26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pembongkaran Masjid, Aliansi Ormas Islam Kembali Demo

Pertemuan di Hotel Madani Tipu Muslihat

MEDAN-Ratusan massa Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali turun ke jalan mendesak agar pihak pengembang  dan pemerintah segera membangun kembali Masjid Al Khairiyah, Madrasah Jamiatul Khairiyah dan Masjid Al Ikhlas serta Masjid Raudhatul Islam. Massa juga meminta penegak hukum agar mengusut Lim Kok Min SH, selaku Legal Dept PT Jati Masindo yang merobohkan Masjid Al Khairiyah. Aksi ini dilakukan di depan Hotel Emerland Garden di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Jumat (9/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

“Penegak hukum harus mengusut Lim Kok Min karena diduga orang yang merobohkan Masjid Al Khairiyah bekerjasama dengan mafia tanah. Umat Islam tidak mau dilecehkan. Kami minta Kapoldasu agar segera memproses kasus ini dan pengaduan ke Polresta Medan sejak 2003 dan 2004  segera diproses kembali,” teriak Rafdinal SSos, salah seorang orator pengunjuk rasa, di hadapan seratusan personel kepolisian termasuk Kapoldasun
Irjen Pol, Wisjnu Amat Sastro dan Kapolresta Medan, Kombes Monang Situmorang.

Menurut Rafdinal, Wali Kota Medan juga harus membongkar pagar dan tembok yang menutup akses jalan umum di lingkungan perumahan PT Jati Masindo, yang letaknya persis di belakang Hotel Emerald Garden.

Rafdinal menyebutkan, umat Islam sekarang ini telah diadudomba sehingga kondisi ini berpotensi menimbulkan konflik. Kecaman juga dilontarkan oleh Indra Syafii, Aktivis Aliansi Ormas Islam ini menilai pertemuan di Hotel Madani, Kamis (16/2) lalu, merupakan tipu muslihat dari Muspida Plus dan Wali Kota Medan karena hingga sekarang tidak ada realisasinya.  Bahkan, panitia pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan yang telah dibentuk hingga sekarang belum disahkan melalui surat keputusan (SK).

“Jangankan peletakan batu pertama pembangunan, SK panitia saja tidak ditandatangani. Inikan namanya tipu muslihat terhadap Umat Islam,” teriak Indra Syafii.

Indra Syafii juga mempertanyakan sikap Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang naik ke atas podium tempat para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya.

“Kami sudah menyampaikan surat permohonan untuk beraudiensi kepada Kapoldasu namun tidak ada balasan, dengan dalih kesibukan. Ada apa ini?” tanya Indra Syafii.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berjanji akan mempertemukan perwakilan Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara dan panitia pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas  untuk bertemu dengan Wali Kota Medan dan Plt Gubsu, Senin (11/3) mendatang, guna mencari solusi permasalahan.

“Saya akan berusaha memediasi antara perwakilan Aliansi Ormas Islam dan panitia pembangunan  kembali Masjid Al Ikhlas untuk bertemu dengan Plt Gubsu. Hari ini Plt Gubsu tidak berada di Medan, masih di luar kota. Senin aja kita pergi bersama menghadap Plt Gubsu,” sebut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, di depan seratusan pengunjuk rasa dari Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid dan jamaah Masjid Al Ikhlas dan Masjid Al Khairiyah di depan Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan.

Menurut Kapoldasu, dirinya berharap permasalahan ini segera selesai sehingga tidak perlu lagi ada unjuk rasa. Sebab, unjuk rasa membuat masyarakat lainnya jadi terganggu. “Saya berharap masalah ini cepat selesai,” tegas Kapoldasu yang sengaja naik ke atas mobil pick up yang dijadikan panggung orasi tersebut.

Kapoldasu juga menepis tudingan kalau dirinya dianggap enggan menerima perwakilan dari Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara yang akan datang untuk melakukan audiensi dengannya.
“Surat permohonan tidak ada yang terima. Siapapun yang datang dan dari organisasi mana pun saya terima,” dalih Kapoldasu.

Kapoldasu mengakui, saat pertemuan di Hotel Madani pada 16 Februari 2012 lalu dirinya terlambat datang dan tidak tau hasil pertemuan sebelumnya.
“Itulah sebabnya, saya siap mempertemukan Aliansi Ormas Islam bersama Wali Kota untuk menghadap ke Plt Gubsu. Ini sebagai langkah-langkah  untuk menyelesaikan permasalahan,” ujar Kapoldasu lagi.

