26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Saya Cuma Minta Pengakuan Sutrisno..

Foto: Prasetyo/PM Natanael br Purba, menuntut pengakuan anggota DPRD Sumut, Sutrisno, atas anaknya.
Foto: Prasetyo/PM
Natanael br Purba, menuntut pengakuan anggota DPRD Sumut, Sutrisno, atas anaknya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usaha pantang menyerah dari seorang ibu untuk mendapat pengakuan bapak dari anak yang dilahirkannya, pantas diapresiasi. Selama 3 tahun mencari dengan mengubek-ubek kota Jakarta, Natanael boru Purba malah menemukan Sutrisno Pangaribuan di Kota Medan. Malang, ayah dari RC (3) yang merupakan salah satu politisi PDI Perjuangan dan duduk di DPRD Sumut itu, malah sembunyi karena tak mau bertanggung jawab.

Hal tersebut diungkapkan Natanael kala bertemu kru koran ini di Kantor DPD PDI Perjuangan yang berada di Jl. Hayam Wuruk Medan, Sabtu (8/11) siang. Natanael kembali bercerita perkenalan antara dirinya dan Sutrisno Pangaribuan terjadi pada tahun 2010 silam di kawasan Pramuka Jakarta. Pasalnya, saat itu keduanya masuk perkumpulan muda-mudi asli Batak di Jabodetabek yang bernama Nabaja (Naposo Batak Jabodetabek).

Dari banyaknya pertemuan yang diselenggarakan Nabaja tersebut, keduanya pun akhirnya berkenalan di akhir tahun 2010 silam. “Awalnya kami tidak saling kenal tapi hanya sering ketemu saja lantaran kami dalam masuk perkumpulan Nabaja. Tapi, di akhir tahun 2010 kami pun akhirnya berkenalan,” ucapnya.

Lebih lanjut, beber perempuan berparas manis tersebut, dirinya berdomisili di Jakarta tersebut sejak tahun 1995 silam. “Kalau saya di Jakarta sejak saya SMP dulu. Sekira tahun 1995. Dan waktu kami kenalan itu, saya kerja di Travel Anugrah Group punya kakak saya,” terangnya.

Dikisahkannya, usai perkenalan tersebut keduanya pun kerap berkomunikasi hingga keduanya pun memutuskan untuk mengikatnya ke dalam ikatan pacaran. Setelah resmi pacaran tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun kerap menyambangi kontrakan Natanael yang berada di kawasan Rawasari, Jakarta Timur.

“Di kontrakan itu, saya tinggal berdua sama adik saya. Dia suka masak di tempat kami,” ungkapnya.

Namun, tambah Natanael, karena seringnya Sutrisno Pangaribuan main ke kontrakannya tersebut Sutrisno Pangaribuan pun akhirnya menginap di kontrakannya. Pasalnya, kala itu Sutrisno Pangaribuan beralasan kalau kunci kosannya dibawa temannya.

“Karena ketepatan adik saya pun pulang ke kampung. Dan dari pada dia tidur entah dimana-mana. Makanya saya pun persilakan dia tidur di kontrakan,” terangnya.

Saat itulah, bebernya, hubungan intim tersebut terjadi. Pasalnya, kala itu, Sutrisno Pangaribuan kerap merayunya dan mengaku bersedia menikahinya jika dirinya nanti hamil. Mendengar ucapan tersebut, Natanael pun merelakan kesuciannya tersebut kepada Sutrisno Pangaribuan.

“Namun, usai kejadian itu, dia mengatur jarak sama saya. Padahal di situ sudah ada keseriusan. Walaupun begitu, kami masih berkomunikasi,” ungkapnya.

Diterangkan Natanael, selama komunikasi tersebut dirinya mengatakan kepada Sutrisno Pangaribuan kalau dia kerap haid pada awal bulan dan paling lama jatuh pada tanggal 5. Tapi, di tanggal 5 Februari 2011 tersebut, dirinya tak mendapatkan haid tersebut. Alhasil, dirinya pun panik dan menghubungi Sutrisno Pangaribuan.

