25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Ramadhan Fair Masih Ditutup, The Kitchen of Asia Buka Lebih Awal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan jika pusat kuliner Ramadhan Fair Kota Medan tidak akan dibuka dalam suasana Ramadan 1442 H tahun ini. Sama seperti tahun 2020 atau Ramadan 1441 H yang lalu, Ramadhan Fair di Kota Medan tahun ini tidak dibuka karena situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda.

BERKUNJUNG: Menparekaraf Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kesawan City Walk The Kitchen Of Asia , sehari sebelum diresmikan.markus/sumut pos.

“Ramadhan Fair sama seperti tahun lalu, tahun ini tetap belum bisa kita buka. Ini kita lakukan untuk menghindari kerumunan, menjaga prokes. Itu saja,” ucap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan, Drs H Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Namun begitu, Agus mengatakan, jika The Kitchen of Asia di kawasan Kesawan tetap akan dibuka saat bulan puasa tahun ini. Apalagi, Pemko Medan telah mengatur dengan baik, agar protokol kesehatan tetap dijaga di kawasan tersebut. “Kalau angkringan dan pedagang UMKM di Kesawan tetap buka di bulan Ramadan nanti. Alhamdulillah saat ini para pedagang UMKM di kawasan Kesawan sudah cukup lengkap, respon masyarakat pun positif. Sesuai target Pemko Medan, kita berfokus mengembangkan kawasan Kesawan,” ujarnya.

Dikatakan Agus, selama ini, pedagang kuliner di kawasan Kesawan memang mulai menjajakan dagangannya sekitar pukul 18.00 WIB. Bahkan sebagian lainnya, banyak yang baru mulai menjajakan dagangannya pada pukul 19.00 WIB. Namun untuk di bulan Ramadan nanti, pihaknya berkeinginan untuk memajukan jadwal operasi The Kitchen of Asia. Hal itu dilakukan, untuk memfasilitasi masyarakat atau pengunjung The Kitchen of Asia agar dapat menikmati jajanan kuliner di kawasan Kesawan sambil berbuka puasa.

“Rencananya memang begitu, kalau bisa jam operasionalnya dimajukan jadi jam 5 (sore). Supaya nantinya pengunjung bisa datang ke sana dan berbuka puasa di sana. Kita usahakan lah, agar bisa memfasilitasi masyarakat yang mau berbuka puasa. Kebetulan di kawasan Kesawan kan ada 2 masjid yang dekat, jadi bisa Salat Maghrib juga di sana,” ujarnya.

Hanya saja, kata Agus, hal itu masih akan dibicarakan dan diajukan kepada Wali Kota Medan.

“Ya kita izin dulu ke Pak Wali. Kalau diizinkan, ya bisa saja kita buka lebih awal. Saya rasa bukan hal yang sulit untuk menginformasikan kepada para pelaku UMKM di sana, bahwa nantinya di bulan Ramadan, kita mau jam operasional agar bisa memfasilitasi masyarakat berbuka puasa,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin, meminta Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan untuk berpikir keras terkait meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan di tahun 2021 ini akibat belum dibukanya Ramadhan Fair.

“Setahu kita, Ramadhan Fair itu menghasilkan PAD yang cukup besar untuk Kota Medan walaupun hanya beroperasi selama 1 bulan. Kita dukung Pemko Medan yang tidak membukanya di tahun ini karena masih dalam situasi pandemi, tapi kita juga meminta Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UMKM agar segera mencari cara untuk menghasilkan PAD pengganti Ramadhan Fair,” tegas Duin.

Politisi PDIP ini pun mengaku sangat mendukung langkah Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam mengembangkan kawasan Kesawan sebagai salah satu pusat kawasan Pariwisata di Kota Medan dengan didukung sebagai kawasan Heritage dan Pusat Kuliner The Kitchen of Asia. Tentunya, kawasan ini diharapkan sebagai salah satu kawasan penghasil PAD bagi Pemko Medan, apabila OPD terkait dapat mengelolanya dengan baik. “Saya harapkan, kalaupun nantinya kawasan Kesawan ini akan memfasilitasi masyarakat yang ingin berbuka puasa, maka segera lah sosialisasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya juga turut mendorong majunya jam operasional The Kitchen of Asia di Kawasan Kesawan selama Bulan Ramadan. Pasalnya, hal itu dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke kawasan Kesawan.

