MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi IV DPRD Medan, Haris Kelana Damanik ST mengaku pihaknya di Komisi IV sangat mendukung pembangunan kolam Retensi tahap ke dua di Griya Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.
Pasalnya, kolam retensi tersebut diharapkan dapat berperan besar dalam menagatasi masalah banjir yang kerap menjadi momok bagi warga Medan Labuhan.
“Sejak awal kita sangat mendukung rencana pembangunan kolam retensi ini, apalagi saat ini masuk tahap kedua. Harapannya kolam retensi ini bisa mengatasi, atau setidaknya dapat meminimalisir banjir yang terjadi di kawasan Martubung,” ucap Haris Kelana Damanik, Rabu (11/1/2023).
Dikatakan Haris, selain mendukung rencana pembangunan Kolam Retensi, pihaknya juga mendorong dan mendukung Pemko Medan untuk menjadikan kawasan Kolam Retensi Martubung sebagai kawasan wisata.
Sebagai langkah mendukung Kolam Retensi Martubung sebagai tempat wisata, Komisi IV mendorong Pemko Medan untuk melengkapi kawasan Kolam Retensi Martubung dengan sarana olahraga dan ruang bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjajakan dagangannya.
“Dijadikannya Kolam Retensi Martubung sebagai tempat wisata adalah langkah yang baik. Untuk itu, kita sangat mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadikan lokasi kolam retensi menjadi tempat wisata air dan wisata kuliner,” ujar Haris.
Dijelaskan Haris, memanfaatkan laham kawasan kolam retensi yang sebelumnya hanya merupakan rawa-rawa untuk menjadi sebuah kolam retensi adalah langkah yang bijaksana.
“Jadi kalau kolam retensi itu bisa dimanfaatkan juga menjadi sarana olahraga sekaligus tempat wisata, maka ada berapa banyak keuntungan ataupun manfaat yang bisa kita dapatkan dari situ. Sebab sebelumnya, kawasan itu hanya rawa-rawa yang ditumbuhi semak belukar dan eceng gondok. Tentu menjadi lebih bermanfaat dan lebih baik juga secara estetika,” katanya.
Haris juga meminta OPD terkait untuk saling mendukung dan berkoordinasi satu sama lain. Mengingat, ada beberapa OPD yang akan terlibat dalam hal itu. Diantaranya Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), hingga Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
Misalnya Dispora, sambung Haris, mereka harus berkoordinasi tentang sarana olahraga apa yang tepat untuk dibangun dan seperti apa konsepnya. “Lalu misalnya Dinas Koperasi UKM, harus ada koordinasi seperti apa konsep yang mereka butuhkan untuk memfasilitasi para pelaku UMKM disana. Bila semua itu tertata secara maksimal, maka Kolam Retensi Martubung pasti akan menjadi tempat wisata baru yang ikonik di Kota Medan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pembangunan tahap pertama kolam retensi di Danau Laguna tersebut saat ini sudah selesai. Hal itu terlihat dari pemagaran beton di kolam retensi seluas 10 Ha tersebut yang sudah terpasang.
Diharapkan, pembangunan tahap kedua kembali dilanjutkan di tahun 2023. Diantaranya pembangunan kolam lumpur, fasilitas taman bermain, hingga jogging track dan tempat berjualan para pelaku UMKM. (rel)