25.1 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Kereta Api & Pool Bus Padat Penumpang

bagus/sumut pos
RAMAI: Calon penumpang memadati pool bus ALS saat arus balik Lebaran, Minggu (9/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Libur lebaran usai. Aktivitas pemudik menggunakan jasa transportasi Kereta Api pada arus balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, menunjukkan lonjakan signifikan sejak Sabtu (8/6) hingga Minggu (9/6). Pool-pool bus juga padat. Sebaliknya, terminal Amplas dan Pinangbaris justru sepi.

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, M Ilud Siregar, mengatakan total penumpang diangkut pada arus balik 8 Juni 2019 atau H+3 Lebaran berjumlah 19.226 penumpang. Naik dari Lebaran tahun 2018 yang berjumlah 17.991 penumpang. Persentase pencapaian target mencapai 107 persen.

“Komulatif volume penumpang dari masa tanggal 26 Mei hingga 8 Juni 2019 atau H-10 hingga H+3, dengan total mencapai 182.512 penumpang atau naik dari Lebaran tahun 2018 dengan jumlah 176.099 penumpang dengan total target mencapai 104 persen,” jelas Ilud kepada Sumut Pos, kemarin.

Di hari ke-14, total penumpang mengalami peningkatan kurang lebih 4 persen dibandingkan Lebaran tahun 2018. Data itu akan terus bertambah hingga kemarin.

“Untuk prediksi lonjakan penumpang Minggu (kemarin, Red), masih menunggu up date atau pengumpulan data dari Unit Penumpang PT KAI Divre I Sumut,” tutur Ilud.

Untuk angkutan Lebaran PT KAI Divre I Sumut dari Stasiun Besar Medan dengan berbagai jurusan di Sumut, mengoperasikan 40 KA reguler. Terdiri dari 6 perjalanan KA Sri Bilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat pergi/pulang (pp). Kemudian dua perjalanan KA Sri Bilah Premium relasi Medan – Rantau Prapat (pp).

“Kemudian enam perjalanan KA Putri Deli relasi Medan-Tanjung Balai (pp). Serta dua perjalanan KA Siantar Ekspres relasi Medan-Siantar (pp) dan 24 perjalanan KA Sri Lelawangsa relasi Medan-Binjai (pp),” jelas Ilud.

Ia mengimbau kepada para penumpang untuk membawa barang bagasi sesuai aturan yang berlaku. “Ukuran dan berat maksimum barang bagasi setiap penumpang kereta api dengan ukuran maksimum 100 dm3 dengan dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kg,” kata Ilud.

Pantauan Sumut Pos di Stasiun Besar Medan, aktivitas pemudik berangkat dan tiba sudah menunjukkan jumlah besar.”Kita terus berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2019 ini,” pungkasnya.

Bus ALS dan RAPI Padat

Tak hanya stasiun kereta api, pool-pool bus di Kota Medan juga tampak dipadati pemudik yang akan menjalani arus balik, Minggu (9/6).

Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dan Pool PT RAPI di Jalan SM Raja, Medan, kemarin siang tampak dipadati pemudik di ruang tunggu.

Salahsatu penumpang, Reni Harahap, mengungkapkan ia bersama dua rekannya akan kembali ke Jakarta Barat. Itu setelah mereka pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya beralamat di Tanah 600 Kecamatan Marelan, Kota Medan.

“Kami tiga orang naik bus. Memang cukup melelahkan. Tapi cemmana lagi, tiket pesawat mahal kali. Pulang pergi bisa mencapai di atas Rp 4 jutaan. Lebih bagus naik bus aja lah, cuma Rp 500 ribuan sekali berangkat Medan-Jakarta,” kata Reni di Pool Bus ALS, kemarin.

Wanita yang bekerja sebagai SPG di sebuah mall di Jakarta itu mengatakan, sudah mengatur jadwal cuti kerja dengan waktu perjalanan bus yang akan menelan waktu 3 hari dan 2 malam itu.

