DR Ir Bisuk Siahaan, Penggagas Proyek Inalum
Bagi sebagian sebagian orang, terutama golongan muda, pasti banyak yang tidak kenal sosok DR Ir Bisuk Siahaan. Pria kelahiran Balige, 18 November 1935 lalu. Tapi karyanya, begitu fenomenal. Kini, dia menyiapkan buku perjalanan suku Batak selama satu abad.
Ya, lewat kerja keras mantan diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat ini akhirnya salah satu mega proyek raksasa dengan investasi asing terbesar pertama di Indonesia, Proyek Inalum, dapat dibangun. Tapi itu satu cerita sejarah.
Yang menarik justru jika melihat di usianya kini, si ompung masih terlihat begitu bugar. Senyum mengembang, seakan tidak pernah lekang. Belum lagi ditambah penampilan yang bersahaja dan santunn
dalam setiap tutur kata. Membuat seakan tidak berbeda dengan penampilannya 10 tahun yang lalu.
Tidak hanya itu, satu yang paling luar biasa, ingatannya juga masih begitu kuat. Hingga tidak jarang, doktor yang ahli di bidang peleburan aluminium ini kerap dimintai sejumlah tanggapan, masukan dan pemikiran bagi sejumlah permasalahan.
Ternyata rahasia dibalik kebugaran tubuh maupun pemikirannya sangat sederhana. Bahkan dipastikan dengan mudah dapat diikuti oleh banyak kalangan. Yang paling utama menurut pria yang senang berbagi pengalaman ini, berawal dari hati. “Artinya berusahalah setiap hari memenuhi hati dengan pemikiran-pemikiran positif. Dan mulailah berpikir untuk melakukan sesuatu bukan hanya demi keuntungan pribadi, tapi juga berguna bagi orang banyak,” katanya.
Selain itu tentunya memang masih ada beberapa langkah lain. Di antaranya seperti yang tengah dilakukannya saat ini. Ia tengah merampungkan sebuah buku sejarah perjalanan suku Batak selama satu abad. Menariknya tidak kebanyakan buku yang merangkai kata-kata, di sini ia terpanggil merangkai cerita sejarah lewat sejumlah foto-foto sejarah yang mampu bercerita tanpa kalimat yang panjang. Untuk itu, ia rela mencari bahan hingga ke sejumlah negara yang dirasa masih menyimpan banyak sejarah bangsa Indonesia.
Tujuannya hanya satu, agar orang-orang muda di Indonesia terutama orang Batak, tidak lupa akan sejarah dan asal mula keberadaannya. Tidak hanya buku berbau budaya, jauh sebelumnya Bisuk juga ternyata telah melahirkan segudang buku lainnya. Baik di bidang tehnik, maupun sejarah industrialisasi di Indonesia.
Dengan aktif menulis, Bisuk seakan menemukan dunia baru. Pikirannya terus bekerja mengisi hari-hari. Apalagi yang lebih utama, ia memiliki tujuan mulia. Sehingga tiada hari dijalani tanpa semangat yang begitu besar. Tanpa disadari, ternyata ini sangat bermanfaat luar biasa bagi kesehatan mantan Chairman of Asean Non-Ferrous Industry ini.
Karena pada hakekatnya, tubuh diperintah oleh pikiran. Selain bagi tubuh, tetap aktif ini juga sangat bermanfaat bagi daya ingat Bisuk. Jadi jangan heran ketika berbincang dengannya, sangat terasa ingatannya mengalir begitu kuat.
Selain itu, sejumlah kebiasaan lain juga sepertinya membuat Bisuk tetap terlihat bugar. Di antaranya berusaha menghindari rasa stress dan tidak mau terbawa emosi yang meluap. Bagi sebagian orang mungkin ini akan terasa berat, apalagi yang memiliki darah tinggi.
Namun ketika hati selalu diingatkan dan berusaha melawan amarah, menurut Bisuk hal tersebut dapat dilakukan. Sementara bicara pola makan dan pola istirahat, tidak ada yang berlebih dari suami Riste Tambunan ini.
Semuanya berjalan normal, di antaranya bangun pagi, mengatur jam istirahat siang dan mengkonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan seperti buah, sayuran, air putih dan suplemen vitamin pada umumnya.(*)