MEDAN- Sumari (78) warga Dusun Jambur IX, Kecamatan Kuala Hulu, Labuhanbatu Utara, ditemukan tewas di kediamannya, Jumat (8/6) sore 18.00 WIB.
Pria yang dikenal sebagai toke sawit ini, tewas dengan luka gorok di leher dan sembilan luka tusuk pada punggung dan luka tusuk pada kepala sebanyak satu tusukan. Korban diduga menjadi korban perampokan, karena uang korban dibawa kabur pelaku.
Keterangan diperoleh Sumut Pos dari kerabat korban saat ditemui di RSU Pirngadi Medan, Sabtu (9/6), Sumari ditemukan pertama kali oleh anaknya, Sunarti (42) di dalam ruang tengah rumah mereka dengan posisi terlentang dengan kondisi leher tergorok, dan tubuh penuh tusukan. . Melihat itu, Sunarti langsung memberitahukan temuannya tersebut kepada warga dan kepolisian. Seketika warga menyemut dan petugas kepolisian pun langsung turun ke lokasi.
Pengakuan Sunarti, ayahnya itu (Sumari, red) Jumat (8/6) siang masih terlihat di warungnya yang berada di depan rumah korban. Karena warung itu ramai dikunjungi pembeli, Sumari pun pulang.
“Bapak pulang untuk istirahat sebentar ke rumah dan biasanya bapak datang lagi ke warung,” jelasnya saat ditemui di instalasi jenazah RSU Dr Pirngadi Medan.
Ditambahkan dia, karena tak kunjung datang, dia pun mencoba menyusul ayahnya di rumah. Karena setelah pulang ke rumah beristirahat, Sumari biasanya datang lagi, namun setelah beberapa jam tak datang-datang, Sunarti pun menjemputnya.”Saya melihat pintu rumah terkunci saat saya tiba di rumah,” terangnya.
Lanjutnya, melihat pintu rumah terkunci, lalu dirinya pun masuk dari belakang rumah. Saat dibuka pintu belakang, dia langsung terkejut melihat ayahnya sudah meninggal dunia.
“Leher bapak digorok, punggungnya ditusuk dengan sembilan tusukan dan kepalanya juga ditusuk satu kali,” jelasnya.
Diakuinya, pelaku diduga orang dekat karena sehabis mengambil uang lalu kabur dari pintu belakang. “Diduga pelakunya orang dekat bang, karena dia tahu seluk beluk rumah. Uang yang diambil dari lemari itu jumlahnya Rp22 juta, bapak sempat bilang kalau bapak punya uang Rp22 juta kepada saya saat datang ke warung,” bebernya.
Sunarti yang ditemani saudaranya, Heri (40) menyebutkan, pihaknya meminta kepada kepolisian untuk membongkar siapa pelaku pembunuhan ayahnya yang tidak manusiawi.
“Kami minta polisi agar pelakunya ditangkap segera. Kalau mau mencuri, jangan sampai bapak dibunuh karena ini jelas-jelas sudah tak manusiawi,” pintanya.
Dokter Forensic RSU Pirngadi Medan, dr Nasib menuturkan, pada punggung korban ditemukan sembilan luka tusukan, satu tusukan lainnya berada pada bagian kepala bagian atas.
“Lehernya juga digorok dan dari kondisinya, korban sempat melakukan perlawanan saat kejadian. Korban kehabisan darah dan langsung tewas ditempat,” urainya. (jon)