“Aku sampai di Medan kemarin pada H-1 Lebaran. Jadinya pulangnya agak lewat dari libur Lebaran. Namun sudah disesuaikan lah,” sebut Reni sudah bekerja sekitar 3 tahun di ibu Kota itu.

Indra Syahputra, selaku staff bus ALS menjelaskan lonjakan penumpang sudah terjadi Sabtu (8/6) hingga Minggu kemarin. Untuk itu pihaknya sudah melakukan antisipasi untuk arus balik dengan menambah jumlah armada mereka miliki.

“Sabtu dan Minggu merupakan puncak mudik. Tercatat ada 26 bus yang disediakan dari hari biasanya yang 20 bus. Sama saat waktu malam takbiran,” sebut Indra.

Indra yang bertugas sebagai penghitung keluar masuk Bus ALS ini mengatakan, meski mengalami lonjakan penumpang, pihaknya tidak menaikkan harga tiket ke berbagai jurusan dari Kota Medan. Yang mereka tingkatkan adalah pelayanan kepada penumpang.

“Setiap satu unit bus terdiri antara 40-44 penumpang. Bus berangkat sesuai dengan kapasitas,” tandasnya.

Humas PT ALS, Alwi Matondang mengaku, kondisi arus balik lebaran masih normal. “Tidak terjadi penumpukan penumpang,” katanya.

Menurut Alwi, puncak arus balik diprediksi pada pekan ini yaitu 14 hingga 16 Juni dengan tujuan Jakarta. Hal itu dikarenakan harga tiket pesawat yang masih melambung. “Secara keseluruhan, jumlah penumpang arus balik maupun mudik lebaran tahun ini diperkirakan naik hingga 30 persen dari tahun lalu. Faktornya, karena imbas dari mahalnya harga tiket pesawat sehingga pemudik memilih jalur darat,” ujarnya.

Keramaian pemudik terlihat juga di Pool Bus PT RAPI. Para penumpang akan berangkat ke berbagai daerah seperti berbagai kota di Sumut, Jambi, dan Palembang.

Mandor Bus PT RAPI, Selamat Simarmata mengungkapkan selama arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah ini, pihaknya menyiapkan 30 bus. Jumlah ini dua kali limpat dari jumlah armada yang bergerak di hari biasa.

Meski demikian menurutnya tidak ada hubungan harga tiket pesawat yang mahal dengan padatnya arus penumpang bus PT RAPI. Ia mengklaim, bus RAPI selalu ramau setiap musim mudik Lebaran.

“Tidak ada hubungannya dengan harga tiket pesawat. Tahun lalu kami juga menyediakan 30 bus, jadi tidak ada peningkatan,” pungkas Selamat.

Terminal Amplas Sepi

Berbeda dengan stasiun kereta api dan pool-pool bus AKAP, terminal di Kota Medan justru sepi pada puncak arus balik lebaran 2019, Minggu (9/6). Kawasan Terminal Terpadu Amplas tampak sepi.

Pantauan Sumut Pos, hingga Minggu sore hari tidak terlihat kepadatan penumpang maupun angkutan mudik di terminal Amplas. Hanya tampak segelintir pemudik yang menunggu angkutan di dalam terminal. Begitu juga di luar seputaran kawasan terminal, hanya angkutan kota (angkot) yang terlihat hilir mudik.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar Lubis tak menampik kondisi arus balik di terminal tersebut sepi. “(Kondisi arus balik) saat ini masih normal, enggak ada masalah,” ujarnya.

Menurut dia, sepinya aktivitas pemudik di Terminal Amplas karena Kota Medan bukan merupakan kota tujuan para pemudik. “Jadi yang ramai adalah arus antarkota. Kalau di Medan tidak ada persoalan,” katanya.

Ditanya data jumlah penumpang arus balik, Iswar tak bisa menjabarkan. Ia meminta Sumut Pos untuk menghubungi Kepala Terminal Amplas, Yusuf Nasution. “(Datanya) ada, coba langsung hubungi kepala Terminal Amplas,” kilahnya.

