28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pasar Induk Mulai Tak Kondusif

triadi/sumut pos PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, Selasa (31/3) dini hari.
triadi/sumut pos
PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk

SUMUTPOS.CO- Di tengah penyataan kontroversi Dirut PD Pasar, Beny Sihotang yang meminta PD Pasar dibubarkan, kondisi Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan mulai tidak kondisif. Bahkan, pedagang yang berjualan di gedung milik Pemko Medan itu sudah merasa tidak nyaman.

Kamis (9/4) dini hari para pembeli yang datang ke Pasar Induk tidak diperbolehkan untuk keluar oleh sujumlah pihak yang mengaku berasal dari PD Pasar dan pengamanan.

“Tadi malam ada keributan di Pasar Induk, sekitar jam 03.00 WIB, pembeli yang datang tidak dibolehkan keluar dengan alasan tidak boleh berjualan di seputaran Jalan Sutomo,” ujar seorang pedagang grosir yang tak mau menyebutkan namanya.

Karena tidak dibolehkan membawa barang keluar, kata dia, pembeli tersebut mengembalikan barang dagangannya ke pedagang grosir. “Untuk apa aku beli barang di sini (Pasar Induk) kalau tidak bisa dibawa keluar,” katanya menirukan pembeli yang mengembalikan barang dagangannya itu.

Diakuinya, di atas pukul 03.00 WIB, lokasi Pasar Induk sudah sepi dari aktivitas perdagangan. Sehingga banyak pedagang yang memilih untuk menghabiskan barang dagangannya itu dengan berjualan kembali di seputaran Jalan Sutomo.

“Karena alasan itulah, di atas pukul 03.00 WIB tidak dibenarkan adanya barang yang keluar. Seharusnya PD Pasar dapat memilah mana pembeli, mana pedagang, kalau seperti ini kejadiannya bisa mati pedagang grosir yang berada di dalam,” jelasnya.

Dia pun meminta kepada Pemko Medan serta PD Pasar untuk bertindak adil dengan melarang pedagang berjualan di seputaran Jalan Sutomo. “Kalau pedagang grosir tetap ada di sekitar Jalan Sutomo, grosir yang ada di Pasar Induk bisa mati secara perlahan. Itu harus jadi pertimbangan PD Pasar, kalau semua diwajibkan pindah maka tidak boleh lagi ada aktifitas jual beli di Pasar Sentral,” harapnya.

Sesama pedagang, lanjut dia, sudah tidak kompak lagi. Dimana pedagang yang sudah bersedia pindah ke lokasi Pasar Induk tidak diperbolehkan kembali lagi berjualan diseputaran Jalan Sutomo karena dianggap telah berkhianat. “Sudah rumit sekarang persoalannya, sesama pedagang juga sudah saling sikut menyikut,” terangnya.

Direktur Operasional PD Pasar Medan, Soleman Harahap membantah telah terjadi keributan di Pasar Induk. Walaupun begitu dia tidak menambik bahwa banyak pembeli yang dilarang untuk membawa barang keluar.

Sebab, kemungkinan besar pembeli itu adalah pedagang yang akan kembali berjualan di seputaran Jalan Sutomo. “Dua hari tidak ada penertiban, sudah 40 persen pedagang kembali berjualan di pasar Central,”ujarnya ketika dihubungi.

Soleman membenarkan bahwa sempat terjadi pertikaian antara pedagang serta petugas keamanan di Pasar Induk akibat banyaknya pedagang yang ingin berjualan di Jalan Sutomo dan sekitarnya. Maka dari itu, pihaknya memberlakukan karcis bagi para pedagang yang membawa barang dagangannya keluar.

“Kita tandai kendaraannya, kalau terlihat di Jalan Sutomo, maka dikemudian hari tidak boleh lagi membawa barang keluar dari Pasar Induk. Toh kondisi pedagang eceran di Pasar Induk sudah lebih baik saat ini, jadi untuk apa pindah,”jelasnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Medan, M Sofyan menuturkan bahwa dirinya sudah melaporkan kondisi terakhir seputaran Jalan Sutomo dan sekitarnya yang masih dikuasai pedagang kepada pimpinannya yakni Wali Kota Medan.

Kepada Wali Kota, Sofyan mengaku menyampaikan beberap strategi yang sedang disusunnya untuk menghadapi pedagang yang masih memilih bertahan berjualan. Namun, dirinya enggan menyebutkan hasil pertemuan tersebut.

