26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hamili Istri Orang, Sekretaris DPD Golkar Sumut Harus Ditindak

MEDAN-Skandal hubungan luar nikah yang menjerat sekretaris partai beringin Sumut ini, terus menuai kritikan tajam dikalangan politisi partai Golkar Sumut.

Sejak mencuatnya skandal ini, nama Sekjen DPD Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, tidak sedikit kader Partai Golkar angkat bicara menyakapi kasus yang menimpanya.

Salah satu kritikan tajam dilontarkan mantan pengurus DPD Partai Golkar Sumut yang terkena rivitalisasi partai Golkar Sumut kemarin, Tajuddin Nur Tanjung.

‘’Mencuatnya kasus itu sangat kita sayangkan karena dia (Hanafi) salah satu petinggi di partai Gaolkar Sumut. Kalau memang benar kasus ini terjadi seperti yang dilansir beberapa media massa di Medan, kita berharap agar DPP Partai Golkar mengambil sikap tegas terhadap kader partai yang berbuat asusila,’’tegas Tajuddin.

Tajuddin juga menyanyangkan skandal yang menjerat kader partai Golkar. Karena, sambung Tajuddin, selama ini Golkar menyandang slogan ‘’Suara Golkar Suara Rakyat’’. ‘’Dengan adanya skandal ini, akan berdampak dan dapat mempengaruhi sempati masyarakat terhadap Partai Golkar. Juga akan berpengaruh pada pilpres yang akan datang,’’tegas pria berambut putih ini.

Karenanya, sambung Tajuddin lagi, DPP (Golkar) harus mengambil langkah tegas terhadap Hanafiah Harahap. Ini dalam rangka suara partai Golkar kedepannya, baik dalam Pilgubsu ataupun pilpres.

Sementara itu disisi lain keluarga Desi meminta sikap arif dan bijaksana Hanafi Harahap. Keluarga sederhana yang tinggal di Jalan Kemuning Raya Perumnas Helvetia Medan ini tidak menuntut banyak pada sekjen DPD Partai Golkar Sumut ini. Mereka hanya mengetuk hati nurani Hanafiah Harahap, untuk mengakui Nisa (10) gadis kecil kelas 5 sekolah dasar ini, sebagai darah dagingnya.

‘’Kami itu tidak menuntut apa-apa dari dia (Hanafi). Kami mau dia itu mengakui Nisa, sebagai anaknya. Si Nisa itu sudah cukup sengsara. Sejak kecil diasuh oleh kakakku sebelum meninggal. Dia tidak tahu sama sekali siapa ayahnya. Sementara ibunya kayak gitu (kondisi kejiwaan yang labil),’’ujar Nur keluarga Desi.

Keluarga Desi juga berharap agar agar Hanafi Harahap memperhatikan pendidikan Nisa hingga dewasa.’’Kami hanya meminta dia memperhatikan pendidikan si Nisa hingga dewasa. Karena itu lagi masa depannya. Kalau diharap dari si Desi mana mungkin dengan kondisi seperti itu,’’ ujar wanita penjual lontong pagi di Pasar Helvetia ini.

Dalam kondisi kejiwaannya terganggu, Desi masih bisa menyambung percakapan apabila disingggung nama Hanafiah. Bahkan, wanita ini sangat hafal betul dengan sosok pria yang pernah sejalan dengannya. ‘’Hanafi, tanya saja sama si Ros dia itu tahu,’’ujar Desi sembari terkekeh.

Bahkan Desi mengaku pernah jalan sama Hanafi untuk bepergian. ‘’Baru dua kalinya kami jalan. Bahkan kami pernah(kata tidak pantas). Abis itu dia pergi dasar wak labu. Banyak kali orang yang nyari si Nafi ya, kenapa dia,’’? tanya Desi mulai melantur dan tertawa.

Sementara itu berdasarkan keterangan salah seorang warga yang mengetahui betul hubungan Hanafi dan Desi, mengatakan sebenarnya Desi ini wanita yang baik-baik tidak pernah keluar rumah. Semenjak diajak-ajak oleh temannya yang bernama Ros untuk masuk berorganisasi mak Desi, mulai berubah perangai.
‘’Si Ros itulah yang mengenalkan Desi dengan Hanafi. Dari situlah si Desi mulai lasak. Memang pada waktu itu hubungan rumah tangga si Desi dengan mantan suaminya sudah pisah,’’ujar tetangga Desi.

Sebelumnya Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut H Hanafiah Harahap membantah soal tudingan hubungannya dengan Desi. “Tak benar itu. Saya tak kenal perempuan bernama Desi,” kata pria berkumis ini kepada Sumut Pos ketika dikonfirmasi via telepon seluler, Sabtu (1/12) sore pukul 18.00 WIB.(rud)

MEDAN-Skandal hubungan luar nikah yang menjerat sekretaris partai beringin Sumut ini, terus menuai kritikan tajam dikalangan politisi partai Golkar Sumut.