Saat dijelaskan bahwa kantor Terminal Amplas sepi dan tidak ditemui satu pun petugas, Iswar berdalih kemungkinan sedang mengecek keluar. “Mungkin lagi bertugas keluar,” dalihnya.

Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Medan, M Tampubolon, mengakui sejauh ini kondisi arus balik di Terminal Amplas belum nampak. “Kalau untuk datanya (jumlah penumpang arus balik) kita belum bisa dapat. Nantilah saya tanya anggota di lapangan,” akunya.

Ia menjelaskan, Terminal Amplas secara hukum dikendalikan langsung oleh Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, Dishub Medan tidak memiliki kewenangan lagi. “Kita sifatnya hanya membantu saja. Meski demikian tetap ada anggota kita yang bertugas di sana,” tukasnya.

Pantauan di Terminal Pinangbaris juga menunjukkan suasana sepi.

Kondisi sepi juga terpantau di Simpang Timbangan Lubukpakam. Hanya sesekali terlihat keramaian mobil dan kendaraan roda dua di persimpangan menuju Bandara Kualanamu dan Galang itu,Minggu (9/6).

Tidak ada terlihat petugas kepolisian yang terlihat mengatur lalu lintas (lalin). Para pengemudi hanya memperhatikan tanda lampu traffic light untuk berhenti dan melaju dengan secara teratur.

Jalinsum Lubukpakam hingga Perbaungan terlihat arus lalin padat lancar. Tidak ada terlihat kemacetan, pengguna jalan didominasi para pengemudi sepeda motor.

Sementara pantauan di jalan tol Bandara Kualanamu menuju Tebingtinggi terlihat ramai pengendara, demikian pula dari arah Medan menuju Tebingtinggi.

Namun kondisi berbeda di pintu gerbang tol Bandara Kualanamu yang terlihat sepi para pengemudi, sehingga arus lalin sangat lancar.

Jalan Tol Medan-Binjai Ramai Lancar

Jalan Tol Medan-Binjai dipadati kendaraan pada arus balik mudik 2019. Jalan bebas hambatan ini menjadi alternatif bagi pemudik dari Aceh-Langkat ke Medan maupun sebaliknya lantaran jembatan penghubung Sunggal, Deliserdang dengan Kota Binjai tengah dalam perbaikan.

Menurut Kepala Cabang Operasional Jalan Tol Medan-Binjai, Indradjana, arus mudik melalui Jalan Tol Medan-Binjai ramai lancar. “Sejauh ini masih terkendali,” ujar dia, Minggu (9/6).

Data menunjukkan, Hari Raya Idul Fitri pertama tahun 2019 tercatat ada 26.977 kendaraan yang melintas Jalan Tol Medan-Binjai. Jumlah kendaraan terus meningkat pada hari raya kedua atau Kamis (6/6) sebanyak 29.010.

“Pada H minus 1, jumlah kendaraan tidak begitu signifikan. Yakni sebanyak 12.859,” beber dia.

Usai lebaran, volume kendaraan yang melintas masih di atas 20 ribuan. Pada Jum’at (7/6), kata dia, jumlah kendaraan yang melintas tercatat 26.231 unit.

Sabtu (8/6), ada 28.079 kendaraan yang melintas. “Hari ini (Minggu) belum terdata. Data itu tadi berdasarkan pantauan kendaraan yang keluar dari 4 pintu gerbang tol yakni di Binjai, Semayang, Helvetia dan Marelan,” ujar dia.

Menurut dia, arus mudik melalui Jalan Tol Medan-Binjai masih terkendali. Hanya saja, menurut dia, pemudik masih ada ditemukan yang belum mengisi saldo kartu tol mereka.

