24 C
Medan
Tuesday, February 11, 2025

Operasi Keselamatan Toba 2025, Dirlantas Poldasu: Fokus Sasar Pelanggaran Lalulintas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) akan menyasar berbagai bentuk pelanggaran yang berpotensi mengganggu Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran lalulintas (Kamseltibcarlantas). Hal ini dilaksanakan selama Operasi Keselamatan Toba 2025 berlangsung, mulai 10-23 Februari 2025.

“Operasi Keselamatan Toba 2025 ini bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga upaya preemtif dan preventif untuk menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat. Kami akan lebih mengedepankan sosialisasi, edukasi, dan teguran persuasif. Namun, untuk pelanggaran yang berpotensi fatal, seperti melawan arus, melebihi batas kecepatan, dan berkendara di bawah pengaruh alkohol, kami akan menindak tegas,” ujar Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Muji Ediyanto, Senin (10/2).

Dijelaskannya, Operasi Keselamatan Toba 2025 akan difokuskan pada pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti melawan arus, tidak menggunakan helm SNI, menerobos lampu merah, dan menggunakan ponsel saat berkendara. Selain itu, kendaraan yang tidak dilengkapi dokumen sah, penggunaan rotator pada kendaraan pribadi, serta pelanggaran nomor polisi juga menjadi target operasi.

“Polisi akan menempatkan personel di jalan tol, jalan arteri, kawasan rawan kecelakaan, pusat perbelanjaan, sekolah, dan kampus untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta mencegah potensi gangguan,” katanya.

Dalam upaya preventif, lanjutnya, jajaran kepolisian akan melakukan sosialisasi melalui media cetak, elektronik, dan media sosial, pemasangan spanduk, serta penyuluhan kepada komunitas masyarakat dan pengemudi angkutan umum.

Selain itu, sambungnya, dilakukan pula pengecekan kendaraan angkutan umum, pemeriksaan kesehatan pengemudi, serta pengecekan kadar alkohol dan narkoba secara acak. Polisi juga akan mengoptimalkan sistem tilang elektronik (ETLE) untuk mendeteksi pelanggaran secara otomatis.

“Kami telah menginstruksikan seluruh personel untuk meningkatkan patroli di lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan, seperti pasar tumpah dan objek wisata. Langkah ini penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas,” tegasnya.

Muji juga menekankan, bahwa pendekatan yang digunakan dalam operasi ini harus persuasif, humanis, dan tegas tanpa ada tindakan kekerasan atau penyalahgunaan wewenang.

“Tidak ada toleransi bagi anggota yang melakukan pungli atau razia tidak resmi. Setiap pelanggaran oleh anggota sendiri akan ditindak tegas,” tambahnya.

Mengingat potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, dan tanah longsor, terang Muji, pihak Kepolisian juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dini untuk menghindari gangguan arus lalu lintas.

“Kami akan menerapkan rekayasa lalu lintas di lokasi wisata dan titik-titik rawan macet. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) juga akan diberdayakan untuk menangani permasalahan lalu lintas secara lebih efektif,” terangnya.

Ia memaparkan, sebagai bagian dari kesiapan, personel Kepolisian juga diwajibkan untuk menjaga performa dan disiplin diri serta memastikan seluruh peralatan operasional dalam kondisi siap pakai.

Ia berharap, Operasi Keselamatan Toba 2025, dapat menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib dan aman. Dengan mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum yang humanis, operasi ini tidak hanya menindak pelanggaran tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

“Kami berharap masyarakat dapat mendukung dan mematuhi aturan lalu lintas, karena keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (dwi/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) akan menyasar berbagai bentuk pelanggaran yang berpotensi mengganggu Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran lalulintas (Kamseltibcarlantas). Hal ini dilaksanakan selama Operasi Keselamatan Toba 2025 berlangsung, mulai 10-23 Februari 2025.

“Operasi Keselamatan Toba 2025 ini bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga upaya preemtif dan preventif untuk menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat. Kami akan lebih mengedepankan sosialisasi, edukasi, dan teguran persuasif. Namun, untuk pelanggaran yang berpotensi fatal, seperti melawan arus, melebihi batas kecepatan, dan berkendara di bawah pengaruh alkohol, kami akan menindak tegas,” ujar Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Muji Ediyanto, Senin (10/2).

Dijelaskannya, Operasi Keselamatan Toba 2025 akan difokuskan pada pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti melawan arus, tidak menggunakan helm SNI, menerobos lampu merah, dan menggunakan ponsel saat berkendara. Selain itu, kendaraan yang tidak dilengkapi dokumen sah, penggunaan rotator pada kendaraan pribadi, serta pelanggaran nomor polisi juga menjadi target operasi.

“Polisi akan menempatkan personel di jalan tol, jalan arteri, kawasan rawan kecelakaan, pusat perbelanjaan, sekolah, dan kampus untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta mencegah potensi gangguan,” katanya.

Dalam upaya preventif, lanjutnya, jajaran kepolisian akan melakukan sosialisasi melalui media cetak, elektronik, dan media sosial, pemasangan spanduk, serta penyuluhan kepada komunitas masyarakat dan pengemudi angkutan umum.

Selain itu, sambungnya, dilakukan pula pengecekan kendaraan angkutan umum, pemeriksaan kesehatan pengemudi, serta pengecekan kadar alkohol dan narkoba secara acak. Polisi juga akan mengoptimalkan sistem tilang elektronik (ETLE) untuk mendeteksi pelanggaran secara otomatis.

“Kami telah menginstruksikan seluruh personel untuk meningkatkan patroli di lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan, seperti pasar tumpah dan objek wisata. Langkah ini penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas,” tegasnya.

Muji juga menekankan, bahwa pendekatan yang digunakan dalam operasi ini harus persuasif, humanis, dan tegas tanpa ada tindakan kekerasan atau penyalahgunaan wewenang.

“Tidak ada toleransi bagi anggota yang melakukan pungli atau razia tidak resmi. Setiap pelanggaran oleh anggota sendiri akan ditindak tegas,” tambahnya.

Mengingat potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, dan tanah longsor, terang Muji, pihak Kepolisian juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dini untuk menghindari gangguan arus lalu lintas.

“Kami akan menerapkan rekayasa lalu lintas di lokasi wisata dan titik-titik rawan macet. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) juga akan diberdayakan untuk menangani permasalahan lalu lintas secara lebih efektif,” terangnya.

Ia memaparkan, sebagai bagian dari kesiapan, personel Kepolisian juga diwajibkan untuk menjaga performa dan disiplin diri serta memastikan seluruh peralatan operasional dalam kondisi siap pakai.

Ia berharap, Operasi Keselamatan Toba 2025, dapat menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib dan aman. Dengan mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum yang humanis, operasi ini tidak hanya menindak pelanggaran tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

“Kami berharap masyarakat dapat mendukung dan mematuhi aturan lalu lintas, karena keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (dwi/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/