“Tapi kita juga berharap agar OPD terkait dapat mengawasi jalannya prokes secara baik. Komisi I nantinya akan mencoba berkomunikasi juga soal hal ini, apakah memungkinkan untuk dimajukannya jam operasional atau tidak,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan jika pusat kuliner Ramadhan Fair Kota Medan tidak akan dibuka dalam suasana Ramadan 1442 H tahun ini. Sama seperti tahun 2020 atau Ramadan 1441 H yang lalu, Ramadhan Fair di Kota Medan tahun ini tidak dibuka karena situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda.

BERKUNJUNG: Menparekaraf Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kesawan City Walk The Kitchen Of Asia , sehari sebelum diresmikan.markus/sumut pos.

“Ramadhan Fair sama seperti tahun lalu, tahun ini tetap belum bisa kita buka. Ini kita lakukan untuk menghindari kerumunan, menjaga prokes. Itu saja,” ucap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan, Drs H Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Namun begitu, Agus mengatakan, jika The Kitchen of Asia di kawasan Kesawan tetap akan dibuka saat bulan puasa tahun ini. Apalagi, Pemko Medan telah mengatur dengan baik, agar protokol kesehatan tetap dijaga di kawasan tersebut. “Kalau angkringan dan pedagang UMKM di Kesawan tetap buka di bulan Ramadan nanti. Alhamdulillah saat ini para pedagang UMKM di kawasan Kesawan sudah cukup lengkap, respon masyarakat pun positif. Sesuai target Pemko Medan, kita berfokus mengembangkan kawasan Kesawan,” ujarnya.

Dikatakan Agus, selama ini, pedagang kuliner di kawasan Kesawan memang mulai menjajakan dagangannya sekitar pukul 18.00 WIB. Bahkan sebagian lainnya, banyak yang baru mulai menjajakan dagangannya pada pukul 19.00 WIB. Namun untuk di bulan Ramadan nanti, pihaknya berkeinginan untuk memajukan jadwal operasi The Kitchen of Asia. Hal itu dilakukan, untuk memfasilitasi masyarakat atau pengunjung The Kitchen of Asia agar dapat menikmati jajanan kuliner di kawasan Kesawan sambil berbuka puasa.

“Rencananya memang begitu, kalau bisa jam operasionalnya dimajukan jadi jam 5 (sore). Supaya nantinya pengunjung bisa datang ke sana dan berbuka puasa di sana. Kita usahakan lah, agar bisa memfasilitasi masyarakat yang mau berbuka puasa. Kebetulan di kawasan Kesawan kan ada 2 masjid yang dekat, jadi bisa Salat Maghrib juga di sana,” ujarnya.

Hanya saja, kata Agus, hal itu masih akan dibicarakan dan diajukan kepada Wali Kota Medan.

“Ya kita izin dulu ke Pak Wali. Kalau diizinkan, ya bisa saja kita buka lebih awal. Saya rasa bukan hal yang sulit untuk menginformasikan kepada para pelaku UMKM di sana, bahwa nantinya di bulan Ramadan, kita mau jam operasional agar bisa memfasilitasi masyarakat berbuka puasa,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin, meminta Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan untuk berpikir keras terkait meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan di tahun 2021 ini akibat belum dibukanya Ramadhan Fair.

“Setahu kita, Ramadhan Fair itu menghasilkan PAD yang cukup besar untuk Kota Medan walaupun hanya beroperasi selama 1 bulan. Kita dukung Pemko Medan yang tidak membukanya di tahun ini karena masih dalam situasi pandemi, tapi kita juga meminta Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UMKM agar segera mencari cara untuk menghasilkan PAD pengganti Ramadhan Fair,” tegas Duin.

Politisi PDIP ini pun mengaku sangat mendukung langkah Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam mengembangkan kawasan Kesawan sebagai salah satu pusat kawasan Pariwisata di Kota Medan dengan didukung sebagai kawasan Heritage dan Pusat Kuliner The Kitchen of Asia. Tentunya, kawasan ini diharapkan sebagai salah satu kawasan penghasil PAD bagi Pemko Medan, apabila OPD terkait dapat mengelolanya dengan baik. “Saya harapkan, kalaupun nantinya kawasan Kesawan ini akan memfasilitasi masyarakat yang ingin berbuka puasa, maka segera lah sosialisasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya juga turut mendorong majunya jam operasional The Kitchen of Asia di Kawasan Kesawan selama Bulan Ramadan. Pasalnya, hal itu dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke kawasan Kesawan.

“Tapi kita juga berharap agar OPD terkait dapat mengawasi jalannya prokes secara baik. Komisi I nantinya akan mencoba berkomunikasi juga soal hal ini, apakah memungkinkan untuk dimajukannya jam operasional atau tidak,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/