30 C
Medan
Saturday, December 7, 2024
spot_img

Sekwan Usut Maling di Gedung Dewan

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sekretariat DPRD Medan bergerak cepat mengusut maraknya maling di gedung DPRD Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis. Gedung wakil rakyat itu dalam beberapa waktu lalu, kerap dijadikan sasaran tangan-tangan jahil dan oknum yang tidak bertanggungjawab.

Hal ini dikatakan Pelaksana Tugas Sekretaris DPRD Medan, Hj Alida kepada Sumut Pos, Kamis (19/1). “Lagi kami usut. Kami sudah minta pihak keamanan internal di gedung DPRD Medan untuk mengintrogasi pekerja clearing service, staf dan tenaga honor,” katanya.

Dia mengakui kalau laporan mengenai peristiwa kehilangan ini sudah disampaikan seorang anggota dewan kepada pihaknya. “Ya, kemarin Bu Umi Kalsum sudah menyampaikan soal ini. Dia mengaku laptop kerjanya hilang di ruang Fraksi PDIP,” ungkap Uni, sapaan Hj Alida.

Uni mengungkapkan, pihaknya akan menunggu laporan dari pihak keamanan internal, sebelum mengambil tindakan hukum. Wanita berhijab ini pun mengklaim, pihaknya sudah membuat laporan polisi (LP) atas pencurian laptop Umi Kalsum. “LP sudah, namun memang sedang kami usut. Semua diwawancarai oleh petugas keamanan internal di sini. Jadi kami menunggu hasilnya dulu,” katanya.

Terkait pemasangan CCTV atau kamera pengintai di gedung DPRD Medan yang sudah terpasang namun tidak berfungsi, Uni menepis isu tersebut. Dia menjelaskan, pengadaan kamera pengintai pada tahun anggaran 2016, baru diperuntukkan di ruang paripurna.

“Jadi gak benar informasi ada yang bilang di ruang fraksi dan ruang lainnya sudah terpasang CCTV. Karena kami baru ada usulkan di 2016 untuk ruang paripurna saja,” kata Uni tanpa mau menyebut berapa unit pengadaan CCTV di tahun anggaran tersebut.

Sekretariat DPRD Medan juga mengusulkan permohonan pengadaan CCTV pada 2017 ini. Akan tetapi Uni lagi-lagi tidak mengingat rincian pengadaan kamera pengintai itu. “Ada (diusulkan) tahun ini. Cuma tidak bisa saya sebutkan angka pasti, karena DPA (Daftar Pelaksanaan Anggaran) kan belum turun. Jadi ya kita lihat dululah DPA-nya,” katanya.

Sembari menunggu pengusutan yang tengah dilakukan saat ini, pihaknya menduga oknum cleaning service (petugas atau pekerja kebersihan/CS) ada yang coba memanfaatkan situasi tersebut.”Jumlah (pekerja CS) di sini kan sudah banyak. Mereka juga yang kerap membersihkan seluruh ruangan di gedung DPRD Medan ini. Ya namanya juga asumsikan boleh-boleh saja. Gambaran kita sejauh ini ya seperti itu. Tapi begitupun kami menunggu dulu laporan dari pihak keamanan,” katanya.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Harahap mengatakan, pihaknya telah meminta penanggungjawab keamanan di gedung DPRD Medan untuk menindaklajuti laporan anggota dewan yang kehilangan laptop tersebut. “Soal keamanan seisi gedung inikan menjadi tanggung jawab mereka (sekuriti). Begitu ada laporan yang masuk sama kami, hal itu segera ditindaklajuti. Kami minta tanggung jawab mereka,” ujarnya.

Berbeda seperti pernyataan Uni, Andi justru menyampaikan kejadian ini belum pihaknya teruskan sampai ke kepolisian. “Belumlah, kan ini (kejadian) diinternal kita. Makanya kita minta pertanggungjawaban sekuriti di sini, karena mereka yang saban hari menjaga,” tutur Andi.

Andi baru mengetahui laporan kehilangan laptop milik Umi Kalsum, Anggota Komisi A DPRD Medan dari Fraksi PDIP. Sedangkan informasi bahwa ruang kerja Rajuddin Sagala yang juga anggota Komisi A dari Fraksi PKS, ada diacak-acak oknum tak dikenal (OTK), dia belum mengetahuinya. “Kalau soal Pak Rajuddin itu baru tahu ini saya informasinya. Karena laporan itu belum ada kami terima,” katanya.

Menyikapi marak aksi pencurian sehingga gedung dewan jadi tidak aman lagi, Andi mengungkapkan pihaknya siap mengevaluasi dan memperbarui sistem keamanan di gedung wakil rakyat itu di kemudian hari. “Ini tentu jadi pelajaran ke depan buat kami. Pasti ada evaluasi atas kerja sama dengan penyedia jasa sekuriti yang sudah terjalin selama 3 tahun, dengan melihat maraknya pencurian ini. Seperti apa antisipasi ke depan, apakah sistem pengamanan semakin diperketat dan sebagainya perlu kami lakukan. Dan yang terpenting, dari penelusuran mereka nantinya, akan diketahui siapa yang sehari-hari memegang kunci di tiap ruangan. PT. Delta adalah perusahaan penyedia jasa sekuriti di gedung DPRD Medan,” katanya. (prn/ila)

 

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Gedung DPRD Medan di jalan kapten Maulana Lubis Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sekretariat DPRD Medan bergerak cepat mengusut maraknya maling di gedung DPRD Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis. Gedung wakil rakyat itu dalam beberapa waktu lalu, kerap dijadikan sasaran tangan-tangan jahil dan oknum yang tidak bertanggungjawab.

