25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Trotoar Jalan AR Hakim jadi Tempat Jualan

MEDAN- Trotoar merupakan tempat yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Tapi kini, hal itu sudah mulai berubah fungsi menjadi tempat jualan pedagang di Kota Medan
Seperti yang terlihat di sepanjang trotoar Jalan AR Hakim Medan atau tepatnya di Pasar Sukaramai. Para pedagang, banyak memanfaatkan trotoar sebagai tempat mencari nafkah mereka. Walaupun begitu, para pejalan kaki tetap mengalah dengan turun ke ruas jalan.

“Semenjak kejadian kebakaran yang menimpa para pedagang Sukaramai, kita selaku mengalah kepada para pedagang. Sebab, mereka (pedagang-red) membuka dagangannya di sepanjang trotoar jalan, sembari menunggu renovasi kios mereka yang tengah dibangun,” kata Rozi, salah seorang pejalan kaki saat ditemui wartawan Sumut Pos, Sabtu (24/11).

Dilanjutkannya, selaku pejalan kaki, dia juga punya hati nurani kepada para pedagang untuk berjualan.

“Kalau pedagang tersebut digusur dari lokasi tempat jualaan di atas trotoar, bagaimana mereka mau memenuhi kebutuha keluarganya, sementar kios yang terbakar belum tuntas dibangun,” mirisnya.
Sementara itu, Hardi (27), mengatakan, seyogyanya para pedagang tersebut diberikan lokasi yang lebih baik untuk berjualan ketimbang berjualan di trotoar. Sehingga, tidak menganggu aktivitas pejalan kaki.
“Seandainya saja para pedagang tersebut dibuatkan tempat di lokasi tertentu, mungkin para pedagang tersebut tidak menganggu pengguna jalan,” sebutnya.(omi)

MEDAN- Trotoar merupakan tempat yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Tapi kini, hal itu sudah mulai berubah fungsi menjadi tempat jualan pedagang di Kota Medan
Seperti yang terlihat di sepanjang trotoar Jalan AR Hakim Medan atau tepatnya di Pasar Sukaramai. Para pedagang, banyak memanfaatkan trotoar sebagai tempat mencari nafkah mereka. Walaupun begitu, para pejalan kaki tetap mengalah dengan turun ke ruas jalan.

“Semenjak kejadian kebakaran yang menimpa para pedagang Sukaramai, kita selaku mengalah kepada para pedagang. Sebab, mereka (pedagang-red) membuka dagangannya di sepanjang trotoar jalan, sembari menunggu renovasi kios mereka yang tengah dibangun,” kata Rozi, salah seorang pejalan kaki saat ditemui wartawan Sumut Pos, Sabtu (24/11).

Dilanjutkannya, selaku pejalan kaki, dia juga punya hati nurani kepada para pedagang untuk berjualan.

“Kalau pedagang tersebut digusur dari lokasi tempat jualaan di atas trotoar, bagaimana mereka mau memenuhi kebutuha keluarganya, sementar kios yang terbakar belum tuntas dibangun,” mirisnya.
Sementara itu, Hardi (27), mengatakan, seyogyanya para pedagang tersebut diberikan lokasi yang lebih baik untuk berjualan ketimbang berjualan di trotoar. Sehingga, tidak menganggu aktivitas pejalan kaki.
“Seandainya saja para pedagang tersebut dibuatkan tempat di lokasi tertentu, mungkin para pedagang tersebut tidak menganggu pengguna jalan,” sebutnya.(omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/