, pengurus dan anggotanya berlatar belakang pendidikan formal, profesional, atau orang yang bekerja di institusi kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Kami punya istilah atau semacam motto yaitu MIRACLE, yang merupakan kepanjangan dari Manager, Inovator, Researcher, Apprenticer, Communitarian, Leadership, dan Edukator. Jadi, MIRACLE ini harus tangguh apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19. Kita tidak bisa menolak bencana, sehingga dituntut mampu beradaptasi dan tangguh dengan penerapan protokol kesehatan. Ketangguhan ini dapat menjadi suatu hal yang biasa dan diaplikasikan pada MIRACLE tadi,” tegasnya.
Dengan ketangguhan itu, sambung Destanul, pihaknya berupaya mendorong dan memperbaiki kesehatan masyarakat Sumut khususnya. Jadi, apapun bencana yang dihadapi seperti pandemi dan bencana yang akan datang ke depannya, masyarakat tetap tangguh. “Kami selalu menjadi terdepan dalam promotif, preventif dan rehabilitasi. Oleh karena itu, era pandemi ini menjadi momen kebangkitan era public health yang harus disikapi secara serius. Sebab pemerintah memiliki keterbatasan, sehingga IAKMI hadir mengisi,” pungkasnya. (ris/ila)