30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Peringatan Hari Korupsi di Berbagai Daerah

Massa Tuntut Sekdakab Langkat Ditangkap 

MEDAN- Puluhan massa dari elemen masyarakat dan mahasiswa di sejumlah daerah memperingati hari korupsi sedunia. Dalam tuntutannya, massa meminta agar para penegak hukum segera menangkap dan menuntaskan persoalan kasus korupsi yang menjerat kepala daerah serta unsur birokrat. Seperti disampaikan puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (ALAMAK) menggeruduk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Stabat, Jumat (9/12). Massa meminta agar menangkap tersangka kasus korupsi yang saat ini menjabat Sekda Pemkab Langkat, Surya Djahisa.

Dalam orasinya, puluhan massa itu mendesak Kejari Stabat untuk memproses dan menangkap tersangka kasus korupsi pajak penghasilan (PPh 21) tahun 2003 Pemkab Langkat yang diduga telah merugikan Negara sebesar Rp1,2 miliar.

“Sudah setahun lebih status tersangka diberikan ke Surya (Surya Djahisa, Red), kenapa sampai saat ini tidak ada perkembangannya. Masyarakat menginginkan kepastian hukum, jaksa harus transparan,” koordinator aksi, Lukman Hakim. Dipenghujung orasinya, Lukman mengingatkan pihaknya memberikan tenggat waktu 7×24 jam kepada Kejari Stabat. Apabila tuntutan masih tidak direalisasikan makan pihaknya kembali turun ke jalan dengan aksi yang tak jauh berbeda. Terpisah, di Kota Medan puluhan massa dari Badan Koordinasi Pemuda Muslim (Bakopam) Sumut, menggelar aksi turun unjuk rasa di gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) Jalan AH Nasution Medan.

Dalam aksinya, massa meminta agar Sekda Langkat, Drs Surya Djahisa diperiksa terkait berbagai dugaan kasus korupsi yang terjadi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat. Koordinator aksi Bakopam Sumut Muhammad Rivai mengatakan, Sekdakab Langkat sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Stabat sejak setahun lalu. Tapi, dalam penegakkan hukuamnya sampai saat ini tak tuntas. “Kami meminta Kejatisu segera memeriksa oknum pejabat teras Pemkab Langkat tersebut,” ujarnya.

Menjawab itu, di Stabat, Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus, Firmansyah, didampingi Kasi Intelijen, Zulfahmi, kepada massa ALAMAK menegaskan khusus penanganan kasus PPh 21 pihaknya tidak main-main. Bukti keseriusan itu, dengan menetapkan dua tersangka setelah melakukan proses penyelidikan. “Kami sangat serius persoalan seperti anda maksudkan, dan tetap berusaha semaksimal mungkin sampai tahapan penuntutan. Bahkan, sekitar pertengahan Maret lalu kita sudah ekspos kasus dimaksud di Kejagung,” jelasnya. Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya sudah diperintahkan Kejagung untuk meneruskan kasus tersebut. namun, berhubung Kejatisu meminta agar dilakukan ekspos di Kejatisu maka berkasnya belum diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Terpisah di Tebing Tinggi, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah (Himmah) Kota Tebing Tinggi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jalan Sutomo, Tebing Tinggi. Dalam orasinya meminta para wakil rakyat agar memprioritaskan bidang pendidikan, karena genera muda berakhlak mulia bisa menciptakan pemerintah yang bersih. Setelah diterima anggota DPRD Kota Tebing Tinggi dan puas mendengar jawaban, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib dan mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polres Tebing Tinggi yang dipimpin langsung Waka Polres, Kompol Safwan Khayat Mhum. (rud/mag-4/mag-3)

Massa Tuntut Sekdakab Langkat Ditangkap 

MEDAN- Puluhan massa dari elemen masyarakat dan mahasiswa di sejumlah daerah memperingati hari korupsi sedunia. Dalam tuntutannya, massa meminta agar para penegak hukum segera menangkap dan menuntaskan persoalan kasus korupsi yang menjerat kepala daerah serta unsur birokrat. Seperti disampaikan puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (ALAMAK) menggeruduk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Stabat, Jumat (9/12). Massa meminta agar menangkap tersangka kasus korupsi yang saat ini menjabat Sekda Pemkab Langkat, Surya Djahisa.

Dalam orasinya, puluhan massa itu mendesak Kejari Stabat untuk memproses dan menangkap tersangka kasus korupsi pajak penghasilan (PPh 21) tahun 2003 Pemkab Langkat yang diduga telah merugikan Negara sebesar Rp1,2 miliar.

“Sudah setahun lebih status tersangka diberikan ke Surya (Surya Djahisa, Red), kenapa sampai saat ini tidak ada perkembangannya. Masyarakat menginginkan kepastian hukum, jaksa harus transparan,” koordinator aksi, Lukman Hakim. Dipenghujung orasinya, Lukman mengingatkan pihaknya memberikan tenggat waktu 7×24 jam kepada Kejari Stabat. Apabila tuntutan masih tidak direalisasikan makan pihaknya kembali turun ke jalan dengan aksi yang tak jauh berbeda. Terpisah, di Kota Medan puluhan massa dari Badan Koordinasi Pemuda Muslim (Bakopam) Sumut, menggelar aksi turun unjuk rasa di gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) Jalan AH Nasution Medan.

Dalam aksinya, massa meminta agar Sekda Langkat, Drs Surya Djahisa diperiksa terkait berbagai dugaan kasus korupsi yang terjadi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat. Koordinator aksi Bakopam Sumut Muhammad Rivai mengatakan, Sekdakab Langkat sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Stabat sejak setahun lalu. Tapi, dalam penegakkan hukuamnya sampai saat ini tak tuntas. “Kami meminta Kejatisu segera memeriksa oknum pejabat teras Pemkab Langkat tersebut,” ujarnya.

Menjawab itu, di Stabat, Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus, Firmansyah, didampingi Kasi Intelijen, Zulfahmi, kepada massa ALAMAK menegaskan khusus penanganan kasus PPh 21 pihaknya tidak main-main. Bukti keseriusan itu, dengan menetapkan dua tersangka setelah melakukan proses penyelidikan. “Kami sangat serius persoalan seperti anda maksudkan, dan tetap berusaha semaksimal mungkin sampai tahapan penuntutan. Bahkan, sekitar pertengahan Maret lalu kita sudah ekspos kasus dimaksud di Kejagung,” jelasnya. Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya sudah diperintahkan Kejagung untuk meneruskan kasus tersebut. namun, berhubung Kejatisu meminta agar dilakukan ekspos di Kejatisu maka berkasnya belum diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Terpisah di Tebing Tinggi, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah (Himmah) Kota Tebing Tinggi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jalan Sutomo, Tebing Tinggi. Dalam orasinya meminta para wakil rakyat agar memprioritaskan bidang pendidikan, karena genera muda berakhlak mulia bisa menciptakan pemerintah yang bersih. Setelah diterima anggota DPRD Kota Tebing Tinggi dan puas mendengar jawaban, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib dan mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polres Tebing Tinggi yang dipimpin langsung Waka Polres, Kompol Safwan Khayat Mhum. (rud/mag-4/mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/