26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cuaca Ekstrim 3 Hari ke Depan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BANJIR_Warga menggunakan kendaraan menembus banjir yang merendam Jalan dr Mansyur, Senin (9/7). Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Minggu (8/7) malam ditambah meluapnya aliran anak Sungai Batuan menyebabkan puluhan rumah dan juga akses jalan di kawasan itu terendam banjir.

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim yang berlangsung sejak Jumat (6/7) malam lalu, diprediksi akan terus melanda Kota Medan dan hampir seluruh wilayah Sumut, hingga tiga hari ke depan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) Wilayah I Medan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Sumut disebabkan adanya pusat tekanan rendah di Laut Cina Selatan, yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan.

“Saat ini, suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia dan Selat Malaka terpantau hangat mencapai 31-32 Celsius, dan anomali SST di Pantai Barat Sumatera Utara lebih hangat 0,5-1,0 C dari normalnya. Kondisi ini mengindikasikan adanya penambahan uap air yang cukup tinggi di wilayah tersebut, yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara,” kata Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi BMKG Wilayah l Medan, Syahnan, di Medan, senin (9/7).

Untuk penyebab angin kencang yang memicu angin puting beliung, menurut Syahnan, karena ada gangguan berupa belokan angin dan konvergensi di Pantai Timur Sumatera Utara.

“Data yang kami miliki, ada peningkatan kecepatan angin yang tak biasa dari sebelumnya. Kecepatan angin di lapisan 850 mb adalah 05 knot. Di lapisan 700 mb mencapai 10 knot. Dan di lapisan 500 mb mencapai 13 knot. Sementara itu, kelembaban udara di lapisan 850-500 mb cukup basah,” jelasnya.

BMKG juga mencatat, hujan badai yang terjadi Minggu (8/7) malam merupakan kejadian terbesar dalam kurun waktu sejak Jumat (6/7) malam lalu.

Data yang tercatat oleh BMKG, cuaca ekstrim diprediksi akan berlangsung beberapa hari ke depan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu waspada. “Rekomendasi cuaca ekstrim yang melanda pantai dan lereng Timur Sumatera Utara dan sekitarnya diperkirakan akan bertahan 2 sampai 3 hari ke depan,” tandas Syahnan.

Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di seputaran daerah aliran sungai (DAS),  agar waspada terhadap bahaya banjir yang mengancam akan terjadi. “Sementara warga yang tinggal di daerah pegunungan, agar lebih waspada terhadap potensi longsor. Dan yang tinggal di perkotaan agar waspada terhadap potensi angin kencang dan genangan air,” tuturnya.

Beberapa hari terakhir, Kota Medan diguyur hujan deras disertai angin kencang. Sejumlah wilayah di Medan mengalami banjir. Sekitar seratusan rumah di Medan rusak akibat diterjang angin kencang.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BANJIR_Warga menggunakan kendaraan menembus banjir yang merendam Jalan dr Mansyur, Senin (9/7). Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Minggu (8/7) malam ditambah meluapnya aliran anak Sungai Batuan menyebabkan puluhan rumah dan juga akses jalan di kawasan itu terendam banjir.

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim yang berlangsung sejak Jumat (6/7) malam lalu, diprediksi akan terus melanda Kota Medan dan hampir seluruh wilayah Sumut, hingga tiga hari ke depan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) Wilayah I Medan, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Sumut disebabkan adanya pusat tekanan rendah di Laut Cina Selatan, yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan.

“Saat ini, suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia dan Selat Malaka terpantau hangat mencapai 31-32 Celsius, dan anomali SST di Pantai Barat Sumatera Utara lebih hangat 0,5-1,0 C dari normalnya. Kondisi ini mengindikasikan adanya penambahan uap air yang cukup tinggi di wilayah tersebut, yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara,” kata Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi BMKG Wilayah l Medan, Syahnan, di Medan, senin (9/7).

Untuk penyebab angin kencang yang memicu angin puting beliung, menurut Syahnan, karena ada gangguan berupa belokan angin dan konvergensi di Pantai Timur Sumatera Utara.

“Data yang kami miliki, ada peningkatan kecepatan angin yang tak biasa dari sebelumnya. Kecepatan angin di lapisan 850 mb adalah 05 knot. Di lapisan 700 mb mencapai 10 knot. Dan di lapisan 500 mb mencapai 13 knot. Sementara itu, kelembaban udara di lapisan 850-500 mb cukup basah,” jelasnya.

BMKG juga mencatat, hujan badai yang terjadi Minggu (8/7) malam merupakan kejadian terbesar dalam kurun waktu sejak Jumat (6/7) malam lalu.

Data yang tercatat oleh BMKG, cuaca ekstrim diprediksi akan berlangsung beberapa hari ke depan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu waspada. “Rekomendasi cuaca ekstrim yang melanda pantai dan lereng Timur Sumatera Utara dan sekitarnya diperkirakan akan bertahan 2 sampai 3 hari ke depan,” tandas Syahnan.

Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di seputaran daerah aliran sungai (DAS),  agar waspada terhadap bahaya banjir yang mengancam akan terjadi. “Sementara warga yang tinggal di daerah pegunungan, agar lebih waspada terhadap potensi longsor. Dan yang tinggal di perkotaan agar waspada terhadap potensi angin kencang dan genangan air,” tuturnya.

Beberapa hari terakhir, Kota Medan diguyur hujan deras disertai angin kencang. Sejumlah wilayah di Medan mengalami banjir. Sekitar seratusan rumah di Medan rusak akibat diterjang angin kencang.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/