MEDAN , SUMUTPOS.CO – Ratusan pedagang Pasar Kampung Lalang menuntut Pemko Medan, agar segera melakukan serah terima bangunan pasar yang telah direvitalisasi. Pasalnya, para pedagang sudah cukup lama telantar karena berjualan di emperan atau pinggir jalan, pascaperemajaan bangunan pasar yang tak kunjung rampung.
“Bulan ini juga Pemko harus serah-terimakan (bangunan) Pasar Kampung Lalang. Kalau sampai ditunda-tunda lagi, kami siap mengelar aksi massal secara besar-besaran,” kata Ketua Pedagang Pasar Kampung Lalang, Erwina Pinem saat dihubungi akhir pekan kemarin.
Diutarakan dia, sudah 20 bulan lebih pedagang tak menempati kios atau lapak di Pasar Kampung Lalang. Terlebih, dalam waktu dekat akan berlangsung perayaan Natal dan Tahun Baru, di mana pedagang membutuhkan uang untuk membeli keperluan hari besar keagamaan tersebut. “Kami berharap sebelum Natal dan Tahun Baru sudah menempati kios atau lapak, sehingga dapat berjualan kami. Kalau masih tetap di pinggir jalan, pembeli sepi dan pendapatan jelas menurun drastis,” sebut Erwina.
Pedagang meminta Pemko Medan membuka hati dan pikirannya kepada pedagang. Secara kasat mata, menurut pedagang, bangunan pasar sudah selesai. Tinggal finishing saja dengan paving blok.
“Kalau memang tinggal sedikit lagi pengerjaannya, disegerakanlah serah terima. Karena sambil berjalan, finishing kan bisa dikerjakan. Kami tidak tahu kapan serahterima, karena Pemko tertutup soal progres pembangunan. Mereka terus memberi kepalsuan kepada kami,” cetusnya.
Disebutkan Erwina, para pedagang sudah didata dan bahkan daftar ulang. Namun setelah itu tidak ada tindak lanjutnya. Padahal tinggal membentuk panitia untuk pencabutan nomor kios/lapak dan selanjutnya serahterima.
“Sudah banyak pedagang yang mulai memindahkan barang-barang dari lapaknya. Karena janjinya gedung baru bisa dimasuki pada November lalu. Namun hingga masuk Desember, pedagang masih digantung. Mau menerima janji palsu yang keberapa lagi? Kalau tahun ini pun enggak, sudahlah, kami ribut pun jadi,” kesalnya.
Erwina mengungkapkan, jumlah kios dan lapak yang terdapat dari bangunan baru Pasar Kampung Lalang mencapai 741 unit. Jumlah itu sudah mengakomodir dari seluruh pedagang yang akan menempati nantinya. “Sudah dihitung sendiri oleh pedagang jumlah kios dan lapak yang dibangun, totalnya 741 unit. Sedangkan untuk jumlah pedagang 732 orang. Jadi, masih lebih 9 unit lagi,” bebernya.
Untuk menempati kios, pedagang tidak dibebankan biaya alias gratis. Pun begitu, pedagang akan dikenakan biaya perawatan per tahun. “Belum ditentukan berapa biayanya. Katanya nanti akan ada pertemuan atau musyawarah untuk menetapkan biaya perawatan. Katanya enggak lebih dari Rp1 juta per pedagang,” tandasnya.
Akhir Tahun
Terpisah, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, serah terima Pasar Kampung Lalang ditargetkan dapat dilakukan akhir tahun ini. “Targetnya tahun ini juga, supaya cepat dimanfaatkan pedagang,” kata Akhyar.
Menurut dia, saat ini proses pembangunan dalam tahap finalisasi oleh kontraktor yang membangun. Apabila sudah rampung, selanjutnya akan diserahkan kepada Dinas Perkim-PR. “Setelah diserahkan ke Dinas Perkim-PR kemudian ke Bagian Aset. Lalu, ke PD Pasar dan pedagang. Pokoknya secepatnya dituntaskan,” pungkas Akhyar. (ris)