“Saya bilang sama dia, kalau saya tidak dapat haid. Bahkan saya bilang kalau itu bisa jadi dari hasil hubungan intim yang kami lakukan. Tapi dia bilang gak mungkin. Makanya trus dia beli test pack. Dan hasilnya positif,” ungkapnya.

Melihat hasil tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun kemudian membawa Natanael ke dokter kandungan untuk memastikan hal tersebut. Namun, lagi-lagi sang dokter pun menyebutkan dirinya positif tengah mengandung.

“Saat itu dia maksa aku untuk gugurkan. Tapi aku gak mau. Dia beralasan kalau saat itu dirinya belum mempunyai pekerjaan yang jelas sehingga dia minta aku gugurkan,” jabarnya sembari menyebutkan kalau saat itu Sutrisno Pangaribuan masih sibuk berorganisasi di GMKI.

Sutrisno Pangaribuan, anggota DPRD Sumut.
Sutrisno Pangaribuan, anggota DPRD Sumut.

Lantaran tidak mau menggugurkan kandungannya tersebut, Natanael pun akhirnya mengutarakan apa yang sedang terjadi kepadanya tersebut kepada orang tuanya. “Awal Maret 2014 itu, adik saya mau wisuda. Jadi orang tua saya datang ke sana. Saat itu saya sudah terbuka sama ortu. Lantaran dia mengaku kepada ortu saya kalau dia tidak punya biaya, ortu saya menyarankan kalau pernikahannya acara pemberkatan saja. Ya sudah, kalau masalah uang kita berusahalah,” ungkapnya.

Kala itu, tambah Natanael, mendengar saran orang tuanya tersebut Sutrisno Pangaribuan pun permisi dan mengatakan akan membicarakan hal tersebut kepada orang tuanya. “Ya udah, kalau gitu nantulang, saya ngomong dulu sama keluarga,” ucap Natanael menirukan ucapan Sutrisno Pangaribuan tersebut.

Tapi usai pertemuan tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun tak kunjung datang hingga akhirnya dirinya pun menghubungi Sutrisno Pangaribuan. “Lantaran saat itu orang tua saya mau pulang. Saya pun menghubunginya untuk meminta kepastiannya. Tapi dia bilang biarkan ortu saya pulang dulu, baru nanti akan dikabari,” ungkapnya.

Atas ucapan Sutrisno Pangaribuan tersebut, Natanael memberitahukannya kepada ortunya. Alhasil, ortunya pun pulang ke kampung halamannya di Balige. Tapi sial, usai mengucapkan hal tersebut Sutrisno Pangaribuan pun kabur. Pasalnya, saat itu dirinya menyambangi kosan Sutrisno Pangaribuan yang berada di kawasan Pramuka sudah dengan kondisi kosong.

“Dan saat itu, tak ada seorangpun yang mengetahui kemana dia pergi. Makanya, saya pun kembali mencarinya ke tempat-tempat temannya. Tapi, teman-temannya tak ada yang tahu keberadaannya. Makanya, sayapun pulang ke kampung,” terangnya.

Usai sembilan bulan mengandung, Natanael pun akhirnya melahirkan seorang putri pada 14 Oktober 2011 dengan cara sesar. Setelah usia putri yang diberi nama RC tersebut berusia 3 bulan, dirinya pun kembali mecari keberadaan Sutrisno Pangaribuan di Jakarta.

“Januari 2012 saya datang lagi ke Jakarta bawa anak saya berusaha nyari dia lagi. Setelah bertanya-tanya dari teman-temannya, saya pun mengetahui kosannya di daerah Cawang. Dan saat itu, dia langsung menggendong anak kami. Bahkan dia sempat bilang kalau anak tersebut mirip dia,” ucapnya.

Kala itu, dirinya hanya berharap Sutrisno Pangaribuan mau mengakui RC tersebut adalah anaknya. “Hanya mau pengakuan dia saja dan tanggung jawab dia,” tungkasnya.

Namun, tak lama berselang Sutrisno Pangaribuan pun kembali menghilang. Pasalnya, saat itu dirinya mengetahui kalau Sutrisno Pangaribuan banyak memiliki pacar termasuk seorang perempuan bernama Maria.

