26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tri Juli Sukaryana: Wartawan Itu Beda, Perspektif Berita dapat Menggiring Isu Tertentu

SUMUTPOS.CO – Yang membedakan wartawan dengan penulis bloger ataupun penulis di media sosial ialah mampu membaca perspektif yang unik. Dikatakan unik karena mampu berpikir luas terhadap sudut pandang suatu kejadian. Pada barita bencana alam misalnya, perspektif yang unik dapat menjadikan situasi tersebut menjadi perspektif pendidikan.

Dicontohkan hasil karya jurnalis menyajikan fakta bahwa anak sekolah dasar yang terkena bencana alam butuhkan uluran tangan dermawan. Apalagi wartawan spesialis pendikan, pasti mampu menggiring insiden tersebut ke isu pendidikan. Hal tersebut dikatakan oleh wartawan senior (10/4) yang juga mentor pada evaluasi program pelatihan jurnalistik yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Tri juli Sukaryana.

Ia juga menjelaskan bahwa menguasai perspektif saat menulis berita harus dilatih secara continues, sehingga menjadi skill yang jarang dimiliki. Kuasai bahasa istilah asing, fokus dan gali lebih dalam kepada narasumber.

“Tak hanya itu saja, wartawan juga mampu menyajikan bahasa sesuai target pembaca, apakah bahasa tersebut disajikan dengan bahasa yang intelektual atau bahasa yang sederhana saja,” jelas Tri.

Mentor juga mendorong agar wartawan tidak ‘miss article’ saat menulis berita. Kesalahan pada tulisan bukan pada ketikan saja, namun hindari berita yang terlalu banyak tulisan normatif. Pernyataan normatif (normative statements) adalah pernyataan berdasarkan pendapat narasumber tentang apa yang harus atau seharusnya terjadi.

Misalnya pada peryataan pejabat publik, “Kami akan melayani rakyat,” Yaa, pejabat publik tugasnya memang melayani rakyat. Hal semacam itulah yang disebut pernyataan normatif dari narasumber.

Menurut Tri Juli, dalam menjalankan tugas galilah informasi apapun yang menarik dari narasumber, jangan takut dibilang bodoh akibat banyak bertanya.

“Wartawan gak mesti terlihat intelektual, pura-pura bodoh juga gak masalah. Hal tersebut dilakukan demi mendapat informasi yang mendalam,” pungkasnya. (dat)

SUMUTPOS.CO – Yang membedakan wartawan dengan penulis bloger ataupun penulis di media sosial ialah mampu membaca perspektif yang unik. Dikatakan unik karena mampu berpikir luas terhadap sudut pandang suatu kejadian. Pada barita bencana alam misalnya, perspektif yang unik dapat menjadikan situasi tersebut menjadi perspektif pendidikan.

Dicontohkan hasil karya jurnalis menyajikan fakta bahwa anak sekolah dasar yang terkena bencana alam butuhkan uluran tangan dermawan. Apalagi wartawan spesialis pendikan, pasti mampu menggiring insiden tersebut ke isu pendidikan. Hal tersebut dikatakan oleh wartawan senior (10/4) yang juga mentor pada evaluasi program pelatihan jurnalistik yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Tri juli Sukaryana.

Ia juga menjelaskan bahwa menguasai perspektif saat menulis berita harus dilatih secara continues, sehingga menjadi skill yang jarang dimiliki. Kuasai bahasa istilah asing, fokus dan gali lebih dalam kepada narasumber.

“Tak hanya itu saja, wartawan juga mampu menyajikan bahasa sesuai target pembaca, apakah bahasa tersebut disajikan dengan bahasa yang intelektual atau bahasa yang sederhana saja,” jelas Tri.

Mentor juga mendorong agar wartawan tidak ‘miss article’ saat menulis berita. Kesalahan pada tulisan bukan pada ketikan saja, namun hindari berita yang terlalu banyak tulisan normatif. Pernyataan normatif (normative statements) adalah pernyataan berdasarkan pendapat narasumber tentang apa yang harus atau seharusnya terjadi.

Misalnya pada peryataan pejabat publik, “Kami akan melayani rakyat,” Yaa, pejabat publik tugasnya memang melayani rakyat. Hal semacam itulah yang disebut pernyataan normatif dari narasumber.

Menurut Tri Juli, dalam menjalankan tugas galilah informasi apapun yang menarik dari narasumber, jangan takut dibilang bodoh akibat banyak bertanya.

“Wartawan gak mesti terlihat intelektual, pura-pura bodoh juga gak masalah. Hal tersebut dilakukan demi mendapat informasi yang mendalam,” pungkasnya. (dat)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/