30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pengungsi Sinabung Isi Waktu Libur dengan Menggambar

Foto: Nero/PM Posko Gedung Serba Guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung, setiap hari libur.
Foto: Nero/PM
Posko Gedung Serba Guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung, setiap hari libur.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Secara umum kehidupan anak-anak pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung merasa jenuh di pengungsian. Jangankan mainan dan jajan, untuk makan saja mereka harus ’tahan selera’.

Untuk menghilangkan trauma sekaligus mengisi waktu luang. Pihak posko gedung serba guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar. Novisari br Sitepu, salah satu guru TK yang ditemui di lokasi mengaku, aktifitas menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung itu mereka gelar tiap hari libur.

Di bawah kordinasi Pendeta Herma beru Bukit, dibentuk ‘Posko Anak Ceria’ (PAC) bagi anak pengungsi untuk beraktifitas, mulai dari jenjang pendidikan setingkat TK, SD hingga SMP. “Mereka semua anak pengungsi asal Desa Berastepu. Supaya tidak jenuh akan suasana di pengungsian, kami dikoordinir Pendeta Herma beru Bukit membantu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan menggambar dan menempel gambar pada kertas berwarna, sesuai dengan tema kegiatan,” ucap Novisari.

Ditambahkan Novisari, semua peralatan awalnya mereka sediakan sendiri bersama Pendeta Herma. “Tapi belakangan peralatan itu diganti oleh kordinator posko. Peralatan itu berasal dari sumbangan para dermawan, seperti kertas gambar origami, lem, gunting, kartun dan buku gambar,” katanya.

Untuk kegiatan menggambar dan menempel gambar di setiap hari libur, anak pengungsi dikumpulkan di area lapangan depan gedung Serba Guna GBKP. Duduk beralaskan tikar plastik, kegiatan itu berlangsung selama 2 jam, usai sarapan pagi. Gagasan kreatifitas anak pengungsi ke depan, rencananya akan disarankan pada Pemkab Karo untuk dibuat dalam satu perlombaan bagi seluruh anak pengungsi yang tersebar di 10 posko.

Putri br Sitepu (14) siswi kelas III SMP yang jadi peserta mengaku senang karena kegiatan itu dapat menghilangkan kejenuhan mereka di pengungsian. “Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi kami anak -anak bang. Karena ini bisa menghilangkan kejenuhan sejak berada di sini. Memang masih banyak anak-anak lain belum bergabung, karena waktu libur dipakai untuk membantu orangtuanya bekerja di ladang orang lain dengan upah harian,” tandasnya.

Sementara itu, data yang dihimpun kru koran ini Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga. Hingga Minggu (9/8) malam, Gunung Sinabung masih dalam kondisi awas level IV. Dari pukul 00.00 Wib hingga pukul 06.00 Wib, cuaca berawan dan mendung. Angin tenang dan perlahan ke arah timur dan tenggara. Sementara suhu udara berkisar 17 hingga 18 derajat celcius. Visual gunung pada bagian puncak dan kaki gunung tertutup kabut.

Selain erupsi guguran awan panas sebanyak satu kali, terjadi juga gempa seismik sebanyak 48 kali guguran dengan amplitudo setebal 3 hingga 120 millimeter. 25 kali gempa low frequensi dengan amplitudo 2 millimeter hingga 17 millimter selama 5 hingga 17 detik. Juga 1 kali terjadi gempa tektonik jauh dengan amplitudo 40 milimeter, selama 52 detik, dengan sekunder dan primer selama 13 detik tremor terjadi, dengan amplitudo 0,5 hingga 3 millimeter dengan dominan sebesar 0,5 millimeter.

Selanjutnya hasil pengamatan visual dari pukul 06.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib, terlihat cuaca cerah dan mendung. Angin tenang dan sedang bergerak ke arah timur. Sementara suhu udara berkisar 17 – 25 derajat celcius. Gunung juga mengeluarkan asap putih tebal sejauh 400 meter. Teramati terjadi guguran lava sejauh 1000 meter, ke arah sektor selatan dan tenggara.

Gempa seismik masih terjadi disertai 54 kali guguran dengan amplitudo 5 hingga 110 millimeter dengan lamanya gempa berkisar 16 hingga 165 detik. 9 kali gempa low frequensi, dengan amplitudo 3 hingga 34 milimeter, selama 5 hingga 21 detik. Juga 7 kali terjadi gempa Hybrit dengan amplitudo 10 hingga 28 milimeter, selama 14 hingga 30 detik. (cr-5/deo)

Foto: Nero/PM Posko Gedung Serba Guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung, setiap hari libur.
Foto: Nero/PM
Posko Gedung Serba Guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung, setiap hari libur.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Secara umum kehidupan anak-anak pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung merasa jenuh di pengungsian. Jangankan mainan dan jajan, untuk makan saja mereka harus ’tahan selera’.