Sejak mencuatnya skandal ini, nama Sekjen DPD Partai Golkar Sumut Hanafiah Harahap, tidak sedikit kader Partai Golkar angkat bicara menyakapi kasus yang menimpanya.

Salah satu kritikan tajam dilontarkan mantan pengurus DPD Partai Golkar Sumut yang terkena rivitalisasi partai Golkar Sumut kemarin, Tajuddin Nur Tanjung.

‘’Mencuatnya kasus itu sangat kita sayangkan karena dia (Hanafi) salah satu petinggi di partai Gaolkar Sumut. Kalau memang benar kasus ini terjadi seperti yang dilansir beberapa media massa di Medan, kita berharap agar DPP Partai Golkar mengambil sikap tegas terhadap kader partai yang berbuat asusila,’’tegas Tajuddin.

Tajuddin juga menyanyangkan skandal yang menjerat kader partai Golkar. Karena, sambung Tajuddin, selama ini Golkar menyandang slogan ‘’Suara Golkar Suara Rakyat’’. ‘’Dengan adanya skandal ini, akan berdampak dan dapat mempengaruhi sempati masyarakat terhadap Partai Golkar. Juga akan berpengaruh pada pilpres yang akan datang,’’tegas pria berambut putih ini.

Karenanya, sambung Tajuddin lagi, DPP (Golkar) harus mengambil langkah tegas terhadap Hanafiah Harahap. Ini dalam rangka suara partai Golkar kedepannya, baik dalam Pilgubsu ataupun pilpres.

Sementara itu disisi lain keluarga Desi meminta sikap arif dan bijaksana Hanafi Harahap. Keluarga sederhana yang tinggal di Jalan Kemuning Raya Perumnas Helvetia Medan ini tidak menuntut banyak pada sekjen DPD Partai Golkar Sumut ini. Mereka hanya mengetuk hati nurani Hanafiah Harahap, untuk mengakui Nisa (10) gadis kecil kelas 5 sekolah dasar ini, sebagai darah dagingnya.

‘’Kami itu tidak menuntut apa-apa dari dia (Hanafi). Kami mau dia itu mengakui Nisa, sebagai anaknya. Si Nisa itu sudah cukup sengsara. Sejak kecil diasuh oleh kakakku sebelum meninggal. Dia tidak tahu sama sekali siapa ayahnya. Sementara ibunya kayak gitu (kondisi kejiwaan yang labil),’’ujar Nur keluarga Desi.

Keluarga Desi juga berharap agar agar Hanafi Harahap memperhatikan pendidikan Nisa hingga dewasa.’’Kami hanya meminta dia memperhatikan pendidikan si Nisa hingga dewasa. Karena itu lagi masa depannya. Kalau diharap dari si Desi mana mungkin dengan kondisi seperti itu,’’ ujar wanita penjual lontong pagi di Pasar Helvetia ini.

Dalam kondisi kejiwaannya terganggu, Desi masih bisa menyambung percakapan apabila disingggung nama Hanafiah. Bahkan, wanita ini sangat hafal betul dengan sosok pria yang pernah sejalan dengannya. ‘’Hanafi, tanya saja sama si Ros dia itu tahu,’’ujar Desi sembari terkekeh.

Bahkan Desi mengaku pernah jalan sama Hanafi untuk bepergian. ‘’Baru dua kalinya kami jalan. Bahkan kami pernah(kata tidak pantas). Abis itu dia pergi dasar wak labu. Banyak kali orang yang nyari si Nafi ya, kenapa dia,’’? tanya Desi mulai melantur dan tertawa.

Sementara itu berdasarkan keterangan salah seorang warga yang mengetahui betul hubungan Hanafi dan Desi, mengatakan sebenarnya Desi ini wanita yang baik-baik tidak pernah keluar rumah. Semenjak diajak-ajak oleh temannya yang bernama Ros untuk masuk berorganisasi mak Desi, mulai berubah perangai.
‘’Si Ros itulah yang mengenalkan Desi dengan Hanafi. Dari situlah si Desi mulai lasak. Memang pada waktu itu hubungan rumah tangga si Desi dengan mantan suaminya sudah pisah,’’ujar tetangga Desi.

Sebelumnya Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut H Hanafiah Harahap membantah soal tudingan hubungannya dengan Desi. “Tak benar itu. Saya tak kenal perempuan bernama Desi,” kata pria berkumis ini kepada Sumut Pos ketika dikonfirmasi via telepon seluler, Sabtu (1/12) sore pukul 18.00 WIB.(rud)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/