“Ini menjadi kendalan banyak pemudik yang belum isi kartu tol. Sehingga menyumbang antrean agak panjang jadinya,” pungkasnya. (gus/ris/btr/ted)

bagus/sumut pos
RAMAI: Calon penumpang memadati pool bus ALS saat arus balik Lebaran, Minggu (9/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Libur lebaran usai. Aktivitas pemudik menggunakan jasa transportasi Kereta Api pada arus balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, menunjukkan lonjakan signifikan sejak Sabtu (8/6) hingga Minggu (9/6). Pool-pool bus juga padat. Sebaliknya, terminal Amplas dan Pinangbaris justru sepi.

Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, M Ilud Siregar, mengatakan total penumpang diangkut pada arus balik 8 Juni 2019 atau H+3 Lebaran berjumlah 19.226 penumpang. Naik dari Lebaran tahun 2018 yang berjumlah 17.991 penumpang. Persentase pencapaian target mencapai 107 persen.

“Komulatif volume penumpang dari masa tanggal 26 Mei hingga 8 Juni 2019 atau H-10 hingga H+3, dengan total mencapai 182.512 penumpang atau naik dari Lebaran tahun 2018 dengan jumlah 176.099 penumpang dengan total target mencapai 104 persen,” jelas Ilud kepada Sumut Pos, kemarin.

Di hari ke-14, total penumpang mengalami peningkatan kurang lebih 4 persen dibandingkan Lebaran tahun 2018. Data itu akan terus bertambah hingga kemarin.

“Untuk prediksi lonjakan penumpang Minggu (kemarin, Red), masih menunggu up date atau pengumpulan data dari Unit Penumpang PT KAI Divre I Sumut,” tutur Ilud.

Untuk angkutan Lebaran PT KAI Divre I Sumut dari Stasiun Besar Medan dengan berbagai jurusan di Sumut, mengoperasikan 40 KA reguler. Terdiri dari 6 perjalanan KA Sri Bilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat pergi/pulang (pp). Kemudian dua perjalanan KA Sri Bilah Premium relasi Medan – Rantau Prapat (pp).

“Kemudian enam perjalanan KA Putri Deli relasi Medan-Tanjung Balai (pp). Serta dua perjalanan KA Siantar Ekspres relasi Medan-Siantar (pp) dan 24 perjalanan KA Sri Lelawangsa relasi Medan-Binjai (pp),” jelas Ilud.

Ia mengimbau kepada para penumpang untuk membawa barang bagasi sesuai aturan yang berlaku. “Ukuran dan berat maksimum barang bagasi setiap penumpang kereta api dengan ukuran maksimum 100 dm3 dengan dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kg,” kata Ilud.

Pantauan Sumut Pos di Stasiun Besar Medan, aktivitas pemudik berangkat dan tiba sudah menunjukkan jumlah besar.”Kita terus berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2019 ini,” pungkasnya.

Bus ALS dan RAPI Padat

Tak hanya stasiun kereta api, pool-pool bus di Kota Medan juga tampak dipadati pemudik yang akan menjalani arus balik, Minggu (9/6).

Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dan Pool PT RAPI di Jalan SM Raja, Medan, kemarin siang tampak dipadati pemudik di ruang tunggu.

Salahsatu penumpang, Reni Harahap, mengungkapkan ia bersama dua rekannya akan kembali ke Jakarta Barat. Itu setelah mereka pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya beralamat di Tanah 600 Kecamatan Marelan, Kota Medan.

“Kami tiga orang naik bus. Memang cukup melelahkan. Tapi cemmana lagi, tiket pesawat mahal kali. Pulang pergi bisa mencapai di atas Rp 4 jutaan. Lebih bagus naik bus aja lah, cuma Rp 500 ribuan sekali berangkat Medan-Jakarta,” kata Reni di Pool Bus ALS, kemarin.

Wanita yang bekerja sebagai SPG di sebuah mall di Jakarta itu mengatakan, sudah mengatur jadwal cuti kerja dengan waktu perjalanan bus yang akan menelan waktu 3 hari dan 2 malam itu.