“Kita memang mundur beberapa langkah, tapi bukan berarti kalah. Mundur untuk menyusun strategi yang akan dipergunakan menghadapi pedagang, apalagi kekerasan tidak harus dihadapi dengan kekerasan,”kata Sofyan.(dik/adz)

triadi/sumut pos PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, Selasa (31/3) dini hari.
triadi/sumut pos
PASAR INDUK: Ribuan pedagang memadati Pasar Induk

SUMUTPOS.CO- Di tengah penyataan kontroversi Dirut PD Pasar, Beny Sihotang yang meminta PD Pasar dibubarkan, kondisi Pasar Induk di Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan mulai tidak kondisif. Bahkan, pedagang yang berjualan di gedung milik Pemko Medan itu sudah merasa tidak nyaman.

Kamis (9/4) dini hari para pembeli yang datang ke Pasar Induk tidak diperbolehkan untuk keluar oleh sujumlah pihak yang mengaku berasal dari PD Pasar dan pengamanan.

“Tadi malam ada keributan di Pasar Induk, sekitar jam 03.00 WIB, pembeli yang datang tidak dibolehkan keluar dengan alasan tidak boleh berjualan di seputaran Jalan Sutomo,” ujar seorang pedagang grosir yang tak mau menyebutkan namanya.

Karena tidak dibolehkan membawa barang keluar, kata dia, pembeli tersebut mengembalikan barang dagangannya ke pedagang grosir. “Untuk apa aku beli barang di sini (Pasar Induk) kalau tidak bisa dibawa keluar,” katanya menirukan pembeli yang mengembalikan barang dagangannya itu.

Diakuinya, di atas pukul 03.00 WIB, lokasi Pasar Induk sudah sepi dari aktivitas perdagangan. Sehingga banyak pedagang yang memilih untuk menghabiskan barang dagangannya itu dengan berjualan kembali di seputaran Jalan Sutomo.

“Karena alasan itulah, di atas pukul 03.00 WIB tidak dibenarkan adanya barang yang keluar. Seharusnya PD Pasar dapat memilah mana pembeli, mana pedagang, kalau seperti ini kejadiannya bisa mati pedagang grosir yang berada di dalam,” jelasnya.

Dia pun meminta kepada Pemko Medan serta PD Pasar untuk bertindak adil dengan melarang pedagang berjualan di seputaran Jalan Sutomo. “Kalau pedagang grosir tetap ada di sekitar Jalan Sutomo, grosir yang ada di Pasar Induk bisa mati secara perlahan. Itu harus jadi pertimbangan PD Pasar, kalau semua diwajibkan pindah maka tidak boleh lagi ada aktifitas jual beli di Pasar Sentral,” harapnya.

Sesama pedagang, lanjut dia, sudah tidak kompak lagi. Dimana pedagang yang sudah bersedia pindah ke lokasi Pasar Induk tidak diperbolehkan kembali lagi berjualan diseputaran Jalan Sutomo karena dianggap telah berkhianat. “Sudah rumit sekarang persoalannya, sesama pedagang juga sudah saling sikut menyikut,” terangnya.

Direktur Operasional PD Pasar Medan, Soleman Harahap membantah telah terjadi keributan di Pasar Induk. Walaupun begitu dia tidak menambik bahwa banyak pembeli yang dilarang untuk membawa barang keluar.

Sebab, kemungkinan besar pembeli itu adalah pedagang yang akan kembali berjualan di seputaran Jalan Sutomo. “Dua hari tidak ada penertiban, sudah 40 persen pedagang kembali berjualan di pasar Central,”ujarnya ketika dihubungi.

Soleman membenarkan bahwa sempat terjadi pertikaian antara pedagang serta petugas keamanan di Pasar Induk akibat banyaknya pedagang yang ingin berjualan di Jalan Sutomo dan sekitarnya. Maka dari itu, pihaknya memberlakukan karcis bagi para pedagang yang membawa barang dagangannya keluar.

“Kita tandai kendaraannya, kalau terlihat di Jalan Sutomo, maka dikemudian hari tidak boleh lagi membawa barang keluar dari Pasar Induk. Toh kondisi pedagang eceran di Pasar Induk sudah lebih baik saat ini, jadi untuk apa pindah,”jelasnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Medan, M Sofyan menuturkan bahwa dirinya sudah melaporkan kondisi terakhir seputaran Jalan Sutomo dan sekitarnya yang masih dikuasai pedagang kepada pimpinannya yakni Wali Kota Medan.

Kepada Wali Kota, Sofyan mengaku menyampaikan beberap strategi yang sedang disusunnya untuk menghadapi pedagang yang masih memilih bertahan berjualan. Namun, dirinya enggan menyebutkan hasil pertemuan tersebut.

“Kita memang mundur beberapa langkah, tapi bukan berarti kalah. Mundur untuk menyusun strategi yang akan dipergunakan menghadapi pedagang, apalagi kekerasan tidak harus dihadapi dengan kekerasan,”kata Sofyan.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/