Hal ini dikatakan Pelaksana Tugas Sekretaris DPRD Medan, Hj Alida kepada Sumut Pos, Kamis (19/1). “Lagi kami usut. Kami sudah minta pihak keamanan internal di gedung DPRD Medan untuk mengintrogasi pekerja clearing service, staf dan tenaga honor,” katanya.

Dia mengakui kalau laporan mengenai peristiwa kehilangan ini sudah disampaikan seorang anggota dewan kepada pihaknya. “Ya, kemarin Bu Umi Kalsum sudah menyampaikan soal ini. Dia mengaku laptop kerjanya hilang di ruang Fraksi PDIP,” ungkap Uni, sapaan Hj Alida.

Uni mengungkapkan, pihaknya akan menunggu laporan dari pihak keamanan internal, sebelum mengambil tindakan hukum. Wanita berhijab ini pun mengklaim, pihaknya sudah membuat laporan polisi (LP) atas pencurian laptop Umi Kalsum. “LP sudah, namun memang sedang kami usut. Semua diwawancarai oleh petugas keamanan internal di sini. Jadi kami menunggu hasilnya dulu,” katanya.

Terkait pemasangan CCTV atau kamera pengintai di gedung DPRD Medan yang sudah terpasang namun tidak berfungsi, Uni menepis isu tersebut. Dia menjelaskan, pengadaan kamera pengintai pada tahun anggaran 2016, baru diperuntukkan di ruang paripurna.

“Jadi gak benar informasi ada yang bilang di ruang fraksi dan ruang lainnya sudah terpasang CCTV. Karena kami baru ada usulkan di 2016 untuk ruang paripurna saja,” kata Uni tanpa mau menyebut berapa unit pengadaan CCTV di tahun anggaran tersebut.

Sekretariat DPRD Medan juga mengusulkan permohonan pengadaan CCTV pada 2017 ini. Akan tetapi Uni lagi-lagi tidak mengingat rincian pengadaan kamera pengintai itu. “Ada (diusulkan) tahun ini. Cuma tidak bisa saya sebutkan angka pasti, karena DPA (Daftar Pelaksanaan Anggaran) kan belum turun. Jadi ya kita lihat dululah DPA-nya,” katanya.

Sembari menunggu pengusutan yang tengah dilakukan saat ini, pihaknya menduga oknum cleaning service (petugas atau pekerja kebersihan/CS) ada yang coba memanfaatkan situasi tersebut.”Jumlah (pekerja CS) di sini kan sudah banyak. Mereka juga yang kerap membersihkan seluruh ruangan di gedung DPRD Medan ini. Ya namanya juga asumsikan boleh-boleh saja. Gambaran kita sejauh ini ya seperti itu. Tapi begitupun kami menunggu dulu laporan dari pihak keamanan,” katanya.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Harahap mengatakan, pihaknya telah meminta penanggungjawab keamanan di gedung DPRD Medan untuk menindaklajuti laporan anggota dewan yang kehilangan laptop tersebut. “Soal keamanan seisi gedung inikan menjadi tanggung jawab mereka (sekuriti). Begitu ada laporan yang masuk sama kami, hal itu segera ditindaklajuti. Kami minta tanggung jawab mereka,” ujarnya.

Berbeda seperti pernyataan Uni, Andi justru menyampaikan kejadian ini belum pihaknya teruskan sampai ke kepolisian. “Belumlah, kan ini (kejadian) diinternal kita. Makanya kita minta pertanggungjawaban sekuriti di sini, karena mereka yang saban hari menjaga,” tutur Andi.

Andi baru mengetahui laporan kehilangan laptop milik Umi Kalsum, Anggota Komisi A DPRD Medan dari Fraksi PDIP. Sedangkan informasi bahwa ruang kerja Rajuddin Sagala yang juga anggota Komisi A dari Fraksi PKS, ada diacak-acak oknum tak dikenal (OTK), dia belum mengetahuinya. “Kalau soal Pak Rajuddin itu baru tahu ini saya informasinya. Karena laporan itu belum ada kami terima,” katanya.

Menyikapi marak aksi pencurian sehingga gedung dewan jadi tidak aman lagi, Andi mengungkapkan pihaknya siap mengevaluasi dan memperbarui sistem keamanan di gedung wakil rakyat itu di kemudian hari. “Ini tentu jadi pelajaran ke depan buat kami. Pasti ada evaluasi atas kerja sama dengan penyedia jasa sekuriti yang sudah terjalin selama 3 tahun, dengan melihat maraknya pencurian ini. Seperti apa antisipasi ke depan, apakah sistem pengamanan semakin diperketat dan sebagainya perlu kami lakukan. Dan yang terpenting, dari penelusuran mereka nantinya, akan diketahui siapa yang sehari-hari memegang kunci di tiap ruangan. PT. Delta adalah perusahaan penyedia jasa sekuriti di gedung DPRD Medan,” katanya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/