“Aku sampai di Medan kemarin pada H-1 Lebaran. Jadinya pulangnya agak lewat dari libur Lebaran. Namun sudah disesuaikan lah,” sebut Reni sudah bekerja sekitar 3 tahun di ibu Kota itu.

Indra Syahputra, selaku staff bus ALS menjelaskan lonjakan penumpang sudah terjadi Sabtu (8/6) hingga Minggu kemarin. Untuk itu pihaknya sudah melakukan antisipasi untuk arus balik dengan menambah jumlah armada mereka miliki.

“Sabtu dan Minggu merupakan puncak mudik. Tercatat ada 26 bus yang disediakan dari hari biasanya yang 20 bus. Sama saat waktu malam takbiran,” sebut Indra.

Indra yang bertugas sebagai penghitung keluar masuk Bus ALS ini mengatakan, meski mengalami lonjakan penumpang, pihaknya tidak menaikkan harga tiket ke berbagai jurusan dari Kota Medan. Yang mereka tingkatkan adalah pelayanan kepada penumpang.

“Setiap satu unit bus terdiri antara 40-44 penumpang. Bus berangkat sesuai dengan kapasitas,” tandasnya.

Humas PT ALS, Alwi Matondang mengaku, kondisi arus balik lebaran masih normal. “Tidak terjadi penumpukan penumpang,” katanya.

Menurut Alwi, puncak arus balik diprediksi pada pekan ini yaitu 14 hingga 16 Juni dengan tujuan Jakarta. Hal itu dikarenakan harga tiket pesawat yang masih melambung. “Secara keseluruhan, jumlah penumpang arus balik maupun mudik lebaran tahun ini diperkirakan naik hingga 30 persen dari tahun lalu. Faktornya, karena imbas dari mahalnya harga tiket pesawat sehingga pemudik memilih jalur darat,” ujarnya.

Keramaian pemudik terlihat juga di Pool Bus PT RAPI. Para penumpang akan berangkat ke berbagai daerah seperti berbagai kota di Sumut, Jambi, dan Palembang.

Mandor Bus PT RAPI, Selamat Simarmata mengungkapkan selama arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah ini, pihaknya menyiapkan 30 bus. Jumlah ini dua kali limpat dari jumlah armada yang bergerak di hari biasa.

Meski demikian menurutnya tidak ada hubungan harga tiket pesawat yang mahal dengan padatnya arus penumpang bus PT RAPI. Ia mengklaim, bus RAPI selalu ramau setiap musim mudik Lebaran.

“Tidak ada hubungannya dengan harga tiket pesawat. Tahun lalu kami juga menyediakan 30 bus, jadi tidak ada peningkatan,” pungkas Selamat.

Terminal Amplas Sepi

Berbeda dengan stasiun kereta api dan pool-pool bus AKAP, terminal di Kota Medan justru sepi pada puncak arus balik lebaran 2019, Minggu (9/6). Kawasan Terminal Terpadu Amplas tampak sepi.

Pantauan Sumut Pos, hingga Minggu sore hari tidak terlihat kepadatan penumpang maupun angkutan mudik di terminal Amplas. Hanya tampak segelintir pemudik yang menunggu angkutan di dalam terminal. Begitu juga di luar seputaran kawasan terminal, hanya angkutan kota (angkot) yang terlihat hilir mudik.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar Lubis tak menampik kondisi arus balik di terminal tersebut sepi. “(Kondisi arus balik) saat ini masih normal, enggak ada masalah,” ujarnya.

Menurut dia, sepinya aktivitas pemudik di Terminal Amplas karena Kota Medan bukan merupakan kota tujuan para pemudik. “Jadi yang ramai adalah arus antarkota. Kalau di Medan tidak ada persoalan,” katanya.

Ditanya data jumlah penumpang arus balik, Iswar tak bisa menjabarkan. Ia meminta Sumut Pos untuk menghubungi Kepala Terminal Amplas, Yusuf Nasution. “(Datanya) ada, coba langsung hubungi kepala Terminal Amplas,” kilahnya.

