26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hujan di Sumut Dampak Cuaca di Laut Cina Selatan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – HUJAN dengan intesitas sedang hingga lebat masih akan terjadi, 2-3 hari ke depan. Berdasar pemantauan angin, hujan diperkirakan terjadi pada sore dan malam hari. “Anginnya berubah-ubah, masih belum konstan.

Jadi masih ada hujan, “ kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) Wilayah I Medan, Syahan melalui stafnya, Wahyuni, Jumat (9/11) siang.

Menurutnya, hingga akhir November, diperkirakan hujan masih terjadi di Sumatera Utara. Terlebih, saat ini sedang ada gangguan cuaca atau gangguan tekanan rendah di Laut Cina Selatan, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan di Sumatera Utara.

Disinggung soal hujan berpotensi bajir, Wahyuni mengakuinya. Untuk itu, bagi masyarakat di pesisir pantai timur dan barat dimbau untuk waspada. Termasuk masyasrakat di kawasan pegunungan, disebutnya juga harus waspada dengan potensi hujan sedang hingga lebat inin
Untuk daerah rawan banjir di Sumatera Utara, Wahyuni mengirimkan peta.

Pada peta itu, ada kesimpulan yang menyebut daerah berwarna merah, kerawanannya tinggi. Tampak pada peta itu, di wilayah Mandailing Natal diberi warna merah. Begitu juga wilayah Sibolga dan wilayah di Kepulauan Nias, terlihat diberi warna merah sebagai tanda rawan banjir.

Sementara sebagian besar wilayah di Sumatera Utara, terlihar diberi warna kuning sebagai tanda tingkat kerawanan banjir menengah. Terlihat Kota Medan, Binjai, Tebingtinggi dan Kabupaten Langkat diberi warna kuning. Termasuk beberapa wilayah di Kepulauan Nias dan derah di sekitar Kabupaten Mandailing Natal tampak diberi warna kuning.

Sebelumnya, Lestari Irene Purba, Prakirawan BMKG Wilayah I Medan juga menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi atau di atas 100 mm telah terjadi di Madina dan sekitarnya sejak Selasa (6/11). BBMKG juga sudah mengumumkan peringatan dini kepada masyarakat. “Cuaca ini akan terus terjadi hingga dua hari ke depan. Di hari ketigalah baru hujan akan turun dengan intensitas ringan,” jelas Lestari Irene Purba.

Kondisi ini katanya, disebabkan gangguan cuaca di daerah tekanan rendah di Samudera Hindia. BBMKG Wilayah I Medan telah melansir peringatan dini cuaca ekstrem, berupa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang yang masih berpeluang terjadi di kawasan Madina dan sekitarnya.

Kemarin, juga masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat terjadi sekitar pukul 11.00 WIB hingga 14.30 WIB. “Wilayah terdampak pun akan meluas hingga ke kawasan lain di Pantai Barat Sumut. Seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.

Kondisi ini dapat menyebar hingga ke kawasan pegununugan di Sumut, seperti Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat, dan Karo,” paparnya.

“Peringatan dini dari kami telah kami teruskan ke sejumlah pihak, seperti BPBD untuk mengambil langkah antisipasi. Masyarakat juga kita imbau untuk tetap waspada,” imbuh Lestari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – HUJAN dengan intesitas sedang hingga lebat masih akan terjadi, 2-3 hari ke depan. Berdasar pemantauan angin, hujan diperkirakan terjadi pada sore dan malam hari. “Anginnya berubah-ubah, masih belum konstan.

Jadi masih ada hujan, “ kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) Wilayah I Medan, Syahan melalui stafnya, Wahyuni, Jumat (9/11) siang.

Menurutnya, hingga akhir November, diperkirakan hujan masih terjadi di Sumatera Utara. Terlebih, saat ini sedang ada gangguan cuaca atau gangguan tekanan rendah di Laut Cina Selatan, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan di Sumatera Utara.

Disinggung soal hujan berpotensi bajir, Wahyuni mengakuinya. Untuk itu, bagi masyarakat di pesisir pantai timur dan barat dimbau untuk waspada. Termasuk masyasrakat di kawasan pegunungan, disebutnya juga harus waspada dengan potensi hujan sedang hingga lebat inin
Untuk daerah rawan banjir di Sumatera Utara, Wahyuni mengirimkan peta.

Pada peta itu, ada kesimpulan yang menyebut daerah berwarna merah, kerawanannya tinggi. Tampak pada peta itu, di wilayah Mandailing Natal diberi warna merah. Begitu juga wilayah Sibolga dan wilayah di Kepulauan Nias, terlihat diberi warna merah sebagai tanda rawan banjir.

Sementara sebagian besar wilayah di Sumatera Utara, terlihar diberi warna kuning sebagai tanda tingkat kerawanan banjir menengah. Terlihat Kota Medan, Binjai, Tebingtinggi dan Kabupaten Langkat diberi warna kuning. Termasuk beberapa wilayah di Kepulauan Nias dan derah di sekitar Kabupaten Mandailing Natal tampak diberi warna kuning.

Sebelumnya, Lestari Irene Purba, Prakirawan BMKG Wilayah I Medan juga menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi atau di atas 100 mm telah terjadi di Madina dan sekitarnya sejak Selasa (6/11). BBMKG juga sudah mengumumkan peringatan dini kepada masyarakat. “Cuaca ini akan terus terjadi hingga dua hari ke depan. Di hari ketigalah baru hujan akan turun dengan intensitas ringan,” jelas Lestari Irene Purba.

Kondisi ini katanya, disebabkan gangguan cuaca di daerah tekanan rendah di Samudera Hindia. BBMKG Wilayah I Medan telah melansir peringatan dini cuaca ekstrem, berupa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang yang masih berpeluang terjadi di kawasan Madina dan sekitarnya.

Kemarin, juga masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat terjadi sekitar pukul 11.00 WIB hingga 14.30 WIB. “Wilayah terdampak pun akan meluas hingga ke kawasan lain di Pantai Barat Sumut. Seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.

Kondisi ini dapat menyebar hingga ke kawasan pegununugan di Sumut, seperti Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat, dan Karo,” paparnya.

“Peringatan dini dari kami telah kami teruskan ke sejumlah pihak, seperti BPBD untuk mengambil langkah antisipasi. Masyarakat juga kita imbau untuk tetap waspada,” imbuh Lestari.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/