25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Habis Bertengkar, Mantan Kabiro Umum Pemprovsu Tewas

MEDAN- Diduga berkelahi dengan adik kandungnya pria yang diketahui bernama Azhari Siregar, warga Jalan Medan Area Selatan Gang Pisang tewas saat dilarikan ke RS Permata Bunda Medan. Korban yang merupakan mantan  Kepala Biro Umum Kantor Pemprovsu tersebut meninggal dunia di depan rumah warisan keluarganya yang sedang direnovasi, Rabu (9/11) sore.

Keluarga mengaku jika korban diduga tewas akibat penyakit jantungnya kambuh setelah sebelumnya sempat bertengkar dengan adik kandungnya, Peeng. Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, sore itu Ashari Siregar terlihat sedang mengawasi pekerja bangunan yang sedang merenovasi rumah warisan keluarga. Saat itulah, tiba-tiba muncul adik kandungnya dan mendatangi korban yang saat itu sedang berdiri memperhatikan para tukang bekerja.
Tak lama kemudian kedua saudara kandung ini bertengkar tanpa diketahui penyebabnya. Sempat terjadi adu fisik, namun tiba-tiba korban terjatuh.

Para tetangga yang menyaksikan Ashari Siregar sudah tergeletak sempat menggotongnya dan berusaha memberikan pertolongan. Akan tetapi adik korban Peeng yang diduga mengalami gangguan jiwa ini  langsung memegang batu besar dan mendatangi para warga yang sedang membantu korban sembari mengancam akan melemparkan batu tersebut.

Melihat kondisi tersebut,  para tetangga berusaha mendinginkan adik korban, hingga dirinya mengurungkan niatnya dan kembali masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya, para tetangga membawa korban ke Rumah Sakit Permata Bunda, namun belum sempat mendapatkan pertolongan,  korban akhirnya meninggal dunia. “Saya terkejut melihat Ashari Siregar terjatuh di halaman rumah warisan keluarganya. Saya ikut menggotongnya bersama tetangga lainnya namun korban sudah tak berdaya lagi,” sebut salah seorang tetangga korban yang tidak ingin memberitahukan identitasnya itu.
Sementara itu sejumlah wartawan yang langsung mendatangi ke rumah duka, mendapatkan sambutan yang kurang berkenan dari salah seorang yang mengaku anak korban. Dia berusaha menyuruh pergi wartawan bahkan mengancam akan menunjang jika tidak meninggalkan rumah duka tersebut.

“Gak ada yang mati karena dibunuh disini, yang ada meninggal karena saat jantung. Cabut kau (wartawan posmetro) dari sini, polisi aja ku usir. Suruh bos kau yang ngasih informasi kemari,”ujar pria mengenakan baju kotak-kotak itu.(uma)

MEDAN- Diduga berkelahi dengan adik kandungnya pria yang diketahui bernama Azhari Siregar, warga Jalan Medan Area Selatan Gang Pisang tewas saat dilarikan ke RS Permata Bunda Medan. Korban yang merupakan mantan  Kepala Biro Umum Kantor Pemprovsu tersebut meninggal dunia di depan rumah warisan keluarganya yang sedang direnovasi, Rabu (9/11) sore.

Keluarga mengaku jika korban diduga tewas akibat penyakit jantungnya kambuh setelah sebelumnya sempat bertengkar dengan adik kandungnya, Peeng. Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, sore itu Ashari Siregar terlihat sedang mengawasi pekerja bangunan yang sedang merenovasi rumah warisan keluarga. Saat itulah, tiba-tiba muncul adik kandungnya dan mendatangi korban yang saat itu sedang berdiri memperhatikan para tukang bekerja.
Tak lama kemudian kedua saudara kandung ini bertengkar tanpa diketahui penyebabnya. Sempat terjadi adu fisik, namun tiba-tiba korban terjatuh.

Para tetangga yang menyaksikan Ashari Siregar sudah tergeletak sempat menggotongnya dan berusaha memberikan pertolongan. Akan tetapi adik korban Peeng yang diduga mengalami gangguan jiwa ini  langsung memegang batu besar dan mendatangi para warga yang sedang membantu korban sembari mengancam akan melemparkan batu tersebut.

Melihat kondisi tersebut,  para tetangga berusaha mendinginkan adik korban, hingga dirinya mengurungkan niatnya dan kembali masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya, para tetangga membawa korban ke Rumah Sakit Permata Bunda, namun belum sempat mendapatkan pertolongan,  korban akhirnya meninggal dunia. “Saya terkejut melihat Ashari Siregar terjatuh di halaman rumah warisan keluarganya. Saya ikut menggotongnya bersama tetangga lainnya namun korban sudah tak berdaya lagi,” sebut salah seorang tetangga korban yang tidak ingin memberitahukan identitasnya itu.
Sementara itu sejumlah wartawan yang langsung mendatangi ke rumah duka, mendapatkan sambutan yang kurang berkenan dari salah seorang yang mengaku anak korban. Dia berusaha menyuruh pergi wartawan bahkan mengancam akan menunjang jika tidak meninggalkan rumah duka tersebut.

“Gak ada yang mati karena dibunuh disini, yang ada meninggal karena saat jantung. Cabut kau (wartawan posmetro) dari sini, polisi aja ku usir. Suruh bos kau yang ngasih informasi kemari,”ujar pria mengenakan baju kotak-kotak itu.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/