Saat dijelaskan bahwa kantor Terminal Amplas sepi dan tidak ditemui satu pun petugas, Iswar berdalih kemungkinan sedang mengecek keluar. “Mungkin lagi bertugas keluar,” dalihnya.

Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Medan, M Tampubolon, mengakui sejauh ini kondisi arus balik di Terminal Amplas belum nampak. “Kalau untuk datanya (jumlah penumpang arus balik) kita belum bisa dapat. Nantilah saya tanya anggota di lapangan,” akunya.

Ia menjelaskan, Terminal Amplas secara hukum dikendalikan langsung oleh Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, Dishub Medan tidak memiliki kewenangan lagi. “Kita sifatnya hanya membantu saja. Meski demikian tetap ada anggota kita yang bertugas di sana,” tukasnya.

Pantauan di Terminal Pinangbaris juga menunjukkan suasana sepi.

Kondisi sepi juga terpantau di Simpang Timbangan Lubukpakam. Hanya sesekali terlihat keramaian mobil dan kendaraan roda dua di persimpangan menuju Bandara Kualanamu dan Galang itu,Minggu (9/6).

Tidak ada terlihat petugas kepolisian yang terlihat mengatur lalu lintas (lalin). Para pengemudi hanya memperhatikan tanda lampu traffic light untuk berhenti dan melaju dengan secara teratur.

Jalinsum Lubukpakam hingga Perbaungan terlihat arus lalin padat lancar. Tidak ada terlihat kemacetan, pengguna jalan didominasi para pengemudi sepeda motor.

Sementara pantauan di jalan tol Bandara Kualanamu menuju Tebingtinggi terlihat ramai pengendara, demikian pula dari arah Medan menuju Tebingtinggi.

Namun kondisi berbeda di pintu gerbang tol Bandara Kualanamu yang terlihat sepi para pengemudi, sehingga arus lalin sangat lancar.

Jalan Tol Medan-Binjai Ramai Lancar

Jalan Tol Medan-Binjai dipadati kendaraan pada arus balik mudik 2019. Jalan bebas hambatan ini menjadi alternatif bagi pemudik dari Aceh-Langkat ke Medan maupun sebaliknya lantaran jembatan penghubung Sunggal, Deliserdang dengan Kota Binjai tengah dalam perbaikan.

Menurut Kepala Cabang Operasional Jalan Tol Medan-Binjai, Indradjana, arus mudik melalui Jalan Tol Medan-Binjai ramai lancar. “Sejauh ini masih terkendali,” ujar dia, Minggu (9/6).

Data menunjukkan, Hari Raya Idul Fitri pertama tahun 2019 tercatat ada 26.977 kendaraan yang melintas Jalan Tol Medan-Binjai. Jumlah kendaraan terus meningkat pada hari raya kedua atau Kamis (6/6) sebanyak 29.010.

“Pada H minus 1, jumlah kendaraan tidak begitu signifikan. Yakni sebanyak 12.859,” beber dia.

Usai lebaran, volume kendaraan yang melintas masih di atas 20 ribuan. Pada Jum’at (7/6), kata dia, jumlah kendaraan yang melintas tercatat 26.231 unit.

Sabtu (8/6), ada 28.079 kendaraan yang melintas. “Hari ini (Minggu) belum terdata. Data itu tadi berdasarkan pantauan kendaraan yang keluar dari 4 pintu gerbang tol yakni di Binjai, Semayang, Helvetia dan Marelan,” ujar dia.

Menurut dia, arus mudik melalui Jalan Tol Medan-Binjai masih terkendali. Hanya saja, menurut dia, pemudik masih ada ditemukan yang belum mengisi saldo kartu tol mereka.

“Ini menjadi kendalan banyak pemudik yang belum isi kartu tol. Sehingga menyumbang antrean agak panjang jadinya,” pungkasnya. (gus/ris/btr/ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/