24 C
Medan
Tuesday, February 11, 2025

Hari Pertama, 17 Ribu Orang Ikut Cek Kesehatan Gratis

SUMUTPOS.CO – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 17 ribu orang yang ikut progran cek kesehatan gratis pada hari pertama. Hal itu diungkapkannya ketika mendatangi Puskesmas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Senin (10/2/2025).

“Tadi waktu saya mendarat ada 15.000 (orang periksa kesehatan), waktu masuk sini (Surabaya) sudah ada 17.000, itu yang diperiksa di seluruh Indonesia,” katanya.

Budi mengungkapkan, kuota layanan pengecekan kesehatan gratis di setiap puskesmas sebanyak 30 orang. Dalam 25 hari kerja selama sebulan, setiap puskesmas bisa melayani 750 orang.

“Untuk simulasinya kita kasih kuota 30 per hari. Jadi, kalau misalnya 25 hari kerja, ada 750 (pengecekan) dalam sebulan. Kalau (dihitung) setahun ada 9.000,” ucapnya.

“Targetnya untuk puskesmas kita 10.000, harusnya sih untuk awal-awal cukup. Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 (pengecekan) jadi 35 per hari,” tambahnya.

Lebih lanjut, kata Budi, program pengecekan kesehatan gratis tersebut untuk meningkatkan angka harapan hidup. Sebab, penyakit yang diderita bisa dideteksi sebelum semakin memburuk.

“Usia rata-rata penduduk Indonesia 74 tahun, kita pengen lebih tua dari itu. Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu butuh waktu lima tahun sampai benar-benar bisa parah,” ucapnya.

“Nah, untuk jaga tetap sehat itu kita harus rajin cek kesehatan, ketahuan tuh (sakitnya apa). Tiga aja deh, tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan kolesterol itu dijaga,” tutupnya.

Sementara itu, Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Muhammad Isra Ramli menyatakan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis membantu masyarakat untuk memiliki rekam medis pribadi.

“Yang penting sebenarnya, kami (pemerintah) dengan cek kesehatan gratis ini sebenarnya membantu masyarakat untuk memiliki rekam jejak medis pribadinya,” kata Isra Ramli saat ditemui usai meninjau hari pertama pelaksanaan program kesehatan gratis di Puskesmas Tebet, Jakarta, Senin.

Ia menuturkan bahwa salah satu tantangan dalam pelayanan kesehatan publik selama ini adalah tidak adanya rekam medis yang baik dari setiap individu, sehingga setiap masyarakat berobat ke fasilitas kesehatan saat mereka sakit, maka pemeriksaan kesehatannya dilakukan ulang.

Dengan menyelenggarakan program cek kesehatan gratis tersebut, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesadaran atau awareness masyarakat terhadap riwayat kesehatan mereka masing-masing.

“Nah (program cek kesehatan) ini adalah tidak sekadar (menanamkan) budaya (hidup sehat), tapi ini adalah sebuah perubahan perilaku sebenarnya agar orang itu lebih peduli dengan rekam catatan mediknya,” ujar Isra.

Ia menuturkan bahwa dengan mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, maka riwayat kesehatan masyarakat dapat terekam baik melalui aplikasi SATUSEHAT.

Untuk diketahui, program cek kesehatan gratis ini bisa mendaftar melalui aplikasi SatuSehat. Untuk penyelenggaraan bulan Februari ini, bisa juga diikuti oleh warga yang berulang tahun pada Januari. (bbs/ram)

SUMUTPOS.CO – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 17 ribu orang yang ikut progran cek kesehatan gratis pada hari pertama. Hal itu diungkapkannya ketika mendatangi Puskesmas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya, Senin (10/2/2025).

“Tadi waktu saya mendarat ada 15.000 (orang periksa kesehatan), waktu masuk sini (Surabaya) sudah ada 17.000, itu yang diperiksa di seluruh Indonesia,” katanya.

Budi mengungkapkan, kuota layanan pengecekan kesehatan gratis di setiap puskesmas sebanyak 30 orang. Dalam 25 hari kerja selama sebulan, setiap puskesmas bisa melayani 750 orang.

“Untuk simulasinya kita kasih kuota 30 per hari. Jadi, kalau misalnya 25 hari kerja, ada 750 (pengecekan) dalam sebulan. Kalau (dihitung) setahun ada 9.000,” ucapnya.

“Targetnya untuk puskesmas kita 10.000, harusnya sih untuk awal-awal cukup. Nanti kalau mereka lebih teratur, mungkin dinaikin dari 30 (pengecekan) jadi 35 per hari,” tambahnya.

Lebih lanjut, kata Budi, program pengecekan kesehatan gratis tersebut untuk meningkatkan angka harapan hidup. Sebab, penyakit yang diderita bisa dideteksi sebelum semakin memburuk.

“Usia rata-rata penduduk Indonesia 74 tahun, kita pengen lebih tua dari itu. Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu butuh waktu lima tahun sampai benar-benar bisa parah,” ucapnya.

“Nah, untuk jaga tetap sehat itu kita harus rajin cek kesehatan, ketahuan tuh (sakitnya apa). Tiga aja deh, tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan kolesterol itu dijaga,” tutupnya.

Sementara itu, Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Muhammad Isra Ramli menyatakan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis membantu masyarakat untuk memiliki rekam medis pribadi.

“Yang penting sebenarnya, kami (pemerintah) dengan cek kesehatan gratis ini sebenarnya membantu masyarakat untuk memiliki rekam jejak medis pribadinya,” kata Isra Ramli saat ditemui usai meninjau hari pertama pelaksanaan program kesehatan gratis di Puskesmas Tebet, Jakarta, Senin.

Ia menuturkan bahwa salah satu tantangan dalam pelayanan kesehatan publik selama ini adalah tidak adanya rekam medis yang baik dari setiap individu, sehingga setiap masyarakat berobat ke fasilitas kesehatan saat mereka sakit, maka pemeriksaan kesehatannya dilakukan ulang.

Dengan menyelenggarakan program cek kesehatan gratis tersebut, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesadaran atau awareness masyarakat terhadap riwayat kesehatan mereka masing-masing.

“Nah (program cek kesehatan) ini adalah tidak sekadar (menanamkan) budaya (hidup sehat), tapi ini adalah sebuah perubahan perilaku sebenarnya agar orang itu lebih peduli dengan rekam catatan mediknya,” ujar Isra.

Ia menuturkan bahwa dengan mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, maka riwayat kesehatan masyarakat dapat terekam baik melalui aplikasi SATUSEHAT.

Untuk diketahui, program cek kesehatan gratis ini bisa mendaftar melalui aplikasi SatuSehat. Untuk penyelenggaraan bulan Februari ini, bisa juga diikuti oleh warga yang berulang tahun pada Januari. (bbs/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/