“Soalnya, saat itu dia sempat pakai handphone saya hubungi pacar-pacarnya. Karena ketinggalan nomor handphone si Maria itu di hp saya, makanya saya hubungi si Maria. Saya minta ke Maria supaya memberitahu di mana tinggal keluarganya. Tapi dia gak mau kasih tahu saya. Dan saya pun bilang kalau saya punya anak dari dia. Karena ucapan saya itulah, Sutrisno Pangaribuan pun marahi saya dan nomornya pun tidak aktif. Dan sejak saat itu, dia tidak ada lagi kabar. Dan dia juga telah pindah kos gak tahu kemana keberadaannya sampai akhirnya saya ketahui keberadaannuya di Medan,” ucapnya.

Ditegaskan Natanael, kedatangannya tersebut ke Medan hanya untuk meminta pengakuan Sutrisno Pangaribuan kalau RC tersebut anaknya. “Saya tidak minta yang lain. Saya cuma mau minta pengakuannya dan tanggung jawab dia sama anak saya. Karena, bagaimanapun itu adalah anaknya. Makanya saya kemarin mendatangi BKD DPRD Sumut. Kalau menikah dengan dia, saya sudah tidak mau. Soalnya, saya tahu sifatnya yang tidak bertanggung jawab tersebut,” pungkasnya.

Namun sayang, saat kedatangannya ke kantor DPD PDI Perjuangan yang berada di Jl. Hayam Wuruk Medan, Natanael tidak bertemu dengan petinggi partai lambang banteng moncong putih tersebut. Karena itu, dirinya pulang dan akan kembali mendatangi gedung DPRD Sumut, Senin (10/11) mendatang.

Kader-kader PDI Perjuangan yang berada di kantornya, mengaku tak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya. “Tidak tahu kita dimana dia tinggal. Soalnya, dia bukan asli orang sini,” ucap beberapa kader.

Diberitakan sebelumnya, dituding menelantarkan anak hasil kumpul kebonya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan dilapor Natanael br Purba ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) Sumut, Jumat (7/11) siang. (ind/bd)

Foto: Prasetyo/PM Natanael br Purba, menuntut pengakuan anggota DPRD Sumut, Sutrisno, atas anaknya.
Foto: Prasetyo/PM
Natanael br Purba, menuntut pengakuan anggota DPRD Sumut, Sutrisno, atas anaknya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usaha pantang menyerah dari seorang ibu untuk mendapat pengakuan bapak dari anak yang dilahirkannya, pantas diapresiasi. Selama 3 tahun mencari dengan mengubek-ubek kota Jakarta, Natanael boru Purba malah menemukan Sutrisno Pangaribuan di Kota Medan. Malang, ayah dari RC (3) yang merupakan salah satu politisi PDI Perjuangan dan duduk di DPRD Sumut itu, malah sembunyi karena tak mau bertanggung jawab.

Hal tersebut diungkapkan Natanael kala bertemu kru koran ini di Kantor DPD PDI Perjuangan yang berada di Jl. Hayam Wuruk Medan, Sabtu (8/11) siang. Natanael kembali bercerita perkenalan antara dirinya dan Sutrisno Pangaribuan terjadi pada tahun 2010 silam di kawasan Pramuka Jakarta. Pasalnya, saat itu keduanya masuk perkumpulan muda-mudi asli Batak di Jabodetabek yang bernama Nabaja (Naposo Batak Jabodetabek).

Dari banyaknya pertemuan yang diselenggarakan Nabaja tersebut, keduanya pun akhirnya berkenalan di akhir tahun 2010 silam. “Awalnya kami tidak saling kenal tapi hanya sering ketemu saja lantaran kami dalam masuk perkumpulan Nabaja. Tapi, di akhir tahun 2010 kami pun akhirnya berkenalan,” ucapnya.

Lebih lanjut, beber perempuan berparas manis tersebut, dirinya berdomisili di Jakarta tersebut sejak tahun 1995 silam. “Kalau saya di Jakarta sejak saya SMP dulu. Sekira tahun 1995. Dan waktu kami kenalan itu, saya kerja di Travel Anugrah Group punya kakak saya,” terangnya.

