25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tak Pernah Ketemu Bandar

Pengakuan Tersangka Pengedar Sabu-sabu yang Dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta

Lima tersangka pengedar sabu-sabu yang dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta mendekam di ruang Tahanan Narkoba Poldasu, bersama dengan  barang bukti 100 gram sabu-sabu. Sementara bandarnya Aseng masuk dalam daftar DPO Dit Narkoba Poldasu.

Kelima tersangka masing-masing Apriyanti, suaminya Miswanto, Putra, Afriansah, Helpan Santoso. Berikut pengakuannya.

Apriyanti saat ditemui Sumut Pos di Mapolda Sumut membenarkan kalau dia dan suaminya  sempat diamankan petugas Narkoba Polresta Medan. Namun, karena tidak terbukti dilepas. “Saya dan suami saya saja yang ditangkap Putra tidak. Namanya tak ada barang bukti saya dilepas. Dari suami saya pun hanya bong (alat isap sabu) saja buktinya. Tapi suami saya ditahan,” kata Apriyanti.

Sementara Putra mengaku dirinya baru sebulan ikut dengan Apriyanti. Menurut Putra, sebelumnya ia hanya bandar sabu paketan yang selalu belanja dengan Miswanto.

Pasca Miswanto ketangkap, Putra mengaku ditelepon Miswanto dari dalam penjara dengan meminta dirinya untuk membantu istrinya menjemput sabu ke Aseng.

“Yang mesan ke Aseng tetap Apriyanti atau Miswanto. Terus saya hanya ngambil saja. Namun, saya tidak pernah ketemu Asen. Saya dijemput dua orang ini,” kata Putra sambil menunjuk Afriansyah dan  Helpan Santoso.

Afriansyah yang mendengar keterangan Putra membenarkan. Kalau Putra sering menerima sabu darinya. Namun, mantan juru parkir di Hotel Cambridge Jalan S Parman Medan itu mengaku dirinya hanya tukang tukang antar oleh Aseng bandar sabu yang kini diburu petugas.
Menurut Afriansyah, setiap mengantar pesanan Asen dia mendapat upah Rp50 ribu per gram.

Disinggung dimana saja Asen memberikan sabu kepadanya, Afriansyah mengatakan di Jalan Bukit Barisan, Krakatau dan ATM BCA yang ada di Lapangan Merdeka.

Sedangkan Helpan Santoso mengaku baru sekali ini ikut dengan abang iparnya untuk mengantarkan sabu. “Baru sekali udah ketangkap, Bang. Saya baru balik dari Batam. Nggak ada kerjaan saya ikut sama abang ipar saya,” kata Helpan. (mag-5)

Pengakuan Tersangka Pengedar Sabu-sabu yang Dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta

Lima tersangka pengedar sabu-sabu yang dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta mendekam di ruang Tahanan Narkoba Poldasu, bersama dengan  barang bukti 100 gram sabu-sabu. Sementara bandarnya Aseng masuk dalam daftar DPO Dit Narkoba Poldasu.

Kelima tersangka masing-masing Apriyanti, suaminya Miswanto, Putra, Afriansah, Helpan Santoso. Berikut pengakuannya.

Apriyanti saat ditemui Sumut Pos di Mapolda Sumut membenarkan kalau dia dan suaminya  sempat diamankan petugas Narkoba Polresta Medan. Namun, karena tidak terbukti dilepas. “Saya dan suami saya saja yang ditangkap Putra tidak. Namanya tak ada barang bukti saya dilepas. Dari suami saya pun hanya bong (alat isap sabu) saja buktinya. Tapi suami saya ditahan,” kata Apriyanti.

Sementara Putra mengaku dirinya baru sebulan ikut dengan Apriyanti. Menurut Putra, sebelumnya ia hanya bandar sabu paketan yang selalu belanja dengan Miswanto.

Pasca Miswanto ketangkap, Putra mengaku ditelepon Miswanto dari dalam penjara dengan meminta dirinya untuk membantu istrinya menjemput sabu ke Aseng.

“Yang mesan ke Aseng tetap Apriyanti atau Miswanto. Terus saya hanya ngambil saja. Namun, saya tidak pernah ketemu Asen. Saya dijemput dua orang ini,” kata Putra sambil menunjuk Afriansyah dan  Helpan Santoso.

Afriansyah yang mendengar keterangan Putra membenarkan. Kalau Putra sering menerima sabu darinya. Namun, mantan juru parkir di Hotel Cambridge Jalan S Parman Medan itu mengaku dirinya hanya tukang tukang antar oleh Aseng bandar sabu yang kini diburu petugas.
Menurut Afriansyah, setiap mengantar pesanan Asen dia mendapat upah Rp50 ribu per gram.

Disinggung dimana saja Asen memberikan sabu kepadanya, Afriansyah mengatakan di Jalan Bukit Barisan, Krakatau dan ATM BCA yang ada di Lapangan Merdeka.

Sedangkan Helpan Santoso mengaku baru sekali ini ikut dengan abang iparnya untuk mengantarkan sabu. “Baru sekali udah ketangkap, Bang. Saya baru balik dari Batam. Nggak ada kerjaan saya ikut sama abang ipar saya,” kata Helpan. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/