Perwira tinggi Polri ini juga tidak melarang Aliansi Ormas Islam untuk melakukan aksi unjuk rasa asal tertib, damai dan tidak anarkis. “Silahkan berunjuk rasa tapi jangan anarkis. Hari ini Jumat, hari yang suci dan sakral bagi Umat Islam dan jangan berbuat anarkis,” tegas Kapoldasu seraya menambahkan kasus perobohan Masjid Al Khairiyah dan Masjid Al Ikhlas akan segera ditindaklanjuti.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berdialog akrab dengan massa pengunjuk rasa dan pengurus Aliansi Ormas Islam. Pantauan Sumut Pos, aksi unjuk rasa dimulai usai pelaksanaan Salat Jumat secara berkonvoi dan dikawal oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat aksi bakar ban bekas seperti aksi-aksi sebelumnya.

Namun, massa pengunjuk rasa sempat ribut dengan sejumlah petugas kepolisian saat beberapa pengunjuk rasa membawa plang bertuliskan Masjid Al Khairiyah dan Madrasah Jamiatul Khairiyah yang telah dicopot oleh pihak pengembang, dibawa kembali ke depan hotel tersebut sehingga terjadi saling tarik. Bahkan, seorang pengunjuk rasa bernama Asmui sempat diamankan dan dipukuli oleh beberapa petugas kepolisian, namun dilepas kembali. Usai melakukan aksi unjuk rasa damai itu, massa pengunjuk rasa membawa plang Masjid Al Khairiyah dan Madrasah Jamiatul Khairiyah ke lokasi semula di Jalan Bekiun.

Di lokasi semula itu akhirnya plang Masjid Al Khairiyah tersebut dipasangkan kembali. Akibat unjuk rasa, petugas Satlantas Polresta Medan yang dipimpin langsung oleh Kompol M Risya Mustario mengalihkan arus lalulintas dari Jalan Putri Hijau menuju Jalan Yos Sudarso atau sebaliknya terpaksa dialihkan untuk menghindari kemacatan arus lalulintas.di Jalan Putri Hijau sempat macat sehingga kendaraan bermotor yang akan menuju Jalan Yos Sudarso dan sebaliknya terpaksan dialihkan.(gus)

Pertemuan di Hotel Madani Tipu Muslihat

MEDAN-Ratusan massa Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali turun ke jalan mendesak agar pihak pengembang  dan pemerintah segera membangun kembali Masjid Al Khairiyah, Madrasah Jamiatul Khairiyah dan Masjid Al Ikhlas serta Masjid Raudhatul Islam. Massa juga meminta penegak hukum agar mengusut Lim Kok Min SH, selaku Legal Dept PT Jati Masindo yang merobohkan Masjid Al Khairiyah. Aksi ini dilakukan di depan Hotel Emerland Garden di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Jumat (9/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

“Penegak hukum harus mengusut Lim Kok Min karena diduga orang yang merobohkan Masjid Al Khairiyah bekerjasama dengan mafia tanah. Umat Islam tidak mau dilecehkan. Kami minta Kapoldasu agar segera memproses kasus ini dan pengaduan ke Polresta Medan sejak 2003 dan 2004  segera diproses kembali,” teriak Rafdinal SSos, salah seorang orator pengunjuk rasa, di hadapan seratusan personel kepolisian termasuk Kapoldasun
Irjen Pol, Wisjnu Amat Sastro dan Kapolresta Medan, Kombes Monang Situmorang.

Menurut Rafdinal, Wali Kota Medan juga harus membongkar pagar dan tembok yang menutup akses jalan umum di lingkungan perumahan PT Jati Masindo, yang letaknya persis di belakang Hotel Emerald Garden.

Rafdinal menyebutkan, umat Islam sekarang ini telah diadudomba sehingga kondisi ini berpotensi menimbulkan konflik. Kecaman juga dilontarkan oleh Indra Syafii, Aktivis Aliansi Ormas Islam ini menilai pertemuan di Hotel Madani, Kamis (16/2) lalu, merupakan tipu muslihat dari Muspida Plus dan Wali Kota Medan karena hingga sekarang tidak ada realisasinya.  Bahkan, panitia pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan yang telah dibentuk hingga sekarang belum disahkan melalui surat keputusan (SK).

“Jangankan peletakan batu pertama pembangunan, SK panitia saja tidak ditandatangani. Inikan namanya tipu muslihat terhadap Umat Islam,” teriak Indra Syafii.

