26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Teroris Bajak Pesawat di Polonia

MEDAN-Pesawat Cheetah Air dibajak kawanan teroris, di Bandara Polonia Medan, Kamis (9/6) pagi. Pesawat yang mengangkut 70 penumpang dari Malaysia itu langsung ditembaki teroris saat mendarat. Mesin sebelah kiri meledak dan mengakibatkan kebakaran. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami luka ringan dan luka bakar.

Selang beberapa menit terdengar suara ledakan dari pesawat, tiga unit pemadam kebakaran Bandara Polonia pun tiba di TKP dan an langsung melakukan upaya pemadaman. Disusul mobil ambulance, tim SAR dan PMI untuk menyelamatkan penumpang, pilot, copilot dan beberapa pramugari yang berada di dalam pesawat. Para teroris juga menembak 3 mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk melakukan pemadamann
karena lambung pesawat terbakar.

Dari upaya yang dilakukan petugas SAR dan PMI, 5 penumpang tewas terpanggang, 9 orang mengalami luka bakar berat, 35 orang luka ringan dan 32 lainnya mengalami trauma.

Sedangkan empat penumpang lainnya disandera oleh tiga orang teroris bersenjata dan menggunakan sebo. Dua orang bersenjatakan SS1 dan seorang lagi bersenjatakan FN. Sandera pun dibawa kabur para teroris. Pihak Bandara Polonia Medan pun berusaha melakukan negosiasi untuk melepaskan para sandera. Dalam negosiasi tersebut, pemimpin teroris meminta uang tebusan Rp1 miliar. Negosiasi sengaja dilakukan pihak Bandara Polonia untuk mengulur waktu sembari menunggu Paskhas TNI AU tiba di lokasi penyanderaan. Sepuluh menit negosiasi tak menemukan kesepakatan, teroris menembak kaki seorang sandera.

Tidak lama kemudian, enam personel Paskhas TNI AU melakukan pengepungan lokasi penyanderaan. Akhirnya ketiga teroris berhasil dilumpuhkan oleh sniper yang tanpa sepengetahuan teroris sudah bersiaga di menara pengawas. Paskhas pun memboyong ketiga teroris untuk diamankan. Sedangkan keempat korban sandera dilarikan ke RS terdekat. Paskhas TNI AU akhirnya berhasil menyelamatkan penumpang yang disandera para teroris.

Pantauan wartawan Koran ini, peristiwa tersebut membuat heboh warga di lokasi bandara polonia Medan. Terutama saat mendengarkan suara ledakan dan juga asap dari bekas ban yang terbakar. “Ternyata hanya latihan, saya pikir sungguhan habis ledakannya lumayan besar sih,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Penembakan dan penyanderaan tersebut memang sebuah simulasi yang dilakukan TNI AU bekerja sama dengan PT Angkasa Pura dalam menanggulangi pembajakan pesawat. Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) Dirgantara Raharja ke-9 ini berlangsung di Avron Bandara Polonia Medan.

Dirut PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Tri S Sunako mengatakan, simulasi ini rutin dilakukan, dua tahun sekali. Tujuan latihan ini untuk kesiapan para personel serta peralatan antipasi gangguan keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Simulasi ini kita lakukan bekerja sama dengan pihak TNI AU dalam mengantisipasi tindakan sabotase para teroris,” tukasnya kepada wartawan di Bandara Polonia Medan.(jon)

MEDAN-Pesawat Cheetah Air dibajak kawanan teroris, di Bandara Polonia Medan, Kamis (9/6) pagi. Pesawat yang mengangkut 70 penumpang dari Malaysia itu langsung ditembaki teroris saat mendarat. Mesin sebelah kiri meledak dan mengakibatkan kebakaran. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami luka ringan dan luka bakar.

Selang beberapa menit terdengar suara ledakan dari pesawat, tiga unit pemadam kebakaran Bandara Polonia pun tiba di TKP dan an langsung melakukan upaya pemadaman. Disusul mobil ambulance, tim SAR dan PMI untuk menyelamatkan penumpang, pilot, copilot dan beberapa pramugari yang berada di dalam pesawat. Para teroris juga menembak 3 mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk melakukan pemadamann
karena lambung pesawat terbakar.

Dari upaya yang dilakukan petugas SAR dan PMI, 5 penumpang tewas terpanggang, 9 orang mengalami luka bakar berat, 35 orang luka ringan dan 32 lainnya mengalami trauma.

Sedangkan empat penumpang lainnya disandera oleh tiga orang teroris bersenjata dan menggunakan sebo. Dua orang bersenjatakan SS1 dan seorang lagi bersenjatakan FN. Sandera pun dibawa kabur para teroris. Pihak Bandara Polonia Medan pun berusaha melakukan negosiasi untuk melepaskan para sandera. Dalam negosiasi tersebut, pemimpin teroris meminta uang tebusan Rp1 miliar. Negosiasi sengaja dilakukan pihak Bandara Polonia untuk mengulur waktu sembari menunggu Paskhas TNI AU tiba di lokasi penyanderaan. Sepuluh menit negosiasi tak menemukan kesepakatan, teroris menembak kaki seorang sandera.

Tidak lama kemudian, enam personel Paskhas TNI AU melakukan pengepungan lokasi penyanderaan. Akhirnya ketiga teroris berhasil dilumpuhkan oleh sniper yang tanpa sepengetahuan teroris sudah bersiaga di menara pengawas. Paskhas pun memboyong ketiga teroris untuk diamankan. Sedangkan keempat korban sandera dilarikan ke RS terdekat. Paskhas TNI AU akhirnya berhasil menyelamatkan penumpang yang disandera para teroris.

Pantauan wartawan Koran ini, peristiwa tersebut membuat heboh warga di lokasi bandara polonia Medan. Terutama saat mendengarkan suara ledakan dan juga asap dari bekas ban yang terbakar. “Ternyata hanya latihan, saya pikir sungguhan habis ledakannya lumayan besar sih,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Penembakan dan penyanderaan tersebut memang sebuah simulasi yang dilakukan TNI AU bekerja sama dengan PT Angkasa Pura dalam menanggulangi pembajakan pesawat. Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) Dirgantara Raharja ke-9 ini berlangsung di Avron Bandara Polonia Medan.

Dirut PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Tri S Sunako mengatakan, simulasi ini rutin dilakukan, dua tahun sekali. Tujuan latihan ini untuk kesiapan para personel serta peralatan antipasi gangguan keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Simulasi ini kita lakukan bekerja sama dengan pihak TNI AU dalam mengantisipasi tindakan sabotase para teroris,” tukasnya kepada wartawan di Bandara Polonia Medan.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/