Untuk menghilangkan trauma sekaligus mengisi waktu luang. Pihak posko gedung serba guna GBKP Jalan Marian Ginting, Simpang 6 Kabanjahe, menggelar kegiatan menggambar. Novisari br Sitepu, salah satu guru TK yang ditemui di lokasi mengaku, aktifitas menggambar bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung itu mereka gelar tiap hari libur.

Di bawah kordinasi Pendeta Herma beru Bukit, dibentuk ‘Posko Anak Ceria’ (PAC) bagi anak pengungsi untuk beraktifitas, mulai dari jenjang pendidikan setingkat TK, SD hingga SMP. “Mereka semua anak pengungsi asal Desa Berastepu. Supaya tidak jenuh akan suasana di pengungsian, kami dikoordinir Pendeta Herma beru Bukit membantu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan menggambar dan menempel gambar pada kertas berwarna, sesuai dengan tema kegiatan,” ucap Novisari.

Ditambahkan Novisari, semua peralatan awalnya mereka sediakan sendiri bersama Pendeta Herma. “Tapi belakangan peralatan itu diganti oleh kordinator posko. Peralatan itu berasal dari sumbangan para dermawan, seperti kertas gambar origami, lem, gunting, kartun dan buku gambar,” katanya.

Untuk kegiatan menggambar dan menempel gambar di setiap hari libur, anak pengungsi dikumpulkan di area lapangan depan gedung Serba Guna GBKP. Duduk beralaskan tikar plastik, kegiatan itu berlangsung selama 2 jam, usai sarapan pagi. Gagasan kreatifitas anak pengungsi ke depan, rencananya akan disarankan pada Pemkab Karo untuk dibuat dalam satu perlombaan bagi seluruh anak pengungsi yang tersebar di 10 posko.

Putri br Sitepu (14) siswi kelas III SMP yang jadi peserta mengaku senang karena kegiatan itu dapat menghilangkan kejenuhan mereka di pengungsian. “Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi kami anak -anak bang. Karena ini bisa menghilangkan kejenuhan sejak berada di sini. Memang masih banyak anak-anak lain belum bergabung, karena waktu libur dipakai untuk membantu orangtuanya bekerja di ladang orang lain dengan upah harian,” tandasnya.

Sementara itu, data yang dihimpun kru koran ini Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga. Hingga Minggu (9/8) malam, Gunung Sinabung masih dalam kondisi awas level IV. Dari pukul 00.00 Wib hingga pukul 06.00 Wib, cuaca berawan dan mendung. Angin tenang dan perlahan ke arah timur dan tenggara. Sementara suhu udara berkisar 17 hingga 18 derajat celcius. Visual gunung pada bagian puncak dan kaki gunung tertutup kabut.

Selain erupsi guguran awan panas sebanyak satu kali, terjadi juga gempa seismik sebanyak 48 kali guguran dengan amplitudo setebal 3 hingga 120 millimeter. 25 kali gempa low frequensi dengan amplitudo 2 millimeter hingga 17 millimter selama 5 hingga 17 detik. Juga 1 kali terjadi gempa tektonik jauh dengan amplitudo 40 milimeter, selama 52 detik, dengan sekunder dan primer selama 13 detik tremor terjadi, dengan amplitudo 0,5 hingga 3 millimeter dengan dominan sebesar 0,5 millimeter.

Selanjutnya hasil pengamatan visual dari pukul 06.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib, terlihat cuaca cerah dan mendung. Angin tenang dan sedang bergerak ke arah timur. Sementara suhu udara berkisar 17 – 25 derajat celcius. Gunung juga mengeluarkan asap putih tebal sejauh 400 meter. Teramati terjadi guguran lava sejauh 1000 meter, ke arah sektor selatan dan tenggara.

Gempa seismik masih terjadi disertai 54 kali guguran dengan amplitudo 5 hingga 110 millimeter dengan lamanya gempa berkisar 16 hingga 165 detik. 9 kali gempa low frequensi, dengan amplitudo 3 hingga 34 milimeter, selama 5 hingga 21 detik. Juga 7 kali terjadi gempa Hybrit dengan amplitudo 10 hingga 28 milimeter, selama 14 hingga 30 detik. (cr-5/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/