Indra Syafii juga mempertanyakan sikap Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang naik ke atas podium tempat para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya.

“Kami sudah menyampaikan surat permohonan untuk beraudiensi kepada Kapoldasu namun tidak ada balasan, dengan dalih kesibukan. Ada apa ini?” tanya Indra Syafii.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berjanji akan mempertemukan perwakilan Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara dan panitia pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas  untuk bertemu dengan Wali Kota Medan dan Plt Gubsu, Senin (11/3) mendatang, guna mencari solusi permasalahan.

“Saya akan berusaha memediasi antara perwakilan Aliansi Ormas Islam dan panitia pembangunan  kembali Masjid Al Ikhlas untuk bertemu dengan Plt Gubsu. Hari ini Plt Gubsu tidak berada di Medan, masih di luar kota. Senin aja kita pergi bersama menghadap Plt Gubsu,” sebut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, di depan seratusan pengunjuk rasa dari Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid dan jamaah Masjid Al Ikhlas dan Masjid Al Khairiyah di depan Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan.

Menurut Kapoldasu, dirinya berharap permasalahan ini segera selesai sehingga tidak perlu lagi ada unjuk rasa. Sebab, unjuk rasa membuat masyarakat lainnya jadi terganggu. “Saya berharap masalah ini cepat selesai,” tegas Kapoldasu yang sengaja naik ke atas mobil pick up yang dijadikan panggung orasi tersebut.

Kapoldasu juga menepis tudingan kalau dirinya dianggap enggan menerima perwakilan dari Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara yang akan datang untuk melakukan audiensi dengannya.
“Surat permohonan tidak ada yang terima. Siapapun yang datang dan dari organisasi mana pun saya terima,” dalih Kapoldasu.

Kapoldasu mengakui, saat pertemuan di Hotel Madani pada 16 Februari 2012 lalu dirinya terlambat datang dan tidak tau hasil pertemuan sebelumnya.
“Itulah sebabnya, saya siap mempertemukan Aliansi Ormas Islam bersama Wali Kota untuk menghadap ke Plt Gubsu. Ini sebagai langkah-langkah  untuk menyelesaikan permasalahan,” ujar Kapoldasu lagi.

Perwira tinggi Polri ini juga tidak melarang Aliansi Ormas Islam untuk melakukan aksi unjuk rasa asal tertib, damai dan tidak anarkis. “Silahkan berunjuk rasa tapi jangan anarkis. Hari ini Jumat, hari yang suci dan sakral bagi Umat Islam dan jangan berbuat anarkis,” tegas Kapoldasu seraya menambahkan kasus perobohan Masjid Al Khairiyah dan Masjid Al Ikhlas akan segera ditindaklanjuti.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berdialog akrab dengan massa pengunjuk rasa dan pengurus Aliansi Ormas Islam. Pantauan Sumut Pos, aksi unjuk rasa dimulai usai pelaksanaan Salat Jumat secara berkonvoi dan dikawal oleh petugas kepolisian. Tidak terlihat aksi bakar ban bekas seperti aksi-aksi sebelumnya.

Namun, massa pengunjuk rasa sempat ribut dengan sejumlah petugas kepolisian saat beberapa pengunjuk rasa membawa plang bertuliskan Masjid Al Khairiyah dan Madrasah Jamiatul Khairiyah yang telah dicopot oleh pihak pengembang, dibawa kembali ke depan hotel tersebut sehingga terjadi saling tarik. Bahkan, seorang pengunjuk rasa bernama Asmui sempat diamankan dan dipukuli oleh beberapa petugas kepolisian, namun dilepas kembali. Usai melakukan aksi unjuk rasa damai itu, massa pengunjuk rasa membawa plang Masjid Al Khairiyah dan Madrasah Jamiatul Khairiyah ke lokasi semula di Jalan Bekiun.

Di lokasi semula itu akhirnya plang Masjid Al Khairiyah tersebut dipasangkan kembali. Akibat unjuk rasa, petugas Satlantas Polresta Medan yang dipimpin langsung oleh Kompol M Risya Mustario mengalihkan arus lalulintas dari Jalan Putri Hijau menuju Jalan Yos Sudarso atau sebaliknya terpaksa dialihkan untuk menghindari kemacatan arus lalulintas.di Jalan Putri Hijau sempat macat sehingga kendaraan bermotor yang akan menuju Jalan Yos Sudarso dan sebaliknya terpaksan dialihkan.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/