Dikisahkannya, usai perkenalan tersebut keduanya pun kerap berkomunikasi hingga keduanya pun memutuskan untuk mengikatnya ke dalam ikatan pacaran. Setelah resmi pacaran tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun kerap menyambangi kontrakan Natanael yang berada di kawasan Rawasari, Jakarta Timur.

“Di kontrakan itu, saya tinggal berdua sama adik saya. Dia suka masak di tempat kami,” ungkapnya.

Namun, tambah Natanael, karena seringnya Sutrisno Pangaribuan main ke kontrakannya tersebut Sutrisno Pangaribuan pun akhirnya menginap di kontrakannya. Pasalnya, kala itu Sutrisno Pangaribuan beralasan kalau kunci kosannya dibawa temannya.

“Karena ketepatan adik saya pun pulang ke kampung. Dan dari pada dia tidur entah dimana-mana. Makanya saya pun persilakan dia tidur di kontrakan,” terangnya.

Saat itulah, bebernya, hubungan intim tersebut terjadi. Pasalnya, kala itu, Sutrisno Pangaribuan kerap merayunya dan mengaku bersedia menikahinya jika dirinya nanti hamil. Mendengar ucapan tersebut, Natanael pun merelakan kesuciannya tersebut kepada Sutrisno Pangaribuan.

“Namun, usai kejadian itu, dia mengatur jarak sama saya. Padahal di situ sudah ada keseriusan. Walaupun begitu, kami masih berkomunikasi,” ungkapnya.

Diterangkan Natanael, selama komunikasi tersebut dirinya mengatakan kepada Sutrisno Pangaribuan kalau dia kerap haid pada awal bulan dan paling lama jatuh pada tanggal 5. Tapi, di tanggal 5 Februari 2011 tersebut, dirinya tak mendapatkan haid tersebut. Alhasil, dirinya pun panik dan menghubungi Sutrisno Pangaribuan.

“Saya bilang sama dia, kalau saya tidak dapat haid. Bahkan saya bilang kalau itu bisa jadi dari hasil hubungan intim yang kami lakukan. Tapi dia bilang gak mungkin. Makanya trus dia beli test pack. Dan hasilnya positif,” ungkapnya.

Melihat hasil tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun kemudian membawa Natanael ke dokter kandungan untuk memastikan hal tersebut. Namun, lagi-lagi sang dokter pun menyebutkan dirinya positif tengah mengandung.

“Saat itu dia maksa aku untuk gugurkan. Tapi aku gak mau. Dia beralasan kalau saat itu dirinya belum mempunyai pekerjaan yang jelas sehingga dia minta aku gugurkan,” jabarnya sembari menyebutkan kalau saat itu Sutrisno Pangaribuan masih sibuk berorganisasi di GMKI.

Sutrisno Pangaribuan, anggota DPRD Sumut.
Sutrisno Pangaribuan, anggota DPRD Sumut.

Lantaran tidak mau menggugurkan kandungannya tersebut, Natanael pun akhirnya mengutarakan apa yang sedang terjadi kepadanya tersebut kepada orang tuanya. “Awal Maret 2014 itu, adik saya mau wisuda. Jadi orang tua saya datang ke sana. Saat itu saya sudah terbuka sama ortu. Lantaran dia mengaku kepada ortu saya kalau dia tidak punya biaya, ortu saya menyarankan kalau pernikahannya acara pemberkatan saja. Ya sudah, kalau masalah uang kita berusahalah,” ungkapnya.

Kala itu, tambah Natanael, mendengar saran orang tuanya tersebut Sutrisno Pangaribuan pun permisi dan mengatakan akan membicarakan hal tersebut kepada orang tuanya. “Ya udah, kalau gitu nantulang, saya ngomong dulu sama keluarga,” ucap Natanael menirukan ucapan Sutrisno Pangaribuan tersebut.

Tapi usai pertemuan tersebut, Sutrisno Pangaribuan pun tak kunjung datang hingga akhirnya dirinya pun menghubungi Sutrisno Pangaribuan. “Lantaran saat itu orang tua saya mau pulang. Saya pun menghubunginya untuk meminta kepastiannya. Tapi dia bilang biarkan ortu saya pulang dulu, baru nanti akan dikabari,” ungkapnya.

Atas ucapan Sutrisno Pangaribuan tersebut, Natanael memberitahukannya kepada ortunya. Alhasil, ortunya pun pulang ke kampung halamannya di Balige. Tapi sial, usai mengucapkan hal tersebut Sutrisno Pangaribuan pun kabur. Pasalnya, saat itu dirinya menyambangi kosan Sutrisno Pangaribuan yang berada di kawasan Pramuka sudah dengan kondisi kosong.

“Dan saat itu, tak ada seorangpun yang mengetahui kemana dia pergi. Makanya, saya pun kembali mencarinya ke tempat-tempat temannya. Tapi, teman-temannya tak ada yang tahu keberadaannya. Makanya, sayapun pulang ke kampung,” terangnya.

Usai sembilan bulan mengandung, Natanael pun akhirnya melahirkan seorang putri pada 14 Oktober 2011 dengan cara sesar. Setelah usia putri yang diberi nama RC tersebut berusia 3 bulan, dirinya pun kembali mecari keberadaan Sutrisno Pangaribuan di Jakarta.

“Januari 2012 saya datang lagi ke Jakarta bawa anak saya berusaha nyari dia lagi. Setelah bertanya-tanya dari teman-temannya, saya pun mengetahui kosannya di daerah Cawang. Dan saat itu, dia langsung menggendong anak kami. Bahkan dia sempat bilang kalau anak tersebut mirip dia,” ucapnya.

Kala itu, dirinya hanya berharap Sutrisno Pangaribuan mau mengakui RC tersebut adalah anaknya. “Hanya mau pengakuan dia saja dan tanggung jawab dia,” tungkasnya.

Namun, tak lama berselang Sutrisno Pangaribuan pun kembali menghilang. Pasalnya, saat itu dirinya mengetahui kalau Sutrisno Pangaribuan banyak memiliki pacar termasuk seorang perempuan bernama Maria.

“Soalnya, saat itu dia sempat pakai handphone saya hubungi pacar-pacarnya. Karena ketinggalan nomor handphone si Maria itu di hp saya, makanya saya hubungi si Maria. Saya minta ke Maria supaya memberitahu di mana tinggal keluarganya. Tapi dia gak mau kasih tahu saya. Dan saya pun bilang kalau saya punya anak dari dia. Karena ucapan saya itulah, Sutrisno Pangaribuan pun marahi saya dan nomornya pun tidak aktif. Dan sejak saat itu, dia tidak ada lagi kabar. Dan dia juga telah pindah kos gak tahu kemana keberadaannya sampai akhirnya saya ketahui keberadaannuya di Medan,” ucapnya.

Ditegaskan Natanael, kedatangannya tersebut ke Medan hanya untuk meminta pengakuan Sutrisno Pangaribuan kalau RC tersebut anaknya. “Saya tidak minta yang lain. Saya cuma mau minta pengakuannya dan tanggung jawab dia sama anak saya. Karena, bagaimanapun itu adalah anaknya. Makanya saya kemarin mendatangi BKD DPRD Sumut. Kalau menikah dengan dia, saya sudah tidak mau. Soalnya, saya tahu sifatnya yang tidak bertanggung jawab tersebut,” pungkasnya.

Namun sayang, saat kedatangannya ke kantor DPD PDI Perjuangan yang berada di Jl. Hayam Wuruk Medan, Natanael tidak bertemu dengan petinggi partai lambang banteng moncong putih tersebut. Karena itu, dirinya pulang dan akan kembali mendatangi gedung DPRD Sumut, Senin (10/11) mendatang.

Kader-kader PDI Perjuangan yang berada di kantornya, mengaku tak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya. “Tidak tahu kita dimana dia tinggal. Soalnya, dia bukan asli orang sini,” ucap beberapa kader.

Diberitakan sebelumnya, dituding menelantarkan anak hasil kumpul kebonya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan dilapor Natanael br Purba ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) Sumut, Jumat (7/11) siang. (ind/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/