MEDAN-Lalu lintas Kota Medan bakal mengalami kemacetan parah saat beroperasionalnya Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Diprediksi, ada 7 titik persimpangann kereta api yang menimbulkan kemacetan (lihat grafis).
Pasalnya, kereta api akan melintas menuju Bandara Kualanamu setiap 30 menit sekali. Hal inilah menimbulkan kemacetan yang tak bisa dihindari. “Kita akan tempatkan petugas dan mengimbau pengendara untuk menghindari lewat perlintasan kereta api itu kalau tidak penting sekali. Kalau ada jalur lain, maka kita mengimbau pengendara untuk lewat jalur lain,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos, Selasa (9/7).
Renward mengaku tak bisa berbuat banyak, hanya bisa menempatkan petugas di persimpangan jalan menuju perlintasan kereta api itu. Petugas itulah nantinya yang mengatur arus lalu lintas secara manual. “Kalau pengalihan arus, kita belum bisa pastikan. Lihat dulu situasinya. Kalau memang parlu, maka kita akan lakukan,” urainya.
Solusi untuk mengantisipasi kemacetan tersebut, lanjutnya, adalah membangun under pas atau jalan layang kereta api. “Solusinya memang membangun under pas atau jalan layang. Pemko Medan sudah mengajukan permohonan pembangunan under pas atau jalan layang itu ke pusat. Tapi, untuk sementara kita akan melakukan pengaturan manual dulu bekerja sama dengan Satlantas Polresta Medan,” sebutnya.
Sedangkan Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga akan menempatkan petugas di persimpangan jalan, namun melihat situasi dulu. “Persoalan yang timbul nanti bukan hanya masalah macet. Pasti ada juga mobil mogok di atas rel tersebut. Ini akan bahaya ketika kereta api lewat. Jadi kita juga harus melakukan antisipasi,” katanya.
Budi menambahkan, kalau situasi kemacetan mengerikan, maka akan dilakukan imbauan kepada pengendara untuk menghindari perlintasan kereta api tersebut. Kalau dibutuhkan, mungkin juga akan dilakukan rekayasa lalulintas. “Kondisi lalu lintas di Kota Medan ini mengalami kepadatan pada jam-jam kerja, mulai dari pukul 17.00 WIB ke atas. Karena itu, pihaknya akan melakukan antisipasi. Kemacetan itu pasti terkajadi pada jam pulang kerja. Pada jam itu, tentunya butuh pengaturan ekstra, terutama pada jalan pendek seperti Jalan Pandu. Situasi di sana pasti mengerikan, karena jarak rel antara Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Pandu dekat, sementara volume kendaraan di sana cukup padat. Kita nanti pikirkan bagaimana situasinya,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerhati Tata Kota Bakti Alamsyah memprediksi, kemacetan di 7 titik jalan tersebut memang tidak bisa dihindari lagi. Bukan hanya disitu, seputaran Lapangan Merdeka diperkirakan akan mengalami kemacetan luar bisa. “Sepertinya kita memang belum siap untuk menghadapi Bandara Kualanamu itu. Persoalannya adalah, pembangunan sarana pendukungnya tidak dipikirkan sebelumnya. Mengandalkan pengaturan manual itu tidak akan efesien,” tegasnya.(dek)
7 Persimpangan KA Bakal Macet
MEDAN-Lalu lintas Kota Medan bakal mengalami kemacetan parah saat beroperasionalnya Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Diprediksi, ada 7 titik persimpangann kereta api yang menimbulkan kemacetan (lihat grafis).
Pasalnya, kereta api akan melintas menuju Bandara Kualanamu setiap 30 menit sekali. Hal inilah menimbulkan kemacetan yang tak bisa dihindari. “Kita akan tempatkan petugas dan mengimbau pengendara untuk menghindari lewat perlintasan kereta api itu kalau tidak penting sekali. Kalau ada jalur lain, maka kita mengimbau pengendara untuk lewat jalur lain,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat kepada Sumut Pos, Selasa (9/7).
Renward mengaku tak bisa berbuat banyak, hanya bisa menempatkan petugas di persimpangan jalan menuju perlintasan kereta api itu. Petugas itulah nantinya yang mengatur arus lalu lintas secara manual. “Kalau pengalihan arus, kita belum bisa pastikan. Lihat dulu situasinya. Kalau memang parlu, maka kita akan lakukan,” urainya.
Solusi untuk mengantisipasi kemacetan tersebut, lanjutnya, adalah membangun under pas atau jalan layang kereta api. “Solusinya memang membangun under pas atau jalan layang. Pemko Medan sudah mengajukan permohonan pembangunan under pas atau jalan layang itu ke pusat. Tapi, untuk sementara kita akan melakukan pengaturan manual dulu bekerja sama dengan Satlantas Polresta Medan,” sebutnya.
Sedangkan Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga akan menempatkan petugas di persimpangan jalan, namun melihat situasi dulu. “Persoalan yang timbul nanti bukan hanya masalah macet. Pasti ada juga mobil mogok di atas rel tersebut. Ini akan bahaya ketika kereta api lewat. Jadi kita juga harus melakukan antisipasi,” katanya.
Budi menambahkan, kalau situasi kemacetan mengerikan, maka akan dilakukan imbauan kepada pengendara untuk menghindari perlintasan kereta api tersebut. Kalau dibutuhkan, mungkin juga akan dilakukan rekayasa lalulintas. “Kondisi lalu lintas di Kota Medan ini mengalami kepadatan pada jam-jam kerja, mulai dari pukul 17.00 WIB ke atas. Karena itu, pihaknya akan melakukan antisipasi. Kemacetan itu pasti terkajadi pada jam pulang kerja. Pada jam itu, tentunya butuh pengaturan ekstra, terutama pada jalan pendek seperti Jalan Pandu. Situasi di sana pasti mengerikan, karena jarak rel antara Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Pandu dekat, sementara volume kendaraan di sana cukup padat. Kita nanti pikirkan bagaimana situasinya,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerhati Tata Kota Bakti Alamsyah memprediksi, kemacetan di 7 titik jalan tersebut memang tidak bisa dihindari lagi. Bukan hanya disitu, seputaran Lapangan Merdeka diperkirakan akan mengalami kemacetan luar bisa. “Sepertinya kita memang belum siap untuk menghadapi Bandara Kualanamu itu. Persoalannya adalah, pembangunan sarana pendukungnya tidak dipikirkan sebelumnya. Mengandalkan pengaturan manual itu tidak akan efesien